Jusuf Kalla Pimpim Apel Siaga Bencana PMI DKI

Badan Metrologi sudah memprediksi, bahwa di Bulan Januari dan Februari 2010 ini, curah hujan di ibukota Jakarta cukup besar, oleh sebab itu, untuk mengantisipasi terjadinya bencana di wilayah DKI Jakarta, Palang Merah Indonesia (PMI) Daerah Provinsi DKI Jakarta, menggelar apel kesiap siagaan bencana. Acara yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PMI Pusat, H Mohammad Jusuf Kalla tersebut, digelar di lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta serta diikuti oleh 1.600 anggota Satuan Siaga Penanggulangan Bencana PMI, dengan menampilkan perlengkapan penanggulangan bencana.

Apel siaga bencana Palang Merah Indonesia Provinsi DKI Jakarta, juga menghadirkan sejumlah peralatan penanggulangan bencana seperti mobil ambulan, perahu karet, mobil beroda baja hingga helikopter yang akan digunakan sebagai ambulan udara. Dengan peralatan seperti ini, PMI diharapkan dapat melakukan proses evakuasi terhadap korban secepat mungkin dalam setiap bencana.

MH Jusuf Kalla lebih jauh menegaskan, bahwa dalam menangani bencana banjir, PMI akan melakukan koordinasi secara internal, maupun dengan institusi lainnya agar proses evakuasi berjalan dengan cepat, tepat dan terkoordinasi, sarana peralatan juga merupakan bagian penting untuk menolong korban bencana, apalagi di Jakarta ini bencana yang rawan adalah bencana kebakaran, oleh sebab itu dibutuhkan SDM yang handal, serta harus didukung oleh peralatan yang modern, tegas JK.

Sementara Ketua PMI Provinsi DKI Jakarta, Rini Sutiyoso dalam laporannya juga menegaskan, bahwa untuk penanggulangan bencana banjir dan kebakaran, di wilayah DKI Jakarta, PMI akan mengerahkan anggota siaga bencana berbasis masyarakat (SIBAT), yang ada di tiap-tiap kelurahan. Anggota SIBAT akan terlebih dahulu diturunkan ke lokasi bencana, karena mereka telah mendapatkan pelatihan sebelumnya. Melalui gelar apel siaga bencana ini diharapkan jumlah korban disetiap bencana akan dapat diperkecil.

Jika terjadi bencana, maka anggota SIBAT yang memiliki keterampilan dan dilatih khusus oleh PMI untuk mengevakuasi korban bencana, akan pertama kali tiba di lokasi kejadian bencana. “Untuk bisa mengurangi dampak dari bencana dibutuhkan keahlian, pengalaman, peralatan, dan keikhlasan. Untuk itu dibutuhkan pengorganisasian yang baik,”tegas Rini Sutiyoso.

Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto yang turut hadir pada acara tersebut mengingatkan warga Jakarta untuk mencegah mewabahnya DBD yang diperkirakan akan berlangsung hingga bulan Juni mendatang. Dirinya juga mengungkapkan, DBD tidak hanya mewabah pada daerah kumuh dan padat penduduk saja, melainkan juga dapat mewabah di tempat pemukiman elite. “Saya memiliki data kalau DBD juga menyerang tempat-tempat elite yang memiliki  kolam renang, akuarium, atau di bawah kulkas. Itu harus diperhatikan,” imbau Prijanto.

Untuk itu, Prijanto mengatakan, solusi yang paling efektif adalah dengan memberantas sarang tempat tumbuhnya jentik-jentik nyamuk aedes aegypti. Saat ini, lanjut dia, DKI Jakarta tengah menggalakkan program pemberantasan sarang nyamuk


0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA