Fakultas Ekonomi UID Gelar Webinar "Kiat Sukses Belajar Generasi Millenial, Di Fakultas Ekonomi UID Dalam Menyongsong Masa Depan"


Fakultas Ekonomi UID Gelar Webinar "Kiat Sukses Belajar Generasi Millenial, Di Fakultas Ekonomi UID Dalam Menyongsong Masa Depan"




Dalam memberikan bekal pada calon mahasiswa Universitas Islam Jakarta atau yang dikenal dengan sebutan UID, maupun bagi Mahasiswa Fakultas Ekonomi UID, pada Sabtu (21/8), Fakultas Ekonomi Universitas Islam Jakarta menggelar Webinar dengan tema "Kiat Sukses Belajar Generasi Millenial, Di Fakultas Ekonomi UID Dalam Menyongsong Masa Depan", dengan pembicara R Fadjar Donny Tajahjadi, SE,M.Si dan Kombes Pol Toto Fajar Prasetyo, SE,MM serta Keynote Speech Rektor UID, Prof. Dr. Ir Raihan, M.Si. Moderator Astrid Ayu Paradina,SE.S.Sos serta hadir dalam Webinar Dekan Fakultas Ekonomi UID, Dr. M Ali Yusuf, SE,MM, Ketua Program S1, UID, Yusri Elyas,MM Ketua S1 Ekonomi Syariah, Muhaimin, ST,MM.




Dekan Fakultas Ekonomi UID, Dr. M Ali Yusuf, SE,MM dalam sambutannya menegaskan, bahwa webinar ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk mencapai sukses masa depan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi UID, dimana proses persiapan telah dilakukan sebulan lalu, sehingga webinar ini juga menjadi sarana belajar mahasiswa Fakultas Ekonomi UID, harapnya.

Prof Raihan dalam paparannya selaku Keynote Speech menjelaskan bahwa saat ini jumah Generasi Millenial dan Generasi Z jumlahnya lebih 50% yang akan memberikan kontribusi kepada masyarakat dan bangsa sesuai bidangnya, sehingga ke depan bangsa ini menjadi bangsa yang tumbuh secara ekonomi dan negara yang tangguh, generasi millenial dan generasi Z merupakan memiliki kekuatan tersendiri. Karena memiliki perkembangan kemampuan, Inovasi dan teknologi yang lekat dengan sosial media.


Di masa Pandemi Covid -19, terjadi pertumbuhan UMKM yang berbasis online yang digerakkan oleh Generasi Millenial yang menyukai entrepreneur, belum lagi mereka yang terjun di Entertainment sebagai youtuber internasional dengan memiliki kemampuan tersendiri, mereka lebih menyukai yang cepat dan instan, mereka lebih menyukai pembayaran e-money, dengan aplikasi, tanpa dompet atau uang cash. Hanya saja yang jadi kelemahan mereka, mudah terkena hoax dan suka Copy Paste, hal tersebut bisa berdampak negatif di perguruan tinggi.

Di dalam faktor situasional ini terdapat beberapa perubahan yang bisa kita rasakan di masyarakat, dimana kita berada dalam digitalisasi Indonesia, saat ini ada kurang lebih 132 juta orang yang sudah menggunakan internet, 130 juta yang menggunakan sosial media serta 170 juta orang punya HP, ini tentunya akan mempengaruhi masyarakat di dalam dunia tantangan bisnis, khususnya di Era 4.0.


Berkaitan dengan "Kampus Merdeka - Merdeka Belajar" bahwa lulusan perguruan tinggi yang masuk kepada profesinya tidak lebih dari 25 - 30%, artinya 70% diluar linieritas dari apa yang dipelajarinya di dalam kompetensinya, Oleh karena itu, kita sangat berharap kepada generasi milenial dengan wirausaha-wirausaha baru (entrepreneurship) yang mungkin akan memberikan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia di masa yang akan datang.

Beberapa tantangan bagi generasi yang hari ini masih dalam proses belajar di perguruan tinggi, pertama adalah bagaimana seseorang atau kelompok masyarakat, dalam hal menyesuaikan dengan nilai-nilai kultural dan karakter lingkungan masyarakat, tentunya ini juga di perguruan tinggi, kita harapkan bahwa kultur ini juga kepada proses belajar mengajar.

yang kedua nilai-nilai politik, hukum dan ideology, kita tahu sekarang banyak hal-hal yang berkaitan dengan hukum itu mengkritisi, merubah arah politik dan ideology, ini Bagaimana untuk mempertahankan ideologi politik yang jelas, ketiga tantangannya adalah nilai-nilai religious, bagaimana mempertahankannya.


Jadi kalau kita sebagai umat Islam itu punya nilai-nilai yang tidak bisa dirubah sepanjang masa, dan tentunya ini akan memiliki dampak perubahan cara berpikir generasi-generasi berikut, dan yang terakhir itu adalah kompetitif, dengan mengikuti perubahan berbasis teknologi untuk era 4.0 dan 5.0, ini tantangannya jika ini bisa dilewati oleh generasi-generasi, bahwa Indonesia menjadi negara yang lebih sejahtera, lebih peradaban, lebih bermartabat. Saya salut kepada beberapa generasi milenial yang telah masuk kepada dunia internasional, ada 10 Generasi milenial Indonesia masuk daftar 30 under 30 Asia, ada 17 orang yang masuk daftar anak muda berprestasi di Asia. tentunya ini baru sebagian banyak yang tidak terdata, papar Prof Raihan.

R Fadjar Donny Tjahyadi,SE,M.Si dalam paparan dengan judul “Kiat Suksues Dalam Menyongsong Masa Depan” menegaskan, bahwa jurusan Ekonomi sangat penting dalam menunjang pekerjaan dan karier saat ini dan di masa datang di Bea Cukai Tanjung Priok, dan akhirnya memilih UID Prodi Ekonomi S1, kelas Karyawan sehingga tidak mengganggu dalam bekerja, karena Reputasi Universitas Islam Jakarta yang berdiri sejak tahun 1951 sehingga tidak diragukan lagi, dengan Prodi adreditasi B diakui kementerian keuangan, hal tersebut juga karena UID lokasinya strategis dan dekat kantor Bea Cukai, kami mengapresiasi para dosen yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan, serta lembaga UID yang berkualitas hingga telah menghantarkan sebagai Kepala Kantor dengan karyawan 200 orang lebih, yang sebagian besar generasi Millenial.

Disamping itu sebagai umat Muslim, maka dibutuhkan kampus yang memiliki nilai tambah, serta biaya yang terjangkau. Bagi para calon mahasiswa maupun yang sudah menjadi mahasiswa UID agar dalam mengejar cita-cita tidak malas, percaya diri, jangan pernah takut gagal, Luangkan waktu untuk belajar,karena yang merubah nasib adalah adik-adik sendiri. Jalinlah komunikasi yang baik dengan sesama mahasiswa maupun dengan dosen, mintalah restu dari orang tua.

untuk mencapai kesuksesan juga harus menaruh mimpi, kalah kita berani menaruh mimpi maka harus berjuang guna mencapai kesuksesan, batasi diri dari hal negative, karena cara berfikir bisa memperngaruhinya, dengan berfikir positif kita akan bisa maju meraih sukses, disamping itu mulailah bersyukur, atas apa yang kita miliki saat ini, bersyukur akan membuat kita lebih baik dalam mensikapi kehidupan, berhenti membandingkan, karena setiap orang memiliki kelebihan masing-masing, serta harus percaya diri akan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki, mari kita miliki kepercayaan bahwa keberhasilan bisa kita raih, juga jangan pernah takut gagal, teruslah bangkit kita menemui rintangan, mulailah berani untuk mencoba guna meraih kesuksesan masa depan, dan harus adaptif terhadap perubahan, miliki mindset yang terbuka sehingga mampu menghadapi perubahan dan tantangan jaman, tetap bertahan pada zona nyaman, pinta R Fadjar Donny Tjahyadi,SE,M.Si.

Sementara Kembes Pol Toto Fajar Prasetyo, SE,MM Alumni Menwa UID (Kabid Keuangan Polda Sumbar) yang juga Alumni UID dalam paparannya juga menegaskan, bahwa calon mahasiswa maupun mahasiswa harus optimis, karena UID merupakan Kampus tertua yang berdiri dari tahun 1951, bahkan dalam Fakultas Ekonomi UID, bukan hanya yang beragama Islam, namun ada juga yang beragama Hindu maupun Kristen sukses belajar di FE UID, alumni banyak yang sukses di Pemerintah, BUMN maupun di Dunia Usaha.

Mahasiswa calon penerima estafet pembangunan bahwa orang yang sukses harus bisa menerima kegagalan, belajar dari kegagalan untuk maju kedepan, kita harus berani bersaing untuk meraih masa depan, pengalaman tugas sudah kami rasakan, kami tidak pernah ada keraguan, tingkatkan diri kita sendiri, kalau tidak kita akan tertinggal, jangan pernah mengeluh karena Allah selalu memberikan perlindungan kepada kita.

Sebagai Generasi Millenial hendaknya selalu kreatif, inovatif dan informatif, jaman digital semua ada tinggal tekan di google maupun aplikasi yang tersedia, kita harus punya mimpi, teruslah belajar dan belajar meraih cita-cita anda, paparnya. (Nrl).

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA