MHQH Tingkat ASEAN dan Pasifik, Tingkatkan Syiar dan Ukhuwan Islamiyah






Bertempat di Aula Masjid At Tauhid, Arif Rahman Hakim, komplek UI Salemba, Jakarta, Sabtu (2/10) hingga Senin (4/10), 99 peserta dari 14 negara dari ASEAN dan Pasifik, unjuk kebolehan dalam Musabaqah Hafiz Quran dan Hadits (MHQH) Pangeran Sultan Bin Abdul ‘Aziz Alu Su’ud tingkat Asean dan Pasifik, dan acara tersebut ditutup secara resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.

Seluruh peserta seusai mengikuti MHQH Tingkat ASEAN dan Pasifik juga menerima jamuan makan malam, yang diselenggarakan oleh Kementrian Agama RI, dan dalam sambutannya, Menteri Agama, Surya Dharma Ali menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak penyelenggara kegiatan Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadits (MHQH) tingkat ASEN yang di gelar di Jakarta ini. "Selama ajang ini berlangsung selama tiga hari, semua berjalan dengan baik dan lancar. Ini tentu atas kerja keras bersama panitia dan penyelenggara”, paparnya.

Didepan para peserta MHQH serta para Duta Besar Negara sahabat yang mengirinkan utusannya mengikuti MHQH Tingkat ASEAN dan Pasifik tersebut, Menag juga menegaskan, bahwa hafalam Qur’an dan Hadist merupakan tuntutan bagi setiap umat muslim, bahkan hal tersebut sudah menjadi pendidikan wajib khususnya pendidikan di Pesantren-pesantren di Indonesia, oleh sebab itu Kementrian agama akan senantiasa mendukung upaya-upaya dalam kegiatan MHQH seperti ini, tegas SDA.

Sementara, Sekretaris Panitia MHQH tingkat Asean dan Pasifik, Gunaim Ikhsan saat ditemui disela acara tersebut juga menambahkan, bahwa seluruh peserta telah mengeluarkan kemampuan terbaik mereka, namun demikian dewan juri akan mengambil yang terbaik, kita bersyukur untuk Negara peserta MHQH saat ini meningkat jika dibandung kan tahun sebelumnya, dan panitia menanggung seluruh fasilitas yang dibutuhkan dalam MHQH ini.

Bertindak sebagai dewan juri terdiri dari dua orang yang merupakan anggota dewan juri hafalan Alquran dan hadits tingkat internasional. Mereka adalah, Prof Dr Ibrahim bin Said Aldhosari, yang merupakan guru besar Universitas Al Imam Ibnu Suud dan Syeikh Dr Mahmud Makki Hidayatullah yang merupakan anggota dewan juri nasional. “Seharusnya, juri yang hadir ada tiga orang. Tapi seorang juri lainnya harus mengikuti kegiatan penataran juri Musabaqah tingkat Internasional yang juga berlangsung di Jakarta,”katanya.

Meski begitu, Gunaim memastikan hal itu tidak akan mengurangi keakuratan penilaian. Sebab, kedua juri ini merupakan sosok yang amanah dan berpengalaman di bidangnya selama bertahun – tahun. “Dari segi kualitas, kami tidak meragukan independensi kedua juri ini,”tambahnya.

Adapun, lomba hafalan yang dilombakan adalah hafalan Alquran 30 juz, 20 juz, 15 juz, dan 10 Juz serta hafalan hadits nabi Muhammad SAW lengkap dengan sanadnya. Untuk hadiah, juara pertama lomba 30 juz sebesar 16.000 riyal, juara kedua sebesar 15.000 riyal dan juara ketiga sebesar 14 ribu riyal.

Sedangkan pemenang cabang kedua yakni hafalan 20 juz, untuk juara pertama 13 ribu riyal, juara kedua 12 ribu riyal, dan juara ketiga 11 ribu riyal. Cabang ketiga 15 juz, untuk juara pertama 10 ribu riyal, juara kedua 12 ribu riyal dan juara ketiga 11 ribu riyal. Cabang keempat cabang hafalan 10 juz, sebesar 10 ribu riyal untuk juara pertama, 9 ribu riyal untuk juara kedua, dan 8 ribu riyal untuk juara ketiga. Cabang keempat yakni 10 juz, juara pertama 7 ribu riyal, juara kedua 6 ribu riyal, dan juara ketiga 5 ribu riyal. Sedangkan cabang hafalan Hadits Nabi Muhammad SAW, masing-masing 10 ribu riyal, juara kedua 9 ribu riyal dan 8 ribu rial untuk juara ketiga. “Selain itu, seluruh pemenang pada masing-masing cabang lomba, akan menjadi tamu undangan Raja Saudi dan mendapatkan ibadah haji gratis. Yang mana, seluruh biaya ibadah itu, ditanggung pemerintah Saudi Arabia,”katanya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA