MENGENAL SOSOK “INTERNASIONAL INSPIRING FIGURE AWARD 2024”, NUR SAADAH : INI SPIRIT UNTUK NUR SAADAH DIMYATI FOUNDATION MENGEPAKKAN SAYAPNYA LEBIH LUAS LAGI....
Jakarta, 01 Mei 2024.
Founder dan Chairman Nur Saadah Dimyati Foundation (NSDF) mendapat penghargaan dari Mediatama Award Management, National Award Foundations, dan Indonesia Exelent Center, Penghargaan ini diterima Nur Saadah karena karya–karyanya maupun aktifitas-aktifitas sosial kemanusiaan sudah diakui dunia. Nur Saadah terpilih sebagai “International Inspiring Figure Award 2024”
Penilaian berdasarkan : metode penelitian dan memenuhi kriteria : Akuntabilitas, tanggung jawab, kualitas, independen, keadilan, kinerja, dll.
Observasi yang dilakukan melalui observasi website, media sosial dan aktivitas pribadi yang dapat menginspirasi, Nur Saadah sudah memenuhi bahkan melebihi semua persyaratan yang ditetapkan, karya-karyanya sudah mendunia.
Bertempat di Orchardz Hotel Industri Jakarta - Indonesia, Jumat, 26 April 2024. Acara yang berlangsung sejak pukul 18.30 WIB hingga 22.00 WIB tersebut memberikan award kepada 20 winner dengan berbagai kategori.
Kabar tersebut sungguh mengagumkan, selamat kepada Ir. Hj. Nur Saadah, ST., M.Si., IPU., Asean Eng atas penghargaan prestisius tersebut, pengakuan sebagai “International Inspiring Figure Award 2024” adalah bukti penghargaan atas dedikasi dan kontribusi dalam membantu masyarakat dunia Internasional.
Penghargaan tersebut merupakan suatu kepercayaan dan amanah yang luar biasa bagi YNSD, ini menunjukkan upaya mereka dalam menjalankan program-program kemanusiaan dan sosial di dunia Internasional telah diakui dan dihargai oleh banyak pihak.
Dalam sambutan Ketua Panitia menyampaikan bahwa apresiasi dan pengakuan tertinggi terhadap prestasi yang dicapai selayaknya diberikan kepada pribadi-pribadi unggul.
Pencapaian berkat dedikasi dan perjuangan yang menorehkan prestasi membanggakan, membuka mata, menyentuh hati dan menjadi sumber inspirasi bagi bangsa Indonesia, masyarakat, dunia Internasional, utamanya generasi muda tergugah untuk menciptakan lebih banyak lagi inovasi baru dalam rangka membangun keunggulan bersaing di dunia global.
Sebagai sebuah penghargaan yang dipersembahkan kepada anak bangsa berprestasi, Pribadi-pribadi pilihan, dengan maksud menjadikan terwujudnya masyarakat Indonesia yang bersatu, demokrasi, adil, sejahtera, maju, mandiri, baik, dan bersih dalam menyelenggarakan negara, yang merupakan referensi positif dan pemberi dampak dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sebelum Nur Saadah memaparkan program-program YNSD, juga diputar vidio kegiatan YNSD lintas negara yang dihadiri Korea Selatan, Vietnam, dan berbagai organisasi besar di Indonesia.
Penghargaan ini kami dedikasikan kepada dosen-dosen saya, guru-guru saya tanpa beliau–beliau saya bukan siapa-siapa dan sahabat-sahabat saya seperjuangan, serta adik-adik yatim piatu ku yang senantiasa mendoakan & mensupport hingga kuat menjalani segala cobaan dan rintangan, tuturnya.
Dalam pidatonya Nur Saadah menyampaikan bahwa baru saja kembali dari Brunei Darussalam untuk rapat dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Brunei dan berkunjung ke Yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah, yang berlokasi di Jl. Pretty, Bandar Seri Begawan, Brunei.
Waktu berkunjung ke Yayasan tersebut sedang ada Rapat Dewan Penyantun di Ruang AN-Naura – Dewan An-Naura, yang dihadiri Perdana Menteri Singapura, para Datuk dari Malaysia, Petinggi-petinggi Brunei Darussalam. Yayasan tersebut berada di dalam Shopping Mall yang merupakan satu kawasan Yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah Complex. Ini benar-benar menginspirasi, seorang pemimpin negara Founder Yayasan, pastinya rakyatnya akan sangat sejahtera.
Di Brunei Darussalam kesejahteraan rakyatnya sangat tinggi, dengan nilai tukar mata uangnya 1 Dollar Brunei sama dengan +/- Rp 12.000 (dua belas ribu Rupiah). Yayasan dikelola sangat profesional, di dalam Mall tersebut juga ada kantor Embassy of Germany di Unit 2.01 Blok A. Di Kantor Yayasan ini tidak ada anak-anak Yatim Piatu, tidak ada sekolahan, maupun Universitas, semua terpisah. Benar-benar murni Kantor Yayasan yang dikelola sangat profesional.
Hari berikutnya saya berkunjung ke Sekolahan Sultan Haji Hassanal Bolkiah, tempat Tanfis Sultan Hassanal Bolkiah, dan Masjid Jame Asr Hassanal Bolkiah (sempat bertemu dengan Yth. Bapak Pihin Mustafa Imam Besar Masjid tersebut). Semua terpisah dari kantor Yayasan, namun sangat maju dan luar biasa, benar–benar menginspirasi kantor Yayasan ada di dalam Mall dan dikelola sangat profesional.
Pada waktu S2 UGM Nur Saadah merupakan mahasiswa pertama menulis buku yang diterbitkan oleh UGM.
Buku Blibiografi Beranotasi Usaha Kecil Menengah (Small Medium Enterprises) disponsori oleh Perserikatan Bangsa–Bangsa (PBB) di New York.
Bukunya disponsori oleh PBB dikarenakan waktu itu UGM ditunjuk untuk mempersiapkan materi-materi dalam KTT di Reo Dejenairo oleh Kementrian Luar Negeri, Nur Saadah merupakan panitia dari UGM, yang dihadiri oleh Dr. Makmur Widodo (Permanent Mission of the United Nations in New York waktu itu) dan para Duta Besar.
Pada sesi diskusi di forum hadir sekitar 600 orang, Nur Saadah menyampaikan masukannya “menanam pohon sebelum menikah dan tentang global warming” sesuai thesisnya yang sedang diselesaikan waktu itu, ternyata masukannya akan diteruskan ke PBB, masukkan yang sangat berharga menurut Bapak Dr. Makmur Widodo, kemudian Beliau menawarkan apa yang bisa dibantu.
Setelah berfikir sejenak Nur Saadah ingat draft bukunya yang sudah dipaparkan di Center for Asia Pacifik Studies yang dihadiri Prof. Dr. Mohammad Sadli, Prof. Dr. Dibyo, dan Prof.Dr. Sri Adiningsih belum terbit. Ketiganya sudah almarhum, namun memberi bekal yang sangat berharga pada penulisan buku perdananya, bahkan waktu bedah Buku Prof. Dibyo & Prof Sri Adiningsih masuk sebagai panitia sebagai penasehat.
Waktu Bedah Buku dihadiri sahabat-sahabatnya berbagai negara yang sedang menempuh program Master, maupun Doktor di UGM dan berbagai institusi, hingga sambutan Prof.Dr. Dibyo menyampaikan seperti International Seminar acara live di TVRI, dan RRI, serta dihadiri puluhan wartawan waktu pers realis.
Bukunya ada di perpustakaan Internasional di Hongkong yang bisa diakses 60 negara, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Perpustakaan-perpustakaan Universitas, kantor-kantor Pemerintahan, para Pelaku UKM, NGO, Asean, dan lain-lain, juga diminta Yang Mulia Sri Sultan sebagai editor buku “Menuju Yogya Propinsi Ramah Lingkungan Agenda 21 Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Daerah Istimewa Yogyakarta”, yang ditulis Prof. Otto Soemarwoto, diterbitkan oleh Kantor Sekretaris DIY.
Berkat penulisan buku tersebut melihat begitu kaya dan indahnya wisata-wisata dan seluk-beluk yang ada di Yogya serta semua kebudayaan yang ada di dalam Keraton untuk meningkatkan pariwisata di Yogyakarta.
“Banyak yang bertanya mengapa pergi begitu jauh ke Palestina ketika di Indonesia masih banyak yang membutuhkan,” ucapnya.
Pidato Nur Saadah memberi wawasan yang berharga tentang Yayasan Nur Saadah Dimyati, pengalaman pribadinya di Palestina terutama saat terlibat dalam Pembangunan RS Indonesia Hebron dekat Masjidil Aqsa telah menginspirasi pendirian Yayasan tersebut.
Meskipun pertanyaan tentang kebutuhan lokal di Indonesia wajar, pengalamanya di Palestina mengajarkan pentingnya solidaritas global dan memberikan prespektif yang lebih luas tentang penderitaan manusia di seluruh dunia.
Masukkan itu selalu terngiang-ngiang di telinga, membantu Palestina wajib karena Palestina yang mengakui kemerdekaan Indonesia yang pertama kali.
Berawal masukkan dari kolega, masyarakat yang memerlukan, hingga yang saya lakukan menghubungi sahabat-sahabat saya waktu kuliah, alhamdulillah semua bersedia, dan sudah ada 6 cabang meliputi :
DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan yang dipimpin para sahabat-sahabat seperjuangan Insinyur Perempuan.
Kami mengurus Yayasan dengan cara yang berbeda karena kami Insinyur yang penting Goal Setnya dan memberi manfaat yang luas, dan “YANG LEBIH PENTING dari POLITIK adalah KEMANUSIAAN”, tuturnya.
Amanah UUD 1945 pasal 33 ayat 1: Fakir-miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara, yang belum dipelihara oleh negara YNSD Insya Allah akan membantu semaksimal mungkin sesuai kemampuan kami.
Beberapa negara yang sudah berkunjung ke YNSD diantaranya Korea Selatan, Vietnam, para BUMN, Persatuan Insinyur Indonesia dan Nahdhatul Ulama, Insya Allah dalam waktu dekat Australia dan Brunei Darussalam.
Sebagaimana diketahui, dalam Ramadhan ini Yayasan Nur Saadah Dimyati memperoleh tiga penghargaan :
1. Tanggal 16 Maret 2024, berlokasi di Aryadutha Jakarta dari Indonesia Award Magazine dengan kategori sebagai “TOP WOMEN AWARD WINNER 2024 Inspiring – Ledership - Profesional”.
2. Tanggal 22 Maret 2024 berlokasi di Sunlake Waterfront Resort & Covention, Kelapa Gading - Jakarta Utara - Indonesia “The Most ASEAN Trusted Humanitarian Social Founsdation Award” pada Awarding Night Best of the Best 2024.
3. Tanggal 26 Maret 2024 di Grand Kyeisha Hotel, Yogyakarta “The Most Inspiring & Leadership Women Asean Award 2024” as “ Recognized as Integrated Humanity Foundation Contribute to Social Activities of the Year 2024”.
Nur Saadah juga pernah memperoleh penghargaan internasional dari Palestina saat sebagai ketua tim mewakili delegasi Indonesia dari Persatuan Insinyur Indonesia untuk Pembangunan RS Indonesia Hebron di Palestina yang dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Yordania & para petinggi KBRI di Yordania, Para Menteri dan petinggi Yordania, para pimpinan dan tokoh negara Palestina.
Sebelum berangkat ke Palestina Nur Saadah bertemu Bapak Joko Widodo Presiden Republik Indonesia, saat Presiden bersilaturahmi di Keluarga Besarnya.
Waktu kuliah Nur Saadah merupakan penerima Penghargaan sebagai “Mahasiswa Bermasa Depan Terbaik Tingkat Nasional” dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Berkat penghargaan tersebut Nur Saadah diterima Presiden dan para Menteri di Istana Negara.
Penghargaan Menteri Penerangan RI, Menteri Pemuda & Olah Raga RI sebagai “Juara III Lomba Pidato Santri Terbuka Tingkat Nasional”, dibuka di Istana Negara oleh Presiden RI.
Pada waktu berkarya di PT Elnusa Tbk (2007-2012), penghargaan yang diterima diantaranya :
a. Persatuan Insinyur Indonesia Award-Adhicipta Rekayasa, “Rancang Bangun Sistem Monitoring Berbasis Web Parameter Pemboran pada Mud Logging Unit”, tingkat Nasional, nominasi urutan 5.
b. Anggota tim penyusun Annual Report Award tahun 2009, Juara I tingkat Nasional, sebagai Listed Company.
c. PII Award-Adhicipta Rekayasa, “Inovasi Peningkatan Produksi Minyak Secara Eksponensial untuk Mendukung Target Produksi Nasional”, Penghargaan Perak tingkat Nasional, nominasi ASEAN EGINEERING AWARD, oleh Menteri ESDM, dipublikasikan Media Pertamina & Portal Kementrian BUMN.
d. GCG Award, “GCG Prespektif Manajemen Stratejik”, dokumentasi terbaik -The Indonesia Institute for Corporate Governance & majalah SWA Sembada, tingkat Nasional, dipublikasikan di Media Pertamina.
e. GCG Award, “GCG Prespektif Manajemen Stratejik”, Predikat Terpercaya The Best Top Ten, The Indonesia Institute for Corporate Governance & majalah SWA Sembada, tingkat Nasional, dipublikasikan di Media Pertamina.
f. Good Corporate Governance Award, “Aktualisasi GCG Sebagai sebuah Sistem”, oleh The Indonesia Institute for Corporate Governance dan Majalah SWA Sembada, tingkat Nasional.
Dalam sesi wawancara Nur Saadah menyampaikan bahwa Kantor Yayasan yang di Cibubur belum sebesar yang di Kendal-Jawa Tengah.
Selain mendirikan Nur Saadah Dimyati Foundation, Nur Saadah merupakan Pendiri Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Selamat Sri (STIESS) pada tahun 2012 di Jl. Soekarno–Hatta Km 03 Kendal-Jawa Tengah dan Universitas Selamat Sri (UNISS) yang berdiri tahun 2016 dengan ijin pendirian oleh Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan No. 156/KPT/I/2016 mayoritas jurusan adalah Fakultas Teknik, karena Nur Saadah seorang Insinyur ingin mencetak Insinyur sebanyak-banyaknya untuk membangun negeri, yang meliputi :
UNISS Kendal
Jl. Soekarno–Hatta Km 03 Kendal
UNISS Batang
Jl. Raya Candi, Gondangsari, Clapar, Subah, Batang dan
UNISS Gringsing
Jl. Raya Kutosari, Gringsing, Batang.
Ketiganya berlokasi di Propinsi Jawa Tengah.
“Saya ingin memadukan antara ilmu agama dan pengetahuan umum, antara kerja keras dan spiritualitas, keduanya mesti berjalan beriringan”, ujarnya.
Saadah kemudian mengambil contoh perjuangan Siti Hajar melakukan Sa’i mencari air diantara bukit Shafa –Marwa.
Diantara perjalanan itulah Zam–Zam ditemukan. Itu menjadi lambang kerja keras. Ternyata Zam-zam tidak di Shafa-Marwa tapi di tempat lain. Artinya “kita ihtiar kesuksesan tidak disini mungkin muncul di tempat lain, dan selama untuk kebaikan Allah bersama kita”, ujarnya.