Sadek : Musuh Politik Agusrin Sedang Bergerak Jelang Pilgub Bengkulu



Pesta Demokrasi Pemilihan Gubernur yang sebentar lagi digelar di Provinsi Bengkulu sudah mulai memanas, menurut Ketua Dewan Pembina OKP GM SRIWIJAYA, Sadek Suloso Hasby, bahwa munculnya statemen ICW yang mengungkit-ungkit kasus Agusrin M Najamuddin, disinyalir ada pihak tertentu yang mencoba mempengaruhi citra Gubernur yang kini masih aktif menjabat. Berikut petikan wawancara wartawan dengan Sadek Suloso Hasby.

Apa Komentar Anda tentang Tuntutan ICW buka kembali kasus Bengkulu, khususnya yang menyangkut Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamuddin ?

Sadek : untuk membuka suatu kasus yang sudah di SP3 kan, itu bisa saja, tetapi harus didukung dengan bukti-bukti baru, mengajukan kembali tetapi ada hal-hal baru, yang berkaitan dengan masalah tersebut, tetapi kalau ICW menuntuk kasus itu kembali dibuka, itu salah, karena yang seharusnya menuntut itu, seharusnya kita-kita ini, tetapi kenapa kita tidak menuntut, karena kami tau, berdasarkan dokumen-dokumen yang sudah disebarkan ke instansi terkait, seperti Kejagung, MA serta Pengadilan Tinggi Bengkulu, bahkan belum lama, pengadilan tinggi Bengkulu juga telah menyatakan bahwa dalam kasus tersebut, tidak ada sepeserpun kerugian Negara, ini berarti ICW diperalat oleh musuh-musuh politik Agusrin, karena sekarang ini sedang ada penggodogan, kandidat-kandidat Gubernur Bengkulu. Disitu memang banyak calon, kita tidaktau persis siapa yang bermain, tetapi saya yakin ada yang bermain dalam hal ini. Oleh sebab itu tidak relevan kalau ICW meningitis-ungkit masalah tersebut. Ini akan memancing perlawanan dari kita-kita. Karena telah melecehkan anak-anak Sriwijaya.

Apakah ada komentar dan somasi dari tokoh-tokoh Sriwijaya tentang hal terse but ?

Sadek : saya juga banyak berkomunikasi dengan tokoh-tokoh di berbagai daerah seperti Palembang, Jambi, Bengkulu serta beberapa orang anggota Sriwijaya yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, dimana kalau ICW itu mempunyai dasar-dasar hukum ya….. Silahkan, tetapi kalau masalah yang mereka keluarkan tidak ada dasarnya, bahkan kita mempunyai bukti-buktinya, bahwa uang itu adalah uang daerah, bukan uang pusat, dan dipakai oleh Dispenda untuk pengembangan CPO dan Kapal Ikan, semua sudah dikembalikan, serta tidak ada sepeserpun yang digunakan oleh mereka, jadi kalau begini caranya kita akan berfikir lain, dan tindakan kita akan kita tentukan kemudian.

Apa himbauan anda kepada ICW ?

Sadek : ICW itu kita akui eksistensinya, kita juga siap mendukung ICW, tetapi mari kita bongkar kasus-kasus besar, seperti uang rakyat yang dimakan Bank-bank besar seperti kasus BLBI, serta kredit-kredit macet di bank Pemerintah, atau kasus Bank Ceantury, ini sudah perampokan yang terang-terangan oleh pejabat-pejabat Negara, yang direkayasa sedemikian rupa, kenapa ICW tidak mendesak agar tokoh-tokoh diproses dengan benar, kita siap dukung ICW membongkar kasus yang jelas-jelas merugikan rakyat dan negera, tetapi kasus di Bengkulu itu sudah selesai, dan uang yang digunakan untuk pembangunan sudah dikembalikan, saya minta ICW untuk berhati-hati, jangan sampai menyinggung orang lain.

Apa tanggapan anda tentang kasus Susno Duadji, karena beliau juga putra Sriwijaya ?

Sadek : kami juga prihatin, sebagai anak-anak Sriwijaya, merasa prihatin, terhina dan tersinggung, masak Putra teraik bangsa, yang sudah bebintang tiga serta telah mengabdikan dirinya untuk bangsa dan Negara lebih dari 25 tahun, hanya karena kasus yang belum jelas, hanya karena kesaksian-kesaksian saja, dan belum diuji secara materiel, sudah dicopot serta semua fasilitas diambil, dan dihinakan, kita bingung apakah kita ini tetap meme gang sumpah pemuda, apakah kita masih memegang teguh Pancasila, apakah kita masih berpedoman pada UUD 1945, apakah kita masih memegang teguh Bhineka Tunggal Ika, jadi hal-hal seperti itu adalah sangat berlawanan dengan amanat-amanat dari amanat Sumpah Pemuda, UUD 45, amanat Tri Brata, amanat Sumpah Prajurit, amanat Sampa Marga, jadi terus terang kami anak-anak Jakarta sangat prihatin dan tersinggung dalam masalah ini, jadi himbauan kami sebagai Pembina GM Sriwijaya, karena melihat kasus itu sebagai masalah interal Polri, agar diselesaikan secara intern dengan adil, rasional, sportif dan amnesia. Itulah dasar-dasar untuk menyelesaikan masalah dan diselesaikan oleh intern Polri saja, jangan sampai keluar, karena walau bagaimanapun kami sebagai orang Sumatera adalah bagaian dari negeri ini. Jadi yang ingin kami tanyakan apakah sekarang ini masih bagian dari negeri ini atau tidak, nah itu yang kami tanyakan didalam hati kami sekarang.



0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA