Meski Pendidikan Sekolah Dasar sudah
tidak dipungut biaya atau gratis, namun pada kenyataannya kebutuhan untuk
pendidikan masih tinggi, dan untuk membantu masyarakat kurang mampu, Yayasan
Juang Anak
Bangsa didukung beberapa sponsor, bertempat di Gelanggang Olahraga Jakarta Utara, menggelar acara Peringatan Hari Pendidikan Nasional, dengan kegiatan Bhakti Sosial, berupa Santunan dan memberikan bantuan alat-alat sekolah pada Siswa TK dan SD.
Ketua Yayasan Juang Anak Bangsa,Moch
Fahruddin Gani disela acara tersebut pada wartawanmenjelaskan, bahwa kegiatan
ini, merupakan upaya untuk menggugah semangat belajar anak didik, khususnya
dari keluarga kurang mampu, meskipun secara ekonomi keluarga masih kurang,
namun kita berharap mereka memiliki semangat yang tinggi untuk meraih
cita-citanya, karena keberhasilan dalam pendidikan bukan saja karena materi,
tetapi juga memiliki kecerdasan dalam belajar, sehingga kelak mereka dapat
menjadi Generasi Bangsa yang unggul, berkualitas dan mampu mengisi pembangunan
Indonesia dimasa yang akan datang.
Kegiatan yang juga diisi dengan
berbagai hiburan ini, kita juga ingin memberikan hiburan pada anak kurang
mampu, atau kurang beruntung, sehingga di Hari Pendidikan Nasional ini mereka
juga dapat bersenang-senang sejenak, dan hari esok semangat belajar mereka akan
lebih giat lagi, ungkap Moch Fachruddin Gani.
Hal senada
juga diungkapkan Ketua Panitia Jennet S, bahwa kegiatan ini merupakan
bhakti sosial Yayasan JAB yang digelar secara rutin tiap tahun,
sebagaimana yang diamanatkan UU Sisdiknas, bahwa Pendidikan bukansaja
tanggung jawab Pemerintah, tetapi juga seluruh komponen masyarakat, oleh sebab
itu kami juga mengucapkan terimaksih pada pihak donatur dan sponsor yang telah
membantu terselenggaranya Peringatan Hardiknas ini, sesungguhnya acara ini juga
sebagai bentuk penghargaan kita sebagai anak bangsa, atas jasa-jasa para Pahlawan
Kusuma Bangsa, khususnya Ki Hajar Dewantara,yang telah memperkenalkan
pendidikan pada anak-anak bangsa, disaat Penjajah melarang generasi bangsa
bersekolah. Namun Ki Hajar Dewantara telah membuat sekolah rakyat, untuk siapa
saja, dan tidak harus dari kalangan bangsawan serta Keluarga anak-anak Belanda.
Dan kini kita bisa lihat pendidikan sekarang, siapapun dapat meraih cita-cita,
tegas Jennet.
0 komentar:
Posting Komentar