Sertu Imam Rutin Sambang Pos Ronda


Sertu Imam Rutin Sambang Pos Ronda

Kodim 0904/Psr, Korem 091/ASN, Kodam VI/Mlw - Guna meningkatkan keamanan lingkungan dan mencegah timbulnya kejadian yang dapat merugikan masyarakat, Babinsa Koramil 0904-05/Kuaro Sertu Imam melaksanakan patroli malam dengan mendatangi pos-pos kamling di wilayah binaan salah satunya di RT. 01, Desa Padang Jaya, Kec. Kuaro, Kab. Paser, Minggu (21/9/2025).

Kegiatan ini sering dilakukan dengan berpatroli di jalan sekitar Desa Padang Jaya dan menyinggahi pos-pos ronda untuk memantau serta merespon dengan sigap jika ada aktivitas yang mencurigakan.

Selain itu, mencegah potensi gangguan keamanan seperti kejahatan serta menjaga situasi lingkungan tetap aman dan nyaman.

Kegiatan ini sekaligus dapat memperkuat solidaritas dan silaturahmi antar Babinsa dan masyarakat.

Dalam kesempatan ini Sertu Imam menyampaikan bahwa “Diharapkan kepada masyarakat untuk selalu melaksanakan ronda malam secara rutin, agar terpelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat sekitar”.

Adapun dalam kegiatan ini, salah satu masyarakat mengucapkan “Terima kasih atas kehadiran dan perhatian Bapak Babinsa yang sudah rutin datang pos ronda, dalam hal ini kami merasa senang dan aman dengan kehadiran Bapak”.

Pendim 0904/Paser.
Readmore »

RMI NU DKI Minta Pemerintah Stop Impor Foodtray Dari China dan Gunakan Produk Indonesia berstandar SNI


RMI NU DKI Minta Pemerintah Stop Impor Foodtray Dari China dan Gunakan Produk SNI

Usai melakukan pertemuan dengan Sekjen Kementerian Perdagangan RI, pada Kamis, 18 September 2025. RABITHAH Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) DKI Jakarta melakukan jumpa Pers, dan dari pertemuan tersebut RMI NU DKI mendesak Kementerian Perdagangan melakukan moratorium izin impor food tray atau ompreng proyek makan bergizi gratis (MBG) dari China, yang saat ini sudah masuk sekitar 3 juta foodtray China, karena temuan ada dugaan kandungan minyak babi.

Ketua RMI-NU DKI Jakarta Rakhmad Zailani Kiki, mendesak pemerintah melakukan moratorium, menghentikan impor food tray yang memang bermasalah dari sisi kehalalan dan thayyiban.

Rakhmad Zailani Kiki, menegaskan bahwa dari hasil kunjungan ke pabrik food tray di China,
Kandungan babi diduga terdapat pada minyak yang menjadi bahan pelumas produksi ompreng di Cina, mereka mengaku zat tersebut digunakan untuk menekan kegagalan produksi, dan kita juga sudah melakukan uji di dua laboratorium di China. Dimana hasil uji laboratorium di Cina melalui Shanghai Weipu Testing Technology Group di Cina menunjukkan adanya penggunaan minyak babi dalam proses produksi ompreng yang sudah beredar di Indonesia.

RMI NU DKI akan tetap mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), hanya harus mengacu akan kehalalan produk makanan maupun alat yang digunakan, dan kita mendesak pemerintah untuk menggunakan produk dalam negeri berstandar SNI.

Rakhmad mengatakan jaminan halal tidak terbatas pada produk makanan atau minuman. Lebih dari itu, jaminan halal juga berlaku pada barang jadi termasuk ompreng. Itu berarti, jaminan kehalalan dalam proses pembuatan produk termasuk penting untuk diperhatikan. Itu adalah proses yang penting untuk mengetahui apakah produk itu halal atau tidak. Ini sangat amat sensitif, kata dia. 

Selain menyoroti dugaan kandungan babi, RMI-NU DKI juga meminta agar pemerintah juga membeli ompreng berkualitas baik. Sebab ia menduga ompreng berkualitas rendah rentan berkarat bisa menjadi pemicu kasus keracunan makan bergizi gratis yang belakangan terjadi. (Red)
Readmore »

Selalu Hadir Ditengah Masyarakat


Selalu Hadir Ditengah Masyarakat

Kodim 0904/Psr, Korem 091/ASN, Kodam VI/Mlw - Babinsa Koramil 0904-05/Kuaro Sertu Imam Purwanto melaksanakan komunikasi sosial (Komsos) bersama masyarakat di Wilayah Binaan, Jl. Terminal Kuaro, Kec. Kuaro, Kab. Paser, Kamis (11/09/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga komunikasi yang baik, mengetahui perkembangan situasi di wilayah, memupuk rasa kekeluargaan dan kemanunggalan, serta menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif melalui sinergi antara aparat dan masyarakat.

Seperti halnya yang dilakukan Sertu Imam Purwanto di tengah-tengah kesibukan menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dan bersilaturahmi bersama warga binaannya.

Komsos ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Sertu Imam Purwanto, hal tersebut karena sudah menjadi tugas pokok seorang Babinsa yang senantiasa melaksanakan Komsos atau anjangsana untuk mencari informasi dan sebagai sarana bersilaturahmi kepada warga binaannya supaya lebih dekat dan akrab serta bisa menjalin kebersamaan.

Pendim 0904/Paser.
Readmore »

Perjalanan 10 Tahun yang Penuh Perjuangan, Kethoprak Serayu Kridho Budoyo, Tampil Memukau Publik Bandung


Perjalanan 10 Tahun yang Penuh Perjuangan, Kethoprak Serayu Kridho Budoyo, Tampil Memukau Publik Bandung

Paguyuban Kethoprak Serayu Kridho Budoyo (SKB) sukses mementaskan lakon "Lambangsari Ngedan" di Gedung Rumentang Siang, Kota Bandung, Sabtu (6/9/2025) malam. Pertunjukan ini bukan hanya sebuah sajian seni, tetapi juga momentum istimewa dalam rangka memperingati satu dasawarsa atau 10 tahun perjalanan kelompok ketoprak tersebut.

Sejak petang, penonton sudah berdatangan memenuhi area sekitar gedung. Begitu pintu masuk dibuka, kursi-kursi yang tersedia segera penuh. Penikmat seni datang dari berbagai kalangan: masyarakat umum, paguyuban perantau, hingga komunitas seni tradisi di Jawa Barat. Antusiasme itu semakin terasa ketika tepuk tangan dan sorakan penonton menyambut tiap adegan, menunjukkan bahwa kethoprak masih memiliki tempat di hati masyarakat urban.

Perjalanan 10 Tahun yang Penuh Perjuangan

Pimpinan Kethoprak Serayu Kridho Budoyo, KRT. Sagino Budoyo Dipuro, menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaan mendalam. Ia mengakui bahwa perjalanan sepuluh tahun bukanlah hal yang mudah.

“Bertahan hingga satu dasawarsa tentu bukan perkara ringan. Ada banyak tantangan, mulai dari keterbatasan dana, regenerasi pemain, hingga dampak pandemi Covid-19 yang membuat kami vakum selama tiga tahun. Namun berkat dorongan, doa, dan bantuan dari semua pihak, kami akhirnya bisa kembali mementaskan ketoprak di Bandung,” ujar KRT. Sagino.

Dalam pementasan ini, 100 orang lebih terlibat, mulai dari pemain, pengrawit gamelan, penata artistik, penata rias dan busana, hingga kru panggung. Jumlah besar ini mencerminkan bahwa kethoprak bukan hanya pertunjukan tunggal, melainkan karya kolaboratif yang menuntut disiplin, kerja sama, dan semangat kebersamaan.

Tak lupa KRT Sagino juga mengucapkan terimakasih atas keterlibatan banyak pihak yang berkenan menjadi pendukung serta tergabung sebagai unsur kepanitian utamanya dari berbagai paguyuban yang ada di Bandung Raya. Secara khusus ia sampaikan apresiasi mendalam kepada para pihak yang tutut dalam menjaga keberadaan SKB sehingga masih eksis.

Anugerah Seni Budaya Bagi Para Tokoh

Sagino menambahkan, peringatan dan perayaan 10 tahun SKB yang kali ini bertema "Mengabdi Seni - Berbhakti Negeri" tak hanya menggelar pertunjukan Kethoprak, namun juga dirangkaikan dengan pemberian Award atau penghargaan yang dirupakan dalam bentuk "Anugerah Seni Budaya".

"Mereka yang mendapat award diantaranya kami anggap telah berkontribusi besar pada eksistensi seni budaya Jawa di perantauan di Bandung Raya ini, utamanya di SKB. Ada kategori pelestari, penggiat, perintis, penggerak, pelopor dan yang terkait dalam proses pelestarian, pengembangan dan pewarisan seni budaya," kata Sagino.

Pimpinan kethoprak menambahkan, pentas kali ini diharapkan menjadi titik balik sekaligus energi baru bagi Serayu Kridho Budoyo. Ia menegaskan komitmennya agar kethoprak tetap hidup, tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sarana pembelajaran dan perekat sosial.

“Kami berharap generasi muda ikut serta, karena tanpa regenerasi seni tradisi bisa hilang. Lambangsari Ngedan adalah bukti bahwa kethoprak masih relevan, masih dicintai, dan tetap bisa menjadi cermin kehidupan masyarakat,” kata KRT. Sagino.

Ke depan, Serayu Kridho Budoyo berencana menggelar tur ke beberapa kota di Jawa Barat untuk memperkenalkan lakon-lakon ketoprak lainnya. Upaya ini sekaligus membuka ruang kolaborasi dengan komunitas seni lokal dan akademisi.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Paguyuban Kusumo Hondrowino Nusantara (PKHN) Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yakni AKBP (Purn). Dr (HC) . KP. P. Mulyatno Prawirodiningrat, SH., MH.D.S E.D. (Ketua) dan KRT. Misno Yudo Dipuro (Anggota) kepada para tokoh yang mendapat penghargaan Anugerah Seni Budaya diantaranya :

R.Ramelan Hadi : Tokoh Pelestari Kethoprak
Tasno Prakoso : Penggiat Kesenian
Narkam (Alm) :Tokoh Perintis Seni Budaya
Sutarno Ketua Paguyuban Gentasentramas : Penggerak Seni Budaya
Ganang Partho Kakiyat : Jurnalis Peduli Seni Budaya Jawa
Mudibyo : Pelopor Seni dan Budaya
Sukiman Sumarto : Tokoh Pemersatu Paguyuban Se-Bandung Raya

Lakon : Lambangsari Ngedan

Pentas dengan lakon berjudul "Lambangsari Ngedan" di sutradarai tokoh kethoprak R.Ramelan Hadi ini, menampilkan sebuah cerita klasik yang sarat pesan moral sekaligus bumbu komedi. Kisah ini mengangkat tokoh Lambangsari, seorang perempuan yang karena tekanan hidup, rasa kecewa, dan pergulatan batin, akhirnya berperilaku seperti orang gila (ngedan).

Dalam lakon tersebut, Lambangsari berjuang menghadapi intrik keluarga, konflik cinta, dan perebutan kekuasaan. Ia dikhianati oleh orang-orang dekatnya, hingga akhirnya mengalami tekanan jiwa. Namun di balik kegilaannya, terselip kritik sosial yang tajam terhadap keserakahan, ketidakadilan, serta pengkhianatan yang kerap terjadi di tengah masyarakat.

Adegan-adegan dramatis ketika Lambangsari menunjukkan "kegilaannya" justru menjadi magnet utama pementasan. Penonton larut antara rasa haru, tegang, sekaligus terhibur dengan selipan humor khas ketoprak yang diperankan para punakawan.




Usai menyerahkan penghargaan, Pangarso Paguyuban Kusumo Hondrowino Nusantara (PKHN) Korwil DKI Jakarta, Kanjeng Pangeran AKBP (Purn). Dr (HC) . KP. P. Mulyatno Prawirodiningrat, SH., MH.D.S E.D. mengapresiasi Pimpinan Kethoprak Serayu Kridho Budoyo, KRT. Sagino Budoyo Dipuro, yang juga Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang peduli dengan budaya tradisi masyarakat Jawa, yaitu Ketoprak dengan mewadahi masyarakat seni asal Jawa Tengah yang berada di daerah Bandung dan sekitarnya, dalam wadah Sanggar Kethoprak Serayu Kridho Budoyo. Sehingga seni budaya tradisi Ketoprak bisa terus eksis dan semakin dicintai masyarakat khususnya yang ada di Bandung Raya ini, Pertunjukan hari ini sangat luar biasa, pertunjukannya penuh pesan moral, tapi tetap menghibur, ungkapnya.

Ketua Paguyuban Jawa Tengah (PJT) Bandung Raya Farhan Djuniadji juga mengungkapkan bahwa kesenian yang ditampilkan adalah buah dari kerja budaya yang sangat bagus sekali , sangat menarik.

“Kita sudah lama melihat menikmati kesenian kethoprak di panggung langsung, apalagi di Bandung. Ini bisa menjadi wawasan dalam menyampaikan pesan-pesan moral melalui adegan demi adegan,” kata Farhan.

Dirinya berharap, kedepan SKB bisa meningkatkan kolaborasi antara kesenian tradisional dari Jawa Tengah dan Jawa Barat menjadi rangkaian pertunjukan yang menarik. Seperti semalam, ditampilkan pula Seni Tari Jaipong.

"Selain kolaborasi dengan seniman Jawa Barat, hendaknya Serayu Kridho Budoyo juga mengkomunikasikan pentas seni tradisional itu kepada Pemprov Jawa Barat dan Pemprov Jawa Tengah, sehingga keduanya dimungkinkan terjadi kolaborasi seni yang yang sangat indah," ungkap Farhan.

Dengan kolaborasi dan komunikasi yang yang baik kepada para pihak berkepentingan, ia meyakini bisa menjadi nilai tambah promosi kebudayaan Jawa Tengah.

Pementasan "Lambangsari Ngedan" ditutup dengan adegan yang menggetarkan, ketika Lambangsari akhirnya menemukan ketenangan batin meski harus melalui jalan panjang penuh penderitaan. Seluruh pemain naik ke panggung, membungkuk memberi penghormatan, diiringi alunan gamelan yang syahdu.

Tepuk tangan panjang menggema, menutup malam penuh kenangan. Perayaan 10 tahun Paguyuban Kethoprak Serayu Kridho Budoyo bukan hanya pesta seni, tetapi juga bukti nyata bahwa semangat melestarikan budaya Jawa tetap hidup di tengah hiruk pikuk Kota Bandung. [Red)
Readmore »

Penampilan Dalang Millenial/Dalang Salto KRA Ki Gunarto Gunotalijendro SH, MM Guncang Taman Ismail Marzuki Hingga Pagi Hari


Penampilan Dalang Millenial/Dalang Salto KRA Ki Gunarto Gunotalijendro SH, MM Guncang Taman Ismail Marzuki Hingga Pagi Hari

Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki yang populer disebut Taman Ismail Marzuki (TIM) merupakan sebuah pusat kesenian dan kebudayaan yang berlokasi di jalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat. Dan di TIM juga terletak Institut Kesenian Jakarta, serta ajang pertunjukan acara-acara seni dan budaya dipertunjukkan secara rutin di pusat kesenian ini, termasuk pementasan drama, tari, wayang, musik, pembacaan puisi, pameran lukisan dan pertunjukan film hingga berbagai jenis kesenian tradisional dan kontemporer, baik yang merupakan tradisi asli Indonesia maupun dari luar negeri, dan pada Jumat 5 September 2025, Dalang Millenial Duta Wayang Internasional, KRA Ki Gunarto Gunotalijendro SH, MM hadir tampil Memukau para pecinta Seni Wayang Kulit, Mahasiswa IKJ serta masyarakat luas yang memenuhi Plaza Theater Besar Taman Ismail Marzuki.

Pergelaran Konser Wayang Kulit Semalam Suntuk yang juga disertai pertunjukan Seniman Theater Jakarta, Bandung serta Yogyakarta dengan Puisi Perjuangan tersebut diselenggarakan oleh Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER), dan Ki Dalang yang sudah tampil di beberapa negara Asia dan Eropa seperti Amerika, Australia, Vatikan Roma, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia tersebut, tampil maksimal dengan sabetan-sabetan Wayang Kulit serta Salto hingga mampu menghipnotis penonton yang tidak beranjak hingga pergelaran Wayang Kulit selesai.

Ketua Umum Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER), Anisa mengungkapkan bahwa pergelaran ini adalah Puncak Kegiatan hari jadi JAKER ke 32 tahun, sebelumnya sudah digelar beberapa rangkaian kegiatan budaya dan peluncuran buku, ungkapnya.

Anisa Ketua Umum Jaringan Kebudayaan Rakyat juga menegaskan, bahwa Wayang Kulit memiliki makna tersendiri dengan membawa esensi perjuangan, sebagai usaha kerja keras membangun negara, “Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Kerto Raharjo”. negeri yang memiliki kekayaan alam berlimpah, subur makmur, aman dan tentram menuju Indonesia yang Adil Makmur. semoga karya seni Wayang Kulit Dalang KRA KI GUNARTO GUNOTALIJENDRO, SH, MM yang sama-sama kita saksikan malam ini membawa energi baru untuk bergotong-royong membangun bangsa, harapnya.

Bersama Presiden Prabowo yang menjadikan Indonesia sebagai negara berdaulat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan, dan Presiden Prabowo Subianto mengajak semua lapisan masyarakat mengembalikan jati diri bangsa, bahwa kita memiliki peradaban yang tinggi, agar keadilan segera terwujud di tanah air Indonesia tercinta, mari kita bangun gotong-royong menyusun kekuatan membangun Nusantara adil dan makmur, ungkap Anisa.

KRT Agus Joko Riyonodipuro,SE . Ketua PEPADI DKI Jakarta dalam sambutannya mengapresiasi JAKER sebagai organisasi yang peduli dengan budaya, dan hari ini menggelar pertunjukan Wayang Kulit Millenial KRA Ki Gunarto Gunotalijrndro.

PEPADI mengucapkan terima kasih karena JAKER sudah peduli dengan wayang, karena wayang tidak dimiliki oleh bangsa Indonesia, karena wayang sudah masuk UNESCO, sehingga wayang milik Indonesia sudah diakui dunia internasional, jadi Wayang sudah milik dunia, dan PEPADI DKI Jakarta mengucapkan Selamat atas Ulang Tahun JAKER ke 32 tahun serta peluncuran buku JAKER, ungkap KRT Agus Joko Riyono Dipuro, SE.

Pergelaran Wayang Kulit KRT Ki Gunarto Gunotalijendro diawali dengan Kirab Wayang oleh Pengurus DPP JAKER dan dilanjutkan dengan penyerahan wayang secara simbolis, oleh Ketua Umum JAKER, Anisa, kepada sang Dalang, menandai dimulainya pertunjukan.

Dengan Lakon Amartha Binangun, Dalang KRA. Ki H Gunarto Hunotalijendro menceritakan perjuangan para Pandawa yang gigih membuka dan membangun kembali negeri Amarta dari kehancuran, yang ditugaskan oleh Kurawa di hutan tandus Wanamarta setelah mereka diperdaya. Kisah ini merupakan alegori tentang membangun negara ideal yang didasari kebenaran, keadilan, dan semangat pengabdian, sehingga dapat menciptakan masyarakat yang makmur, tertib, dan sejahtera. Dan menjadi simbul perjuangan Pemerintah dan rakyat Indonesia dengan Hilirisasi Budaya, dalam mencapai Indonesia Emas.

KRAT Ki Gunarto Gunotalijendro yang dikenal dengan sebutan Sang Dalang Salto, dengan sabetan – sabetan Wayang Kulit serta Salto, selalu menghipnotis penonton hingga tidak menyurutkan perhatian masyarakat yang menyaksikan, sebagai momentum yang akan menjadi kenangan. Masyarakat pecinta Wayang Kulit pasti akan menikmati sabetan yang luwes dari “Sang Dalang Salto” Ki Gunarto Gunotalijendro, dalang yang mampu menghidupkan wayang kulit dengan sentuhan milenial, sehingga dapat menarik perhatian generasi muda. Beliau memiliki kemampuan unik dalam mendalang yang mencakup gaya bahasa yang mudah dipahami, keahlian memerankan adegan perang, juga dikenal sebagai dalang yang mampu menyentuh emosi penonton dan melestarikan wayang kulit di era modern. Serta mampu menyampaikan cerita wayang dengan bahasa yang mudah dipahami oleh generasi muda, tidak hanya bahasa Jawa , namun juga menyampaikan pesan dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, termasuk menyelipkan humor dan lelucon yang sedang tren. mampu menciptakan suasana yang hidup dan menarik, sehingga penonton tidak ingin beranjak hingga pertunjukan selesai.

Dalang KRA Ki Gunarto Gunotalijendro SH.MH. juga mengajarkan tentang hakikat kehidupan dan kebenaran spiritual, cerita tersebut mengandung pesan tentang pentingnya keberanian, kejujuran, ketekunan dalam mencari kebenaran, serta kesadaran akan kesatuan diri dengan alam semesta. (Wartadipuro)

Readmore »

 

SEL SURYA

SEL SURYA