Dalam memperingati hari jadinya, jajaran Laskar Merah Putih baik di Pusat maupun Daerah menggelar Serangkaian Kegiatan, mulai dari Donor Darah, santunan Yatim piatu hingga lomba Gerak Jalan, hal tersebut dilakukan sebagai wujud kepedulian Laskar Merah Putih pada Masyarakat.
Sementara dalam acara Puncak HUT Laskar Merah Putih ke 13, yang digelar di Balai Sudirman Jakarta, yang juga dihadiri 28 Ketua Markas Daerah, Ketua Umum Markas Besar Laskar Merah Putih, H Ade E Manurung SH menegaskan, bahwa sebagaimana tuntutan hukum, saat ini Larkar Merah Putih sudah berketetapan hukum, sebagaimana aturan tentang keormasan, telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM, yaitu Yayasan Forum Bersama Laskar Merah Putih, sebagai induk dari Organisasi Kemasyarakatan Laskar Merah Putih, jadi antara Yayasan Forum Bersama Laskar Merah Putih dengan Ormas Laskar Merah Putih adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, sehingga peran seluruh jajaran Markas Besar Laskar Merah Putih hingga Markas Daerah, Markas Cabang Lakar Merah Putih se-Indonesia, akan lebih maksimal lagi dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menyinggung adanya Demo Laskar Merah Putih di Kedutaan Australia, H Adek E Manurung SH juga menekankan, bahwa Laskar Merah Putih mendesak pada Perdana Menteri Australia untuk meminta maaf pada seluruh rakyat Indonesia, meskipun penyadapan bukan dilakukan oleh Pemerintah Australia namun perbuatan tersebut merupakan bentuk musuh dalam selimut, dan kalau Perdana Menteri Australia tidak mau minta maaf pada bangsa Indonesia, maka mereka bukanlah Negara sahabat, dan harus dihapuskan dari bumi pertiwi ini, tegasnya.
Menanggapi akan digelarnya Pemilu 2014, Dalam pidato politiknya, Ketua Umum Laskar Merah Putih tersebut juga meminta pada seluruh elit politik untuk berjiwa kenegarawanan, dengan tidak melakukan segala cara dalam Pesta Demokrasi tersebut, karena secara ekonomi bangsa ini sedang dalam kondisi terpuruk, dimana nilai tukar rupiah terus merosot, ekspor menurun, target pencapaian pajak tidak berhasil serta adanya kenaikan Tarif Daftar Listrik, Air maupun Gas yang sangat memberatkan masyarakat, sehingga dapat berdampak pada kerawanan sosial.
Pada KPU, H Adek juga meminta agar bekerja sungguh-sungguh dalam penentuan Daftar Pemilih Tetap sehingga tidak menimbulkan kekisruhan dalam penghitungan suara Pemilu 2014 mendatang, jangan sampai ada muatan dati partai tertentu, KPU harus bekerja secara jujur, adil dan professional, tegasnya.
Sementara dalam acara Puncak HUT Laskar Merah Putih ke 13, yang digelar di Balai Sudirman Jakarta, yang juga dihadiri 28 Ketua Markas Daerah, Ketua Umum Markas Besar Laskar Merah Putih, H Ade E Manurung SH menegaskan, bahwa sebagaimana tuntutan hukum, saat ini Larkar Merah Putih sudah berketetapan hukum, sebagaimana aturan tentang keormasan, telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM, yaitu Yayasan Forum Bersama Laskar Merah Putih, sebagai induk dari Organisasi Kemasyarakatan Laskar Merah Putih, jadi antara Yayasan Forum Bersama Laskar Merah Putih dengan Ormas Laskar Merah Putih adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, sehingga peran seluruh jajaran Markas Besar Laskar Merah Putih hingga Markas Daerah, Markas Cabang Lakar Merah Putih se-Indonesia, akan lebih maksimal lagi dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menyinggung adanya Demo Laskar Merah Putih di Kedutaan Australia, H Adek E Manurung SH juga menekankan, bahwa Laskar Merah Putih mendesak pada Perdana Menteri Australia untuk meminta maaf pada seluruh rakyat Indonesia, meskipun penyadapan bukan dilakukan oleh Pemerintah Australia namun perbuatan tersebut merupakan bentuk musuh dalam selimut, dan kalau Perdana Menteri Australia tidak mau minta maaf pada bangsa Indonesia, maka mereka bukanlah Negara sahabat, dan harus dihapuskan dari bumi pertiwi ini, tegasnya.
Menanggapi akan digelarnya Pemilu 2014, Dalam pidato politiknya, Ketua Umum Laskar Merah Putih tersebut juga meminta pada seluruh elit politik untuk berjiwa kenegarawanan, dengan tidak melakukan segala cara dalam Pesta Demokrasi tersebut, karena secara ekonomi bangsa ini sedang dalam kondisi terpuruk, dimana nilai tukar rupiah terus merosot, ekspor menurun, target pencapaian pajak tidak berhasil serta adanya kenaikan Tarif Daftar Listrik, Air maupun Gas yang sangat memberatkan masyarakat, sehingga dapat berdampak pada kerawanan sosial.
Pada KPU, H Adek juga meminta agar bekerja sungguh-sungguh dalam penentuan Daftar Pemilih Tetap sehingga tidak menimbulkan kekisruhan dalam penghitungan suara Pemilu 2014 mendatang, jangan sampai ada muatan dati partai tertentu, KPU harus bekerja secara jujur, adil dan professional, tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar