Pertahankan Desertasi Dihadapan Sidang Senat, Aang Darsono Raih Gelar Doktor PAI UID


Pertahankan Desertasi Dihadapan Sidang Senat, Aang Darsono Raih Gelar Doktor PAI UID

“Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi”, sebagai studi analisis pada Sekolah Menengah Atas yang diajukan sebagai Desertasi guna memenuhi salahsatu syarat untuk Sidang Terbuka, guna memperoleh Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam pada Program Doktor Pascasarjana Universitas Islam Jakarta, akhirnya menghantarkan Aang Darsono yang juga Pendidik di SMA Sudirman, Cijantung Jakarta Timur ini, meraih Gelar Doktor PAI Universitas Islam Jakarta.

Dalam Sidang Terbuka Senat Universitas Islam Jakarta (UID) pada Sabtu, 27 Februari 2021 tersebut digelar di Aula Masjid Bab Al Rosyidi UID dengan tetap mengacu pada protokol Kesehatan, dimana tamu yang hadir dibatasi 15 orang, dan prosesi Sidang Senat UID tersebut juga digelar secara Daring dengan fasilitas zoom.


Usai meraih gelar Doktor Pendidikan Agama Islam, saat ditemui media, Dr Aang Darsono menjelaskan, bahwa desertasi “Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi” sebagai studi analisis di Sekolah Menengah Atas Jakarta, dilakukan penelitian pada SMA Negeri 39 Jakarta Timur, dimana latar belakangnya, Mengapa melakukan penelitian dengan judul ini, karena Teknologi Informasi dan Komunikasi ini, suatu keniscayaan atau suatu keharusan dalam bidang pendidikan, salah satu yang menjadi fokus penelitian saya itu adalah model pengembangan pendidikan agama Islam yang berbasis TIK, dimana sebagai salah satu hasil yang dapat kami ambil dari data empirik adalah mendapatkan Respon yang sangat baik dan antusias dan dapat memotivasi para siswa untuk belajar melalui ini.

Salah satunya adalah internet, terutama di masa pandemi seperti ini, dimana hari ini mau tidak mau, kita harus melakukan proses belajar mengajar dengan cara online Dalam Jaringan (Daring), pembelajaran berbasis TIK tersebut hari ini sudah melekat pada siswa, bahkan bagi Peserta Didik ditingkat Sekolah Menengah Atas lebih pandai dan lebih menyukai daripada tatap muka.

Diakuinya pembelajaran daring dalam masa pandemi ini, awalnya memang tidak dipaksakan, namun pembelajaran TIK ini sebagai salah satu solusi pembelajaran terbaik guna mencegah Pandemi Covid 19, dimana para guru dalam situasi dan kondisi tertentu mungkin tidak bisa bertatap muka, maka bisa dilakukan pembelajaran secara daring, sehingga siswa juga dapat mengakses data secara mudah dan langsung melalui cara online tersebut.

Dr Aang Darsono melihat, bahwa proses pembelajaran kedepan secara daring bisa jadi solusi dengan 50% online dari 50% tatap muka, pembelajaran blended learning ini bisa menjadi acuan, salah satu model, di mana blended learning merupakan model pembelajaran campuran bisa juga dilakukan secara tatap muka tetapi juga bisa dilakukan jarak jauh, atau bisa mendukung proses belajar mengajar di luar tatap muka, umpamanya guru sedang bertugas keluar atau mungkin sedang sakit, maka guru bisa memberikan materi pembelajarannya melalui daring, tegasnya.

Sementara Rektor Universitas Islam Jakarta, Prof Raihan juga menjelaskan, bahwa Dr Aang Darsono merupakan lulusan program Doktor UID ke 13, dengan desertasinya Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga karya penelitian tersebut diharapkan mampu mendukung proses belajar mengajar di sekolah-sekolah, dimasa pandemi Covid 19 saat ini, dan desertasinya akan memberikan kontribusi bagi peningkatan pendidikan di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta, harapnya. (Nrl).

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA