Menanggapi adanya pemberitaan media lokal di Sumatera Selatan dan Media Nasional tentang gonjang-ganjing menyangkut Pilkada Sumsel, Sadek Suloso Hasby sebagai Ketua Dewan Pembina DPP GM Sriwijaya yang juga anggota Majelis Pemuda Indonesia DPP KNPI serta dipercaya sebagai Relawan Madangkara Sumsel ingin turut berbicara.
Sebagai seorang putra daerah Sumatera Selatan yang lahir di Desa Jampang Tiga Kecamatan Cempaka, Komering Oku Timur, Sadek SH mengaku prihatin dengan adanya hal-hal yang membawa citra tokoh-tokoh Sumsel menyangkut proses Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel, dimana hasil Pilkada yang sudah berlangsung beberapa waktu lalu, dianulir oleh KPU dan dibawa ke Mahkamah Konstitusi sehingga di beberapa Kabupaten harus dilakukan pemilihan ulang di OKU Timur, OKU, Prabumulih, Palembang, dan Kecamatan Warkuk Ranau Kabupaten OKU Selatan, dimana dalam Pilkada tersebut dua tokoh bersaing antara Alex Noerdin dengan Herman Deru.
Sebenarnya kami warga Sumsel telah selesai melakukan Pilkada, tetapi anehnya ada yang mempermasalahkan Cagub Alex Noerdin dituduh menggunakan dana APBD dan Pemberian Motor pada P3 NTR di Kabupaten Komering Ulu Timur, karena menurut sayapenggunaan dana APBD untuk kemenangan pak Alek itu hanya mengada-ada, karena dana APBD bisa keluar apabila memperoleh persetujuan dewan, demikian juga pemberian motor ke P3 NTR tidak ada pesan khusus memilih pak Alex, karena saya yakin seluruh PNS di Oku Timur adalah pendukung Bupati Herman Deru, mereka memiliki ikatan dengan Bupati Herman Deru, demikian juga PNS serta Guru disana, jadi terikat oleh loyalitas ke Bupati Oku Timur, jadi itu keadaan sebenarnya di sana, dan masalah dana kampanye Cagub Alek maupun Heman Deru memiliki trik masing-masing, jadi tidak benar kalau menggunakan dan APBD, saya tau bagaimana Herman Deru untuk memperoleh suara di Oku Timur, namun saya rasa tidak perlu saya bongkar, karena itulah keadaannya, yang penting adalah masalah Citra, tegas Sadek.
Tokoh Nasional yang cukup dikenal di ibukota Jakarta ini juga mengaku kalau Alex Noerdin adalah pioneer berobat gratis, tetapi setau saya di Oku Timur program berobat gratis tersebut tidak berjalan sebagaimana arahan pimpinan, kemudian masalah lain, setiap orang atau pejabat di negeri ini tentu memiliki masalah, tetapi masalahnya kan berbeda-beda.
Sesungguhnya tidak ada yang isitimewa, dalam masa pemerintahan Bupati Oku Timur Herman Deru, saya selama setahun mengamati dan menilia dan turun langsung ke lapangan menetap di komering ulu timur, tepatnya didesa Campang Tiga, kecamatan Cempaka, saya tau persis tidak ada yang istimewa dalam kepemimpinan Bupati Oku Timur itu, tidak ada pembangunan yang pro rakyat, bisa kita saksikan jalan-jalan desa tidak ada yang bagus, tidak ada yang namanya berobat gratis demikian juga sekolah gratis tidak ada di sana.
Banyak hal yang sesungguhnya menjadi masalah, tetapi kami tidak mau membongkarnya dan kami masih berpedoman kepada saling menghormati, tentang penekanan kepada PNS, Guru dan penjualan foto kepada kepala sekolah di Oku Timur, tetapi sesungguhnya kami masih mengacu kepada niat yang baik, tetapi kalau memang itu nanti diperlukan, kami siap membongkar seluruh kasus-kasus di Oku Timur, tegas Sadek.
Mencermati pemberitaan 6 Media Nasional yang terbit di ibukota serta media Televisi, yang membahas masalah perselingkuhan Bupati Herman Deru dengan pembantunya Anisa Piatul binti Hamdani (30)dengan melahirkan anak yang kini berusia 7 tahun, Sadek Suloso Hasby berharap saudara Herman Deru dapat memberikan klarifikasi terlebih dahulu kepada masyarakat Sumsel, karena saat ini Herman Deru sedang maju sebagai calon gubernur Sumsel, kita tidak ingin nantinya Sumsel dipimpin orang yang memiliki masalah yang dilarang agama, hal tersebut harus dijelaskan dengan tuntas, kita ingin Provinsi Sumsel bisa dipimpin seseorang yang benar-benar memikirkan kesejahteraan rakyat, amanah serta mampu membangun ekonomi kerakyatan, dan bersih dari hal-hal yang dilarang agama maupun tidak dibenarkan oleh hukum, penjelasan hubungan asmara Herman Deru dengan Anisa Piatul harus dijelaskan dan Anisa Piatul juga harus dihadirkan, ini sangat penting agar tidak ada duri, serta tidak menciderai citra Herman Deru, papar Sadeh Suloso.
Sebagai seorang putra daerah Sumatera Selatan yang lahir di Desa Jampang Tiga Kecamatan Cempaka, Komering Oku Timur, Sadek SH mengaku prihatin dengan adanya hal-hal yang membawa citra tokoh-tokoh Sumsel menyangkut proses Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel, dimana hasil Pilkada yang sudah berlangsung beberapa waktu lalu, dianulir oleh KPU dan dibawa ke Mahkamah Konstitusi sehingga di beberapa Kabupaten harus dilakukan pemilihan ulang di OKU Timur, OKU, Prabumulih, Palembang, dan Kecamatan Warkuk Ranau Kabupaten OKU Selatan, dimana dalam Pilkada tersebut dua tokoh bersaing antara Alex Noerdin dengan Herman Deru.
Sebenarnya kami warga Sumsel telah selesai melakukan Pilkada, tetapi anehnya ada yang mempermasalahkan Cagub Alex Noerdin dituduh menggunakan dana APBD dan Pemberian Motor pada P3 NTR di Kabupaten Komering Ulu Timur, karena menurut sayapenggunaan dana APBD untuk kemenangan pak Alek itu hanya mengada-ada, karena dana APBD bisa keluar apabila memperoleh persetujuan dewan, demikian juga pemberian motor ke P3 NTR tidak ada pesan khusus memilih pak Alex, karena saya yakin seluruh PNS di Oku Timur adalah pendukung Bupati Herman Deru, mereka memiliki ikatan dengan Bupati Herman Deru, demikian juga PNS serta Guru disana, jadi terikat oleh loyalitas ke Bupati Oku Timur, jadi itu keadaan sebenarnya di sana, dan masalah dana kampanye Cagub Alek maupun Heman Deru memiliki trik masing-masing, jadi tidak benar kalau menggunakan dan APBD, saya tau bagaimana Herman Deru untuk memperoleh suara di Oku Timur, namun saya rasa tidak perlu saya bongkar, karena itulah keadaannya, yang penting adalah masalah Citra, tegas Sadek.
Tokoh Nasional yang cukup dikenal di ibukota Jakarta ini juga mengaku kalau Alex Noerdin adalah pioneer berobat gratis, tetapi setau saya di Oku Timur program berobat gratis tersebut tidak berjalan sebagaimana arahan pimpinan, kemudian masalah lain, setiap orang atau pejabat di negeri ini tentu memiliki masalah, tetapi masalahnya kan berbeda-beda.
Sesungguhnya tidak ada yang isitimewa, dalam masa pemerintahan Bupati Oku Timur Herman Deru, saya selama setahun mengamati dan menilia dan turun langsung ke lapangan menetap di komering ulu timur, tepatnya didesa Campang Tiga, kecamatan Cempaka, saya tau persis tidak ada yang istimewa dalam kepemimpinan Bupati Oku Timur itu, tidak ada pembangunan yang pro rakyat, bisa kita saksikan jalan-jalan desa tidak ada yang bagus, tidak ada yang namanya berobat gratis demikian juga sekolah gratis tidak ada di sana.
Banyak hal yang sesungguhnya menjadi masalah, tetapi kami tidak mau membongkarnya dan kami masih berpedoman kepada saling menghormati, tentang penekanan kepada PNS, Guru dan penjualan foto kepada kepala sekolah di Oku Timur, tetapi sesungguhnya kami masih mengacu kepada niat yang baik, tetapi kalau memang itu nanti diperlukan, kami siap membongkar seluruh kasus-kasus di Oku Timur, tegas Sadek.
Mencermati pemberitaan 6 Media Nasional yang terbit di ibukota serta media Televisi, yang membahas masalah perselingkuhan Bupati Herman Deru dengan pembantunya Anisa Piatul binti Hamdani (30)dengan melahirkan anak yang kini berusia 7 tahun, Sadek Suloso Hasby berharap saudara Herman Deru dapat memberikan klarifikasi terlebih dahulu kepada masyarakat Sumsel, karena saat ini Herman Deru sedang maju sebagai calon gubernur Sumsel, kita tidak ingin nantinya Sumsel dipimpin orang yang memiliki masalah yang dilarang agama, hal tersebut harus dijelaskan dengan tuntas, kita ingin Provinsi Sumsel bisa dipimpin seseorang yang benar-benar memikirkan kesejahteraan rakyat, amanah serta mampu membangun ekonomi kerakyatan, dan bersih dari hal-hal yang dilarang agama maupun tidak dibenarkan oleh hukum, penjelasan hubungan asmara Herman Deru dengan Anisa Piatul harus dijelaskan dan Anisa Piatul juga harus dihadirkan, ini sangat penting agar tidak ada duri, serta tidak menciderai citra Herman Deru, papar Sadeh Suloso.
0 komentar:
Posting Komentar