Banyak Kepala SMA Definitif Tak Lolos Lelang Jabatan

Setelah melalui proses panjang, seleksi dan promosi jabatan terbuka atau lelang jabatan untuk kepala sekolah memasuki tahap akhir. Sayangnya, dalam proses seleksi kali ini banyak peserta yang tidak lolos seleksi. Ironisnya, para peserta yang tak lolos seleksi itu juga banyak berasal dari pejabat definitif.

Data Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, untuk kepala SMA definitif yang ikut seleksi ini sebanyak 113 peserta. Dari jumlah itu, hanya 36 peserta definitif yang lolos. Sedangkan sisanya, sebanyak 15 peserta meraih nilai masih memenuhi syarat (MMS) dan 62 peserta meraih nilai tidak memenuhi syarat (TMS). Adapun kepala sekolah definitif yang lolos, meraih nilai sangat memenuhi syarat (SMS) sebanyak 11 peserta, memenuhi syarat (MS) sebanyak 13 peserta, dan cukup memenuhi syarat (CMS) 12 peserta. "Kepala SMA definitif yang dinyatakan lolos hanya sebanyak 31,85 persen atau sebanyak 36 kandidat," ujar Made, di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (7/3).

Sementara untuk kandidat kepala sekolah non definitif yang tidak lolos, jauh lebih besar dari kandidat definitif. Yakni mencapai 80,21 persen atau sebanyak 535 kandidat tidak lolos. Dari jumlah itu, kandidat yang mendapat nilai TMS mencapai 486 kandidat dan mendapat nilai MMS sebanyak 49 kandidat.  Sedangkan kandidat kepala sekolah non definitif yang lolos seleksi jabatan ini mencapai 132 kandidat. Dengan rincian, kandidat dengan nilai SMS sebanyak 13 kandidat, nilai MS 50 kandidat dan nilai CMS sebanyak 69 kandidat.

Artinya, lanjut Made, posisi kepala sekolah tingkat SMA negeri akan lebih banyak diisi oleh kepala sekolah baru daripada kepala sekolah definitif. Sedangkan kepala sekolah yang tidak lolos akan kembali menjadi guru di sekolah asal mereka. "Lelang kepsek ini diikuti 780 kandidat. Kandidat yang memiliki kompetensi melebihi kompetensi sebagai kepala SMA Negeri sebanyak 13,33 persen," kata Made.

Kemudian kandidat yang memiliki kompetensi untuk dapat dipertimbangkan sebagai kepala SMA Negeri sebanyak 11,67 persen dan kandidat yang tidak memiliki kompetensi sebagai kepala SMA Negeri sebanyak 75 persen.

Sementara jumlah tersebut berbanding terbalik dengan hasil seleksi kepala SMKN definitif dimana yang lolos mencapai 70,97 persen atau sebanyak 44 peserta. Adapun formasi yang dibutuhkan untuk jabatan Kepala SMKN sebanyak 63 orang. Formasi ini akan diisi oleh 44 kandidat Kepala SMKN definitif. Sedangkan sisanya, 19 formasi akan diberikan kepada kandidat Kepala SMKN non definitif yang lolos seleksi.

"Artinya, kepala SMKN definitif itu kemampuannya bagus-bagus. Dengan kata lain, formasi Kepala SMKN akan lebih banyak diisi oleh kepala sekolah yang lama ketimbang yang baru,” kata Made.

Rinciannya, peserta yang lolos yakni sebanyak 19 kandidat memperoleh nilai sangat memenuhi syarat (SMS), 18 kandidat memperoleh nilai memenuhi syarat (MS) dan 7 kandidat memperoleh nilai cukup memenuhi syarat. Sisanya, 18 kandidat atau 29,03 persen dinyatakan tidak lolos. Dengan rincian 7 kandidat memperoleh nilai masih memenuhi syarat (MMS) dan 11 kandidat memperoleh nilai tidak memenuhi syarat (TMS).

Sedangkan hasil seleksi terbuka Kepala SMKN non definitif diikuti 380 kandidat yang merupakan guru atau tenaga pendidik. Hasilnya sebanyak 128 kandidat atau 33,68 persen dinyatakan lolos seleksi. Dengan rincian 28 kandidat meraih nilai SMS, 45 kandidat meraih nilai MS dan 55 kandidat meraih nilai CMS. Lalu, sebanyak 29 kandidat meraih nilai MMS dan 223 kandidat meraih nilai TMS. Atau total kandidat yang tidak lolos seleksi sebanyak 66,31 persen.

Secara umumnya, hasil seleksi terbuka Kepala SMKN diikuti 442 kanddiat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 38,91 persen atau 172 kandidat dinyatakan lolos seleksi. Sedangkan 270 kandidat atau 61,08 persen tidak lolos seleksi.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA