-Sebanyak 10 ribu pemudik dari komunitas Jawa Tengah kemarin meninggalkan Jakarta menuju beberapa daerah di Jawa Tengah, Mereka menggunakan 190 bus yang diberangkatkan dari Museum Purna Bhakti Taman Mini Indonesia Indah. Para pemudik dilepas langsung oleh Wakil Gubernur Jateng Rustriningsih dan didampingi tokoh komunitas Jateng yang juga Dirut Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran Mayjen TNI (Purn) Drs. H. Hendardji Soepandji, SH.
Dalam sambutannya, Wagub Rustriningsih mengaku bangga pada warga Jateng yang telah turutserta membangun Jakarta sebagai ibukota, namun demikian sebagaimana yang dihimbau Gubernur Bibit Waluyo, agar bagi mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetap di Jakarta, agar tidak kembali lagi ke Jakarta, dan memangun Jawa Tengah, karena banyak peluang yang bisa dikembangkan di Jawa Tengah, baik sektor industri, jasa maupun perdagangan.
Pemda Jateng terus berusaha melakukan peluasan lapangan kerja di daerah. ’’Pembukaan lapangan kerja yang lebih luas di daerah menjadi agenda utama kami sebagai cara menyejahterakan warga dan juga membendung arus urbanisasi, selain pembukaan lapangan kerja, pihaknya juga terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah agar bisa dengan cepat terserap menjadi tenaga-tenaga professional di bidangnya, Ungkap Rustriningsih.
Sementara ditempat yang sama Tokoh Masyarakat Jawa Tengah yang juga Aktif di Paguyuban Jawa Tengah Jabodetebek, Mayjen TNI (Purn) Drs. H. Hendardji Soepandji, SH juga turut berterimakasih pada Gubernur Jawa Tengah dan Bupati/Walikota yang telah memberikan fasilitas Kendaraan Bus Gratis bagi warga jateng di Jakarta, semoga bantuan ini dapat membantu mereka untuk dapat merayakan Idul Fitri di kampung halamannya.
Lebih jauh Mantan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) ini juga berharap bantuan agar dapat lebih ditingkatkan, khususnya dalam peningkatan ketrampilan maupun ekonomi masyarakat, sehingga mereka dengan keahlian dan ketrampilan yang dimiliki dapat dikemangkan di Jawa Tengah, sehingga tidakperlu lagi ke Jakarta. aktivitas mudik bareng yang marak digelar tiap menjelang lebaran. Menurutnya, kegiatan mudik gratis bisa dikembangkan menjadi sebuah instrument untuk memangkas kemiskinan yang terjadi di daerah. ’’Tentu hal ini harus dikerjakan secara bersama-sama agar tidak bersifat sporadis,’’ katanya usai melepas rombongan mudik gratis komunitas Jawa Tengah.
Menurutnya, kegiatan mudik bersama pada umumnya muncul atas dasar semangat solidaritas dan meringankan beban warga yang hendak pulang kampung. Jika solidaritas tersebut kemudian dirumuskan dengan matang, tidak menutup kemungkinan akan menghasilkan sebuah langkah strategis yang berakhir pada pengurangan angka kemiskinan di daerah.
Bang Adji, (panggilan akbarb Mayjen TNI (Purn) Drs. H. Hendardji Soepandji, SH) ini, juga mengimbau kepada pemudik agar tidak mengajak serta kerabat dari daerah yang belum mempunyai pekerjaan tetap datang ke Jakarta. Menurutnya, beban Jakarta sudah terlalu berat dengan tingkat kepadatan penduduknya yang terus meningkat. Namun, Bang Adji juga menekankan pentingnya kerjasama antar pemerintah daerah untuk menciptakan peluang kerja yang lebih luas agar tidak terpusat di ibukota. ’’Langkah ini tidak bisa dilakukan oleh perorangan. Pemda harus menjalin kerjasama yang konkret daerah untuk mengantisipasi semakin padatnya Jakarta,’’ tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar