Setelah memperoleh ijin dari Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila, pada Sabtu (21/8), Yayasan Diponegoro Jakarta melakukan renovasi Masjid Al-Hidayah yang ada di jalan Sunan Giri, dan berada dilingkungan pendidikan Diponegoro Jakarta Timur, berkenana meletakkan batu pertama, adalah Pengusaha Nasional, H Probosutedjo, yang juga adik Presiden RI pertama HM. Soeharto (Pendiri Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila).
Didepan para wartawan, H Probosutedjo berharap, agar Masjid Al-Hidayah yang akan direnovasi dua lantai, dimana lantai atas digunakan untuk Sholat, dan lantai dua untuk kegiatan kesiswaan dan masyarakat tersebut, dapat benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat secara luas, apalagi dengan bangunan baru yang lebih bagus, diharapkan juga akan lebih nyaman untuk digunakan, selain untuk tempat ibadah, juga diharapkan menjadi pusat kehidupan komunitas muslim. Seperti kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an.
Dalam pesannya H Probosutedjo juga meminta agar kubah Masjid ada 5, satu kubah ditengah besan, dan disudut ada 4 kubah, menurutnya angka lima melambangkan Pancasila, sebab Pacasila adalah dasar negara Republik Indonesia serta satu-satunya idiologi nasional bangsa Indonesia, seluruh dana renovasi akan ditanggung H Probosutedjo, uang yang digunakan adalah hasil jerih payah selama ini, sehingga dirinya berharap masyarakat luas juga dapat memanfaatkan Masjid ini, pinta H Probosutedjo.
Sementara Pembina Yayasan Diponegoro, Prof. DR H Arief Rahman, M.Pd menambahkan bahwa, setahun lalu, bapak Probosutedjo sudah memberikan dana untuk renovasi,senilai 100 juta rupiah, namun belum digunakan, dan pemugaran baru bisa dilakukan tahun ini, dan pak Probo sudah berjanji akan mendanai pemugaran Masjid Al-Hidayah ini hingga selesai, dan karena tempat ibadah ini dibangun sudah sejak tahun 1971, maka perlu direnovasi total, agar disamping untuk tempat ibadah, juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain, kita bersyukur pak Probo bersedia membiayai hingga selesai.
Bangunan Masjid yang ada di depan, diharapkan anak-anak didik, hatinya juga terpaut pada rumah Allah, saya yakin kalau anak dekat dengan Masjid, maka akan menjadi anak yang baik, sehingga kedepan menjadi anak yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. dan Allah juga sudah menetapkan, Aku akan berikan tempat khusus bagi anak muda yang hatinya terpaut pada Masjid, ini hukumnya yang harus kita sukseskan, dan kegiatan Masjid ini juga harus dimaksimalkan, kita akan lakukan kajian-kajian Islam, Seminar, penelitian Islam, serta sosialisasi tentang HIV/AIDS dan Narkoba, bagaimana hal-hal negatif dapat digempur dari masjid ini, sehingga Masjid bisa menjadi kegiatan Primer sementara kelas menjadi kegiatan sekunder, papar H Arief Rahman.
Sementara menaggapi akan hikmah Ramadhan terhadap Pendidikan, Pakar pendidikan ini menegaskan, bahwa saat Ramadhan tiba, didalam pendidikan harus ada nilai tambah, kecerdasan spriritual, yang pertama bagaimana siswa memiliki keyakinan bahwa Allah itu ada, dan Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang, sehingga iman anak-anak didik akan lebih kuat, yang kedua meraka dalam mengerjakan sesuatu harus dengan nilai ibadah, belajar jangan dianggap sebagai tanggung jawab, tugas yang harus dilakukan, agar berprestasi, tetapi meraka harus menganggap bahwa belajar adalah perintah Tuhan, ketiga harus ada nilai tambah keteraturan dalam beribadah, sebagai umat muslim, sholat lima waktu adalah keharusan, sebab didalam ibadah sholat itu ada kalimat yang sangat unggul bahwa hidupku, matiku,segalaku, ibadahku hanya untuk Allah, dan yang keempat yang harus dikembangkan pelajar adalah tingkat kesabaran yang tinggi, tidak boleh putus asa, kita juga harus toleransi kepada perbedaan, toleransi kepada kekurangan, jadi jangan bersikap seperti teroris kalau ada yang berbeda terus dibunuh, bahkan membunuh diri sendiri, oleh sebab itu di bulah suci Ramadhan saat ini, kita harus mengambil hikmah, bahwa umat Islam harus meningkatkan toleransi kepada perbedaan itu, Tuhan telah berfirman, bahwa “Aku jadikan kau bersuku-suku, dan berbahasa yang berbeda-beda, agar kau saling mengenal”. Dan didalam bulan puasa ini kita juga harus banyak bersyukur, insyaallah dengan banyak bersyukur, kita terus mendapatkan nikmat dari Allah SWT, sehingga setelah kita menjalankan ibada puasa, kita akan menjadi orang yang bertaqwa, papar Dr H Arief Rahman, M.Pd (Ul)
0 komentar:
Posting Komentar