Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional (APERNAS) yang didirikan pada tahun 2009 lalu, dan kini genap berusia 4 tahun, terus meningkatkan kiprahnya dalam memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat berpenghasilan menengah kebawah, dalam memperingati hari jadinya yang digelar bersamaan dengan acara Rakernas kali ini, menurut Sekjen DPP APERNAS, Ir H Andi Muhammad Yusuf adalah upaya meningkatkan kontribusi seluruh anggota APERNAS dalam memenuhi kebutuhan papan masyarakat Indonesia.
Diakuinya peserta Rakernas saat ini adalah 600 peserta yang datang dari 23 Provinsi, seluruh anggota saat ini ada 850 pengembang perumahan sederhana, dan diharapkan akan terus bertambah dan kita targetkan hingga akhir 2013 sudah terdaftar 1.500 anggota dari 32 Provinsi, tegas H Andi.
Diakuinya APERNAS ditahun 2013 ini menargetkan 50.000 rumah Sederhana, dari program Pemerintah 350.000 rumah sederhana, hal tersebut disebabkan sulitnya lahan untuk dibangun rumah sehat sederhana, karena lahan yang ada sudah dikuasai oleh pengembang besar, hal tersebutlah yang harus diatur oleh Pemerintah Pusat, misalkan REI membangun rumah seharga 500 juta keatas, Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesa (APERSI) membangun rumah seharga 200 hingga 500 juta dan APERNAS membangun rumah dibawah 200 juta, aturan tersebut harus dipertegas sehingga Pemerintah juga memberikan ruang bagi pengembang kecil untuk surfive dan dapat menyediakan rumah sederhana dengan baik, saat ini perlu regulasi pertanahan bagi perumahan, paparnya.
Lebih jauh H Andi mengaku, Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional telah berkomitmen hanya menyediakan perumahan bagi masyarakat yang berpenghasilan dibawah 3 juta, hal tersebut sebagai komitmen APERNAS dalam membantu Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam menyediakan papan bagi warganya, saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang hidupnya mengontrak, kalau mereka mampu mengangsur Kendaraan bermotor antara 600 ribu hingga 800 ribu, kenapa mereka tidak diberi kesempatan untuk memiliki rumah dengan angsuran 600 ribu, hal tersebutlah yang saat ini diperjuangkan APERNAS, agar pekerja informal seperti Tukang Ojek, Buruh Pabrik, Pedagang kakilima juga dapat memiliki rumah, dengan angsuran ringan dan tanpa uang muka.
Bentuk perumahan adalah rumah tapak dengan tipe 36 tanah 70 meter, dengan 2 kamar dan ruang tamu, sementara untuk Tower Rusunami akan dibangun diwilayah Bodetabek dengan angsuran sekitar 800 ribu, ini sangat membantu mereka yang belum memiliki rumah tinggal, dan akan didukung fasilitas sebagaimana apartemen, dimana harga rumah tersebut disubsidi oleh penghuni lantai 1 dan 2, karena lantai 1, 2 untuk komersil seperti pasar dan perkantoran, program lain adalah menyediakan rumah tinggal petek bertingkat ditengah kota, dengan hak milik dan angsuran 200 hingga 300 ribu perbulan, ini untuk menyediakan bagi mereka yang berpenghasilan tidak tetap, hal tersebut juga untuk mendukung program Pemerintah Daerah dalam pemenuhan kebutuhan papan di perkotaan,sehingga mampu mengurangi ketimpangan antara yang kaya dan yang kurang mampu, ungkap , Ir H Andi Muhammad Yusuf. (Sos).
0 komentar:
Posting Komentar