Indonesia Jadi Tuan Rumah ARDEX-10

Tema Ardex-10 tahun 2010 adalah Partnership For Better Response atau Kerjasama untuk Tanggap Bencana yang lebih baik. Dari hasil pertemuan ke-12 ASEAN Committee For Disaster Management (ACDM) 2008 lalu di Thailand.


Dilatari oleh wilayah Asia Tenggara rawan terhadap berbagai bencana. Sejak tahun 2005 dari para menlu ASEAN telah menandatangani the ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response (AADMER) di Vientiane, Laos.

Nah, AADMER itulah yang menjadi dasar untu membangun mekanisme efektif dalam mengurangi dampak bencana besar, baik sosial, ekonomi maupun lingkungan. Selain itu AADMER dijadikan dasar untuk melakukan respon bersama dalam tanggap darurat bencana melalui koordinasi nasional, regional dan kerjasama internasional.

Indonesia telah menjadi laboratorium bencana Asia Tenggara. Preskon pagi ini dihadiri oleh Sekretaris Umum BNPB Pusat, Facthul Hadi didampingi oleh Wisnu Wijaya selaku Direktur Kesiapsiagaan BNPB bersama perwakilan Mabes TNI, Faisal.

Dipaparkan Kota Cilegon sebagai kasus gempa bumi dan tsunami dengan studi kasus daerah industri. Ada simulasi penyelamatan dengan penanganan barang-barang berbahaya dengan kerjasama ASEAN.

Dijelaskan oleh Wisnu, Kontingen tiba tanggal 30 Oktober dari negara-negara ASEAN laiknya bantuan tim dari luar negeri. Dan Operasi darat, laut dan udara dan ada tinjauan dari dekat gunung Krakatau serta bakti sosial dan menanam Pohon Persahabatan di daerah Cilegon untuk negara-negara ASEAN.

Berlanjut ke Staf Operasi Mabes TNI, Faisal ikut menjelaskan keterlibatan TNI sebagai bagian integral dengan BNPB yang juga punya unsur terkoordinasi. "Metode yang digunakan untuk menguji SOP yang ada di Indonesia dan negara-negara ASEAN termasuk solusi saat menerima bantuan negara asing. Ada materi evakuasi, SAR laut,udara dan darat, Dropping logistik, teknik bantuan dari negara asing dan materi tentang dapur umum.

Ada juga workshop tentang koordinasi sipil dan militer dalam menghadapi bencana serta dipastikan keterlibatan Palang Merah International.

Total partisipan 1.200 orang dengan 10 persennya dari negara ASEAN. Saat sesi tanya jawab terungkap Rp. 6,5 Miliar dari anggaran DIPA BNPB dan dipastikan kedatangan dari  dan akan fokus pada pengembangan wisata Krakatau sekaligus evaluasi kegiatan.

Sementara fenomena topan/badai Regi tidak menjangkau daerah Equator/khatulistiwa termasuk Indonesia Timur (Sulawesi). Dijelaskan BNPB hanya di Philipina dan Taiwan saja dan  Indonesia hanya terimbas ekornya Regi yaitu angin kencang tapi jauh dari pusatnya.

Terakhir dari update status Status Merapi yang sudah berubah menjadi awas dengan kesiapan bantuan dari BNPB seperti peralatan logistik, makanan dan lainnya.

Sementara dari Papua pasca banjir bandang Wasior, pihak BNPB sudah membangun hunian sementara saat masa darurat yang diperpanjang.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA