Sekolah Tingga Agama Islam (STAI) Indonesia, yang sebelumnya bernana Institute Agama Islam Al-Aqidah (IAIA) Jakarta, yang terletak Jl I Gusti Ngurah Rai No.39, Bulak, Klender, Jaktim, kini hadir sebagai lembaga professional dengan menjunjung tinggi konsep akademik yang ideologis, dan mendudukkan aqidah sebagai azasnya, dengan mengedepankan pemikiran, syekhshiyah dan keilmuan akademiknya, terbebas dari sekularisme, liberalisma dan kapitalisme.
STAI-Indonesia sebagai lembaga professional, yang dalam perubahan statusnya diperkuat dengan SK Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, No.Dj.I/94/2009, terus berupaya mewujudkan sumber daya insani handal, idiologis dan professional dibidang hukum Islam, yang kaffah, menjadi tenaga pendidik yang Islami, dan menjadi pakar komunikasi Islam yang transformative, yang kesemuanya terbebas dari pemikiran sekular dan kapitalistik, karena itu STAI-Indonesia, memiliki konsentrasi program studi, Akhwal Syakhsyiyah, Pendidikan Agama Islam dan Komunikasi Penyiaran Islam. Dan saat ini STAI-Indonesia akan menambah prodi baru, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), serta program Magister Pendidikan Islam, dengan program baru ini diharapkan kedepan dapat lebih membantu Pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa, ungkap Kepala Biro Administrasi Akademik STAI-Indonesia, Ahmad Zain El-Banyumasi, Mpd, MA.
Program S1 Pendidikan Agama Islam, dengan gelar S.Pd, disiapkan agar lulusan guru muslim ini, bisa menjadi pengajar serta pendidik, baik di TK/PAUD, Sekolah Dasar/MI, maupun guru agama di SMP dan SMA/K. dengan pengayaan pendidikan mereka juga disiapkan bisa mengajar di sekolah umum. Sementara untuk jurusan Akhwal Syakhsyiyah/Hukum Islam, dengan gelar SHi, mempunya prospek sebagai pengacara, maupun tenaga administrasi di Pengadilan, bagaimana mereka bisa berkiprah di masyarakat, khususnya di dunia hukum, baik pidana maupun perdata, apalagi saat ini masyarakat lebih memilih penyelesaian masalah dengan acuan hukum Islam, dari pada melalui hukum konvensional, seperti masalah pembagian harta waris, perceraian, maupun masalah rumah tangga lainnya, oleh sebab itu STAI-Indonesia juga telah membuka Lembaga Bantuan Hukum, bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan hukum, paparnya.
Sementara untuk jurusan Komunikasi Islam, STAI-Indonesia mendidik mereka untuk bisa menjadi Jurnalis/Humas maupun Publik Relation di Perusahaan, dan kini pihaknya juga telah bekerjasama dengan beberapa suratkabar, kita siapkan para lulusan Komunikasi Islam untuk menjadi wartawan muslim yang professional. Untuk itu, dirinya menghimbau agar para lulusan SMA/K atau Madrasah Aliyah untuk bisa bergabung di STIA-Indonesia.
Untuk memberikan kesempatan secara luas, pada generasi muda untuk menimba ilmu yang lebih tingi, STIA-Indonesia memberikan keringangan biaya pendidikan, dimana untuk masuk cukup membayar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah), dan biaya per-bulan cukup Rp.150.000,-(seratus lima puluh ribu rupiah), bahkan untuk 50 calon mahasiswa pendaftar pertama, dibebaskan dari uang pangkal 500 ribu tersebut, kita juga akan membantu pada mereka yang berprestasi, untuk memperoleh biasiswa dari lembaga-lembaga yang selama ini konsen dengan pendidikan.
Dengan kondisi seperti sekarang ini, maka dibutuhkan solusi cerdas, untuk memilihkan anaknya untuk kuliah, sampai sejauhmana lembaga tersebut tampil dengan konsepnya serta akreditasinya dan akses biaya, oleh sebab itu perlu solusi cerdas, dan STIA-Indonesia bisa menjadi alternative untuk kuliah, baik dibidang hukum, pendidikan dan Jurnalistik, papar Ahmad Zain El-Banyumasi, Mpd, MA.
0 komentar:
Posting Komentar