KGPH Benowo dan KRA Ki Gunarto Gunotalijendro Tampil Bersama Dalam Penutupan Bulan Suro


KGPH Benowo dan KRA Ki Gunarto Gunotalijendro Tampil Bersama Dalam Penutupan Bulan Suro, Jumat 25 Juli 2025

Dua Dalang dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Yaitu KGPH Benowo dan KRA Ki Gunarto Gunotalijendro dalam acara Penutupan Bulan Suro Jimawal 1959/2025, Jumat 25 Juli 2025, tampil bersama memberikan hiburan kepada masyarakat Surakarta dan sekitarnya, juga disaksikan oleh Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakoe Boewono XIII didampingi Prameswari GKR Pakubuwono beserta Putra-putri, Sentono Dalem dan Abdi Dalem Keraton Surakarta. 

Pagelaran Wayang Kulit di Pure Kamandungan, Komplek Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tersebut juga telah ditetapkan oleh Keraton Kasunanan Surakarta sebagai pertunjukan Seni yang digelar secara rutin, dalam setiap penutupan bulan Suro, dan Pergelangan Wayang Kulit oleh KGPH Benowo dan KRA Ki Gunarto Gunotalijendro tersebut menghadirkan Bintang pelawak Cak Kirun, Sinden Niken Safitri, bahkan turut menghibur masyarakat Musisi Ternama Pimpinan Band Dewa, yang juga Anggota DPR-RI, trah Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Pangeran Ahmad Dhani Sastro Atmojo Joyonegoro.

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbai mewakili Keluarga Keraton Kasunanan Surakarta mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kehadiran seluruh hadirin yang telah turut memeriahkan acara penutupan bulan Suro, bulan yang dianggap Suci dan Keramat olah masyarakat Jawa, karena banyak peristiwa penting yang terjadi dalam bulan ini, sehingga banyak masyarakat yang mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa, dan Ruwatan sebagai kegiatan Spiritual juga dilakukan dilingkungan Keraton Kasunanan Surakarta, untuk bersedekah, merefleksi diri dan berdoa.

Demikian juga ruwatan di Keraton kasunanan Surakarta bukan saja sebagai tradisi, tetapi menjaga kelestarian serta menghormati ajaran leluhur, untuk mendapatkan keselamatan dan kebaikan, dan malam ini merupakan malam terakhir dalam mengisi ruwatan bulan Suro dengan menggelar wayang kulit, dengan Dalang Rayi Dalem, adik Susunan Pakoe Boewono XIII, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Adipati Benowo bersama Kanjeng Raden Aryo Ki Gunarto Gunotalijendro, dengan mengambil lakon "Babat Alas Wono Marto", ungkap GKR Timoer Rumbai.

Dalam pertunjukan wayang semalam suntuk tersebut, KGPH Adipati Benowo dengan gaya humoris serta dukungan pelawak Cak Kirun dan Niken Safitri mampu membuat penonton hanyut penuh tawa.

Penampilan Dalang Millenial yang juga Dalang Duta Internasional yang telah Sukses Tampil di Eropa, Amerika, Australia, Jepang, Vatikan, Roma, Italia, yaitu Dalang KRA Ki Gunarto Gunotalijendro SH.MH. yang mengajarkannya tentang hakikat kehidupan dan kebenaran spiritual, cerita tersebut mengandung pesan tentang pentingnya keberanian, kejujuran, ketekunan dalam mencari kebenaran, serta kesadaran akan kesatuan diri dengan alam semesta.

KRA Ki Gunarto Gunotalijendro yang dikenal dengan sebutan Sang Dalang Salto, dengan sabetan - sabetan Wayang Kulit serta Salto, selalu menghipnotis penonton hingga tidak menyurutkan perhatian masyarakat yang menyaksikan, sebagai momentum yang akan menjadi kenangan. Masyarakat pecinta Wayang Kulit pasti akan menikmati sabetan yang luwes dari "Sang Dalang Salto" Ki Gunarto Gunotalijendro, dalang yang mampu menghidupkan wayang kulit dengan sentuhan milenial, sehingga dapat menarik perhatian generasi muda.

Beliau memiliki kemampuan unik dalam mendalang yang mencakup gaya bahasa yang mudah dipahami, keahlian memerankan adegan perang, juga dikenal sebagai dalang yang mampu menyentuh emosi penonton dan melestarikan wayang kulit di era modern. Serta mampu menyampaikan cerita wayang dengan bahasa yang mudah dipahami oleh generasi muda, termasuk menyelipkan humor dan lelucon yang sedang tren. mampu menciptakan suasana yang hidup dan menarik, sehingga penonton tidak ingin beranjak hingga pertunjukan selesai.

Usai menyaksikan Pergelaran Wayang Kulit tersebut, Pangarso Kusumo Hondrowino Nusantara Korwil Jakarta, KP Mulyatno Prawirodiningrat, SH, MH mengaku bersyukur bisa menyuguhkan pergelaran Wayang Kulit dalam Hajat Ndalem Penutupan Bulan Suro 2025 ini. Semoga dengan pergelaran wayang tersebut dapat menghibur masyarakat Surakarta dan sekitarnya serta menjadi Panglipur Sampean Ingkang Sinuhun Pakubuwono XIII beserta keluarga, dan meningkatkan minat generasi muda terhadap seni pewayangan, serta menjadi media hiburan masyarakat Surakarta, ungkapnya. (Wartadipuro)

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA