Perseteruan Kubu Koalisi Merah Putih
(KMP) dengan Koalisi Indonesia Hebat makin memanas, aklibat seluruh komponen DPRRI mulai dari
Pimpinan Dewan hingga pimpinan Fraksi dikuasai oleh Koalisi Merah Putih telah
membuat Koalisi Indonesia Hebat mengeluarkan Mosi Tidak Percaya pada Pimpinan
Dewan, bahkan KIH membuat pimpinan dewan tandingan, hal tersebut telah membuat
masyarakat prihatin, melilhat hal tersebut,
wartawan SKIH mencoba meminta komentar Tokoh Masyarakat, yang juga Ketua
Dewan Pembina GM Sriwijaya yang juga Ketua Relawan Sriwijaya For Jokowi – JK,
berikut petikan wawancaranya.
SKIH : Apa Komentar Bung Sadek soal
dualisme pimpinan DPRRI saat ini ?
Sadek : saya mengamati dari awal sejak
kepemimpinan Republik ini saat Pilpres, Sidang MK hingga Pelantikan Presiden
Ir. H Joko Widodo (Jokowi) bersama Wapres H Moch Jusuf Kalla (JK), kelompok
Koalisi Merah Putih sudah merencanakan sesuatu, yaitu ingin memonopoli dalam
perlengkapan Dewan Perwakilan Rakyat, seperti pimpinan Komisi didalamnya, dan
ternyata memang betul, setelah penyusunan perlengkapan dewan DPRRI, seluruhnya
diisi oleh kelompok Koalisi Merah Putih, bahkan taksatupun anggota dewan dari
kelompok Indonesia Hebat tidak disertakan untuk duduk di pimpinan fraksi,
padahal jumlah Koalisi Merah Putih dari 5 Partai Politik peserta Pemilu yaitu
Gerindra, Golkar, PKS, PAN dan Partai Demokat, demikian juga dari Koalisi
Indonesia Hebat juga terdiri dari 5 partai Peserta Pemilu yaitu, PDI
Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Hanura, PKB dan PPP, namun dari Koalisi Merah
Putih menyapu bersih pimpinan dewan,pimpinan Komisi serta kelangkapan dewan,
ini sidah benar-benar keterlaluan, benar-benar tak tau diri dan melupakan azas
– azas yang ada pada Pancasila, hal tersebut secara structural sudah tidak
dibenarkan, karena Roh yang ada di DPRRI itu adalah Musyawarah Mufakat, dan
secara kultural sudah tidak ada keadilan dan tidak ada sportivitas, Kelompok
Koalisi Merah Putih sudah benar-benar lupa diri dan lupa segala-galanya, ini
tidak dibenarkan dalam kehidupan demokrasi di Indonesia.
SKIH : Bagaimana sebaiknya menurut Bung Sadek
masalah dualisme pimpinan DPRRI tersebut
?
Sadek :
sebaiknya dikembalikan pada rohnya, yaitu strukturalnya dengan cara
Musyawarah, Mufakat, Keadilan dan Sportifitas, jadi dasarnya adalah 4, yaitu
Rasional, Adil, Sportif dan Manusiawi, dan kelompok Indonesia Hebat itu juga
sama derajatnya dengan kelompok Koalisi Merah Putih, dan dasar kulturalnya
yaitu kita ini sama-sama bangsa Indonesia, sama-sama ingin memajukan
kesejahteraan rakyat Indonesia, jadi kita harus sama-sama membantu dan
mendukung tugas Presiden Jokowi serta bapak Jusuf Kalla agar program-programnya
yang pro rakyat bisa terwujud, sehingga tidak ada lagi hal-hal yang akan
membuat perpecahan, kalau Roh Rasional,
Adil, Sportif dan Manusiawi dihilangkan, maka semuanya tidak akan selesai, oleh
sebab itu satu-satunya jalan adalah kembali pada Roh nya, dan jangan lagi
percaya dengan argumentasi-argumentasi yang mengacu pada tata tertib, maupun
MD3, itu tidak perlu, karena yang perlu adalah bagaimana caranya mewujudkan
keadilan dalam penyusunan pimpinan Komisi dan kelengkapannya di DPRRI, dengan
menyertakan anggota 5 Partai atau Fraksi yang ada di Koalisi Indonesia
Hebat, sesuai azas-azas yang ada didalam
negara kita.
SKIH : Bagaimana Kalau Koalisi Merah
Putih tetap pada Pendiriannya seperti saat ini
?
Sadek : Kalau mereka tetap pada pendiriannya, ya… mudah saja, jadi
nanti komponen Negara maupun masyarakat yang pro rakyat, apakah KPK, Polri,
Kejaksaan serta PPATK mulai mencari
kasus-kasus mereka, dari oknum-oknum koalisi merah putih, harus mengangkat
kembali kasus mereka, Bank Indonesia juga harus secepatnya melaporkan
kredit-kredit macet milik Oknum KMP, demikian juga LSM, Ormas serta komponen
rakyat yang pro Pemerintah yang sah, agar mencari penyakit mereka, supaya
mereka juga Drow, kalau mereka tetap ngotot harus kita lawan, karena mereka
telah berkhianat pada bangsa dan Negara ini, mereka tidak mau membantu
pemerintah, sebagai pimpinan Dewan Pembina GM Sriwijaya dan selaku Ketua Umum
Relawan Sriwijaya For Jokowi – JK mulai saat ini akan bergerak.
0 komentar:
Posting Komentar