EPANGLIMA KOLINLAMIL HADIRI WEBINAR NASIONAL 2020 TRAFFIC SEPARATION SCHEME (TSS) YANG DIGELAR PUSHIDROSAL

EPANGLIMA KOLINLAMIL HADIRI WEBINAR NASIONAL 2020
TRAFFIC SEPARATION SCHEME (TSS) YANG DIGELAR PUSHIDROSAL

Jakarta, 2 September 2020 ------- Satya Wira Jala Dharma. Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksda TNI Irwan Achmadi, M.Tr (Han) menghadiri seminar daring (webinar) yang digelar Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) Dalam rangka memperingati Hari Hidrografi Dunia tahun 2020, dari Markas Pushidrosal, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (2/9). Dalam seminar daring tersebut Panglima Kolinlamil didampingi Komandan Satlinlami Jakarta Kolonel Laut (P) Dian Poernomo Sidhi dan Kasubdis Banhatkum Diskum Kolinlamil Letkol Laut (KH) Yanto Suyanto Lubis, S.H, M.H..
Webinar ini terbagi dalam dua sesi untuk Internasional dan nasional, kemarin (1/9) membahas tentang “Hydrografy - Enabling Autonomous Technologies”, sedangkan Rabu (2/9) membahas tentang Peran Hidrografi dalam penetapan Traffic Separation Scheme (TSS) dari perspektif ekonomi dan pertahanan maritime.
Seminar daring ini (2/9) menghadirkan pembicara utama Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, M.PA. dengan dibuka oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M.
TSS atau Traffic Separation Scheme merupakan sistem rute manajemen lalu lintas maritim yang pengaturannya berada di bawah International Maritime Organization (IMO). Jalur lalu lintas maritim ini menunjukkan arah umum kapal di zona terkait dan semua kapa yang berada di bawah navigasi dari TSS semuanya berlayar ke arah yang sama (beraturan).
Adapun penerapan dari TSS ini akan membantu mengurangi dan mengelola lalu lintas di arus lalu lintas yang berlawanan, membantu pengelolaan kapal yang hendak masuk atau keluar dari area pelabuhan, arahan tentang jarak aman antar kapal, dan menyediakan rute untuk deep draught vessels.
Selain mengatur tentang arus lalu lintas kapal, TSS ini juga turut memberikan pedoman terkait kapal yang hendak melintas memotong jalur yang sudah ada. Menurut aturan TSS yang ada di laman wikipedia, setidaknya kapal yang hendak melintas ini membuat sudut 90 derajat layanya zebra cross yang ada di jalanan.
Hadirnya skema lalu lintas maritim semacam ini lantaran adanya peningkatan dari jumlah modanya itu sendiri. Jikalau tidak diatur dengan sedemikian rupa, maka tak pelak kekacauan di jalur laut akan siap mengancam. Poin dari hadirnya TSS adalah menjamin keamanan dan keselamatan dalam lalu lintas pelayaran.
Saat ini TSS telah hadir di Selat Sunda dan Selat Malaka, mirip dengan Air Navigation Chargers, setiap kapal yang melewat zona TSS juga berkewajiban membayar biaya jasa pelayanan panduan pelayaran, sesuai peraturan, besarnya biaya jasa TSS ditetapkan dari bobot tonase kapal.
Kapushidrosal mengatakan karena posisi  geografis Indonesia yang terletak di antara dua samudera dan dua benua. Hal ini memiliki peran penting dalam perdagangan dunia, mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Diharapkan Indonesia sebagai pusat informasi yang berkaitan dengan kemaritiman. Sehingga teknologi pemetaan yang cepat dan akurat mutlak dibutuhkan.
Untuk itu, tambahnya, Pushidrosal harus memenuhi target capaian survei dan pemetaan di seluruh perairan Indonesia. Guna memberikan jaminan dan kepercayaan  kepada publik terkait keamanan dan keselamatan bernavigasi di seluruh perairan Indonesia.
Dalam hal ini, peran hidrografi sangat penting dan bukan hanya sekedar peta laut. Hidrografi adalah kunci gerbang perekonomian dan ujung tombak pertahanan laut suatu negara. (Dispen Kolinlamil).

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA