ITL Trisakti Gelar Webinar Dengan Tajuk “Membangun Kolaborasi Triple Helix Transportasi dan Logistik melalui Transformasi Kampus Merdeka”
Dalam rangkaian Dies Natalis Institut
Transportasi dan Logistik Trisakti (ITL Trisakti), yang ke 50, pada Sabtu
(27/6), Civitas Akademika ITL Trisakti menggelar Webinar Mengambil Tema
“Membangun Kolaborasi Triple Helix Transportasi dan Logistik melalui
Transformasi Kampus Merdeka”. Pada webinar yang dimoderatori oleh Illah Sailah
tersebut, selain menghadirkan pelaksana tugas Dirjen Pendidikan Tinggi sebagai
pembicara kunci, juga menghadirkan pembicara antara lain Rektor Institut
Pertanian Bogor, Rektor Universitas Trisakti, Dr. Ir Luluk Sumiarso Ketua Umum
Masyarakat Kompetensi Nasional (MASKOMAS), serta pembahas dari Ikatan Alumni
Lemhanas yaitu Laksda TNI (Purn) Surya Wiranto dan Laksda TNI (Purn) Ishak
Latuconsina. (Humas Dikti).
Dalam paparannya, Pelaksana Tugas
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof Nizam menegaskan, bahwa Kebijakan
Merdeka Belajar, “Kampus Merdeka” merupakan salah satu katalis terbentuknya
ekosistem pentahelix, yaitu sinergi yang menghubungkan perguruan tinggi dengan
kebutuhan industri, dunia usaha, masyarakat dan pemerintah. Di dalam ekosistem
pentahelix ini, perguruan tinggi memiliki peran sebagai mata air bagi industri,
dunia usaha, masyarakat dan pembangunan bangsa.
Prof Nizam menjelaskan, bahwa selama
ini tidak ada jembatan penghubung antara kebutuhan dunia kerja dengan perguruan
tinggi, masing-masing berjalan sendiri. Perguruan tinggi dengan pelaksanaan tri
dharma, sedangkan dunia kerja dengan orientasi ekonomi produktifitasnya. “Di
sinilah kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka mengambil peran menciptakan
link and match dan menjadi mata rantai penghubung antara perguruan tinggi dengan
kebutuhan dunia kerja,” jelasnya.
Lebih lanjut Prof Nizam menerangkan, bahwa perguruan tinggi pada era revolusi industri 4.0 ini harus mampu mendisrupsi diri dan menyiapkan mahasiswa sebagai pembelajar sepanjang hayat yang responsif dan adaptif terhadap perubahan zaman. Untuk itu kampus perlu membuka kesempatan setiap mahasiswa untuk mengembangkan potensi sesuai peminatan masing-masing mahasiswa melalui pembelajaran berbasis pengalaman atau experience learning.
Hal ini sesuai dengan hakekat tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yaitu melahirkan insan yang merdeka dan berbudaya. Insan merdeka merupakan orang-orang yang mampu mandiri dan berdikari, dalam konteks saat ini adalah orang-orang yang memiliki kemampuan bekerja, memanfaatkan teknologi dan keterampilannya untuk tidak bergantung pada orang lain untuk menentukan masa depannya sendiri. Setiap mahasiswa memiliki rencana masa depannya masing-masing. Hal ini tidak bisa diseragamkan dalam kerangka yang sempit melalui kurikulum yang sangat rigid dari ruang kelas dan laboratorium semata.
“Kampus menjadi fasilitator bagi mahasiswa memperluas cakrawala dan ruang belajar sesuai dengan minat serta bakat masing-masing mahasiswa. Spirit inilah yang menjiwai Merdeka Belajar: Kampus Merdeka," jelas Nizam.
Untuk mewujudkan link and match antara perguruan tinggi dengan dunia kerja, Nizam menyarankan adanya sinergi antara kampus dengan industri pada pelaksanaan proses pembelajaran di perguruan tinggi, misalnya dengan pelibatan industri dalam penyusunan kurikulum pembelajaran sehingga kebutuhan-kebutuhan dunia industri dapat dipenuhi oleh perguruan tinggi. Selama ini perguran tinggi masih ada yang jalan sendiri dalam pelaksanaan pembelajaran maupun riset. Sementara industri dan dunia usaha juga berjalan sendiri menjawab problematika serta kebutuhan kompetensi sumber daya manusia. Nizam katakan jika link and macth tidak dikonstektualkan melalui pendidikan, maka akan terjadi missing link.
Lanjut Nizam, Perguruan tinggi harus berfokus pada pembentukan learning outcome sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Perguruan tinggi harus melibatkan industri dan dunia usaha dalam proses perumusan dan pembentukan learning outcome. “Ketika learning outcome dibentuk secara bersama-sama antara perguruan tinggi dengan dunia kerja dapat dipastikan bahwa lulusan perguruan tinggi jauh akan siap menghadapi dunia kerja maupun menciptakan lapangan kerja secara mandiri, dan tangguh menghadapi masa depan," papar Nizam.
Pentahelix, maupun triplehelix akan terjadi dengan Kampus Merdeka sebagai katalisnya. Antara dunia kerja dengan Universitas akan tersambung. Teknikal gap yang ada di industri, trend masa depan yang dihadapi oleh industri dan problem-problem industri akan tersambung dengan perguruan tinggi, dimana di tengahnya ada Merdeka Belajar: Kampus Merdeka.
Di akhir paparannya, Nizam mendorong adanya gotong royong antara pelaku pendidikan dengan penerima manfaat pendidikan sebagai kunci membangun generasi unggul yang tersambung antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.
Rektor ITL Trisakti, Dr. Tjuk Sukardiman menegaskan, bahwa bahwa sebagaimaha hasil Webiner Nasional tersebut, ITL Trisakti akan menindaklanjuti dengan segera membentuk PANJA I (PANITIA KERJA PERTAMA) TINGKAT SATDIK dilingkungan USAKTI dan ITL serta ST2, terdiri dari PARA DEKAN dengan KAPRODI2nya untuk BERKOLABORASI dengan PRODI2 SATDIK dilingkungan TRISAKTI.
Dengan bekal dari HASIL WEBINAR I
tgl 27 JUNI 2020 hari ini, SEBAGAI ROLE MODEL untuk SKOPE LLDIKTI WILAYAH
III DKI dan dengan WEBINAR NASIONAL II kita bisa Se WILAYAH DKI dan seterusnya
sampai dengan TINGKAT PROPINSI2 dan NASIONAL, guna MENUJU ke TINGKAT
INTERNASIONAL sehingga sesuai dengan VISI, MISI dan Nilai-nilai YAYASAN
TRISAKTI, sebagaimana telah di TEGASkan dalam PEDOMAN TLM 97531.
PENASEHAT2 PANJA I dan II ialah Para
PEMATERI WEBINAR NASIONAL I tgl 27 JUNI 2020 dan FASILITATORnya adalah PANITIA
SEMINAR NASIONAL yang sudah ada sekarang ini.
ITL Trisakti sewaktu melakukan
PERUBAHAN BENTUK tahun 2018 telah memiliki KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI “STEM”
( Sciences, Technology, Engineering and Mathematical) dengan melakukan
KOLABORQSI ABG maka dalam menerapkan KAMPUS MERDEKA ITL Trisakti telah
SIAP menjadi ROLE MODEL untuk MAMPU MENERAPKAN SECARA BERTAHAP
TRANSFORMASI "KAMPUS MERDEKA" dengan BERKOLABORASI dan
ANTAR TRIPLE HELIX TRANSLOG mulai dari TINGKAT KERJASAMA ANTAR PRODI
dilingkungan ITL Trisakti sendiri , antar PRODI dan FAKULTAS di lingkungan
SATUAN PENDIDIKAN TRISAKTI baik dilingkungan ST ST dan FAKULTAS2 dilingkungan
Yayasan TRISAKTI dan UNIVERSITAS TRISAKTI kemudian antar PRODI2 sejenis di
lingkungan PTN dan PTS se-Wilayah III DKI dst, sd NASIONAL dan bahkan
INTERNASIONAL yang kita tempuh melalui GROSTLog ke IV Bulan AGUSTUS 2020 yg
sudah kita RENCANAkan itu.
Dan melalui WEBINAR tgl 27 JUNI 2020
tersebut merupakan PENCANANGAN TEKAD membangun KOLABORASI BESAR tersebut.
Mohon DOA RESTUnya dari semua Stakeholder ITL Trisakti.
Follow Up WEBINAR NASIONAL Tahap I
adalah SEGERA kita BENTUK PANJANAS ( PANITIA KERJA NASIONAL ) Pimpinan dan
Anggota2 nya ialah PARA PEMBICARA WEBINAR NASIONAL I 27 JUNI 2020 Plus UNSUR
PANITIA INTI SEMINAR NASIONAL ITL Trisakti Plus Ibu MARGIANTI Rektor GD yang
sangat RESPONS AKTIF menjelang dan sesudah WEBINAR juga menjadi
PANJAWILDA ( PANITIA KERJA WILAYAH dan DAERAH ) Ka LLDIKTI III dkk di LLDIKTI
III masih AUTHORIZED Ibu ILLAH disana kita minta utk BERPERAN aktif
kemudian kita juga bentuk PANJAARTI ( PANITIA KERJA ANTAR PERGURUAN TINGGI
TINGKAT TRISAKTI ) sebagai ROLE MODEL nya dan HARUS SEGERA kita LAUNCHING di
MEDSOS dengan Motto ITL Trisakti Dalam Rangka DIES NATALIS Ke 50 telah menuju
pada OBSESI & ORIENTASI MEMBANGUN KOLABORASI TRIPLE HELIX ( ABG )
DENGAN BERTRANSFORMASI MELALUI PENERAPAN KAMPUS MERDEKA MENUJU
TERWUJUDNYA SDM YANG BERKOMPETENSI TINGGI DALAM SEKTOR TRANSPORTASI
& LOGISTIK.
Di ITL Trisakti sudah kita DISAIN dari dulu KURIKULUM BERBASIS STEM ( Sciences , Technology , Engineering and Mathematical ) yang diharapkan BISA MEMBENTUK LULUSAN yang Ber-KOMPETEN dalam AKTIVITAS TRANSLOG sewaktu STMT akan berubah bentuk menjadi ITL Trisakti Maka DUNIA BIROKRASI REGULATION ORIENTED ( di ITL FSTL ) dan DUNIA USAHA BUSSINEES ASPECT ORIENTED ( di ITL FMB ) sedangkan DUNIA INDUSTRI TECHNICAL ASPECT ORIENTED ( di ITL FTTL ) jadi kita ITL Trisakti sudab INLINE dgn KONSEP Kampus Merdeka , tinggal kita TINDAKLANJUTI dengan MENGKOLABORASIKAN antar PRODI di internal ITL , antar FAKULTAS antar UNIVERSITAS saja, , ungkap Dr Tjuk Sukardiman (Pry/Nurul).
0 komentar:
Posting Komentar