'Wanita Emas': Ridwan Kamil Jangan Mimpi Nyapres
JAKARTA-- Ketua Umum Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) Hasnaeni menilai Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tak layak menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Sebab, menurutnya pria itu tak mampu memperbaiki kondisi di wilayahnya.
"Masukan saya ke Ridwan Kamil janganlah bermimpi untuk menjadi calon presiden 2024, karena membereskan Sukabumi saja, orang yang tidak bermasker saja dia tidak bisa atasi," kaya Hasnaeni, Senin (9/8).
Hasnaeni mengambil kesimpulan demikian, karena ia melihat langsung warga di salah satu wilayah Sukabumi, yakni Citarik, banyak yang tak mengenakan masker. Hal ini ia dapati kala dirinya hendak membeli ikan di wilayah tersebut. "Saya tadi beli ikan di pelabuhan ikan di Sukabumi, saya melihat orang yang tidak menggunakan masker di Citarik ya," ujarnya.
Karenanya, selain membeli ikan, Hasnaeni pun berinisiatif membagikan masker kepada masyarakat yang tak mengenakan masker. Seiring dengan itu, ia membagikan uang Rp50 ribu kepada mereka. Ini dilakukan guna meringankan beban masyarakat semasa pandemi Covid-19.
Namun, terjadi kesalahpahaman. Karena spontan menimbulkan kerumunan, pihaknya pun ditegur pihak terkait. "Terjadi insiden kesalahpahaman dengan pihak sekuriti dan aparat kepolisian. Saya kan niatnya hanya membeli ikan. Saat saya membagikan masker dan membagikan uang Rp.50 ribu," ungkap Hasnaeni.
"Sehingga polisinya saya tanya tadi, 'kenapa warga di sini tidak menggunakan masker?'. Katanya di sini bebas (tak pakai) masker. Niat baik saya yakni memutus mata rantai penularan Covid dengan memberikan masker dan uang Rp50 ribu. Tapi itu dianggap salah oleh mereka," imbuhnya.
Hasnaeni menyesalkan jawaban petugas kepolisian tersebut. Ia juga menyayangkan mengapa masih ada daerah di Indonesia, yang warganya abai terhadap protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan virus corona.
Menurut dia, hal ini menjadi tanggung jawab kepala daerah di tingkat kabupaten/kota, maupun provinsi. "Bagaimana Ridwan Kamil mau mengurusi Indonesia, di Sukabumi saja warganya masih banyak yang tak pakai masker," imbuh dia.
Lebih lanjut, 'Wanita Emas', sapaan Hasnaeni juga mengkritik kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 pemerintah pusat. Menurutnya, kebijakan tersebut takkan ada artinya jika tak dibarengi dengan adanya data terkait Covid yang terintegrasi.
"Masukan saya ke Presiden Jokowi, data Covid ini harus terintegrasi. Sehingga kita bisa tahu orang yang sedang isoman, orang yang sedang OTG, orang yang kena Covid lagi bepergian, berjalan-jalan yang mana? Kami tidak bisa membedakan," paparnya.
"Percuma PPKM itu diperpanjang terus, kalau data tidak terintegrasi. Kasihan negara ini, seolah nyawa tidak berharga," lanjut Hasnaeni.
0 komentar:
Posting Komentar