YPSI
Dan Terre Des Hommes Netherlands kini terus melakukan sosialisasi pada
masyarakat luas, agar memberikan hak anak, dalam bermain dan bersekolah,
karena pada kenyataannya saat ini masih banyak anak usia dibawah 18
tahun, harus sudah mencari uang membantu ekonomi orang tuanya, dan yang
menyedihkan mereka tidak diberi kesempatan untuk bersekolah, oleh sebab
itu YPSI Dan Terre Des Hommes Netherlands terus membangun tempat
pendidikan gratis, serta membuka kesempatan anak mengikuti pendidikan
khusus melalui paket B dan C.
upaya lain yang dilakukan YPSI Dan Terre Des Hommes Netherlands adalah membangun kerjasama dengan beberapa pemerintah daerah, agar memberikan hak anak, dengan program wajib belajar 9 tahun atau 12 tahun, agar anak-anak dapat bersekolah minimal harus lulus SMP serta SMA/K, serta meminta pemda mentaati UU tentang Hak Anak serta membebaskan anak dari pekerjaan yang berbahaya bagi anak.
Ketua Yayasan Pemerhati Sosial Indonesia (YPSI) Titin Kustini saat ditemui Warta Indonesia dalam acara mengkampanyekan Stop Pekerja Anak, Sabtu (30/6) di Kelurahan Kedaung Wetan Kota Tangerang menjelaskan, bahwa pihaknya kini telah merintis pendidikan anak usia dini, sekolah dasar serta pendidikan khusus paket B dan C di tempat pembuangan akhir sampat di Kelurahan Kedaung Wetan ini, kita terus memberikan kesadaran pada orang tua agar memberikan hak anak.
untuk kegiatan hari ini adalah kampanye stop pekerja anak,dengan tema Ayo Kembali Kesekolah, YPSI mengajak anak-anak yang selama ini bekerja sebagai buruh pabrik dan pemulung di tempat pembuangan akhir sampah Kedaung Wetan, agar bersemangat untuk bersekolah dan tidak lagi bekerja sebagai pemulung, YPSI akan terus mengkampanyekan Stop Pekerja Anak, karena anak yang berusia dibawah 18 tahun, harus memperoleh haknya yaitu bersekolah dan bermain, oleh sebab itu upaya pemberian hak anak tersebut wajib diberikan orang tua pada anaknya.
Kegiatan
hari ini juga digelar berbagai lomba, seperti lomba permainan
tradisional, teater, pidato, melukis serta lomba-lomba yang lain, yang
kesemuanya menggambarkan
kehidupan anak di daerah yang berdekatan dengan TPA ini, agar anak-anak
dapat mengapresiasikan seni didepan umum, sehingga mereka akan lebih
mandiri dan berani tampil di depan umum, salahsatu yang terus kita
giatkan adalah permainan tradisional anak, karena permainan anak
tradisional ini, sebenarnya banyak mengandung unsur
edukasi, saling kerjasama dan saling menghargai, oleh sebab itu
keberadaannya harus terus dikembangkan ditengah anak Indonesia, paparnya. (Rul)
upaya lain yang dilakukan YPSI Dan Terre Des Hommes Netherlands adalah membangun kerjasama dengan beberapa pemerintah daerah, agar memberikan hak anak, dengan program wajib belajar 9 tahun atau 12 tahun, agar anak-anak dapat bersekolah minimal harus lulus SMP serta SMA/K, serta meminta pemda mentaati UU tentang Hak Anak serta membebaskan anak dari pekerjaan yang berbahaya bagi anak.
Ketua Yayasan Pemerhati Sosial Indonesia (YPSI) Titin Kustini saat ditemui Warta Indonesia dalam acara mengkampanyekan Stop Pekerja Anak, Sabtu (30/6) di Kelurahan Kedaung Wetan Kota Tangerang menjelaskan, bahwa pihaknya kini telah merintis pendidikan anak usia dini, sekolah dasar serta pendidikan khusus paket B dan C di tempat pembuangan akhir sampat di Kelurahan Kedaung Wetan ini, kita terus memberikan kesadaran pada orang tua agar memberikan hak anak.
untuk kegiatan hari ini adalah kampanye stop pekerja anak,dengan tema Ayo Kembali Kesekolah, YPSI mengajak anak-anak yang selama ini bekerja sebagai buruh pabrik dan pemulung di tempat pembuangan akhir sampah Kedaung Wetan, agar bersemangat untuk bersekolah dan tidak lagi bekerja sebagai pemulung, YPSI akan terus mengkampanyekan Stop Pekerja Anak, karena anak yang berusia dibawah 18 tahun, harus memperoleh haknya yaitu bersekolah dan bermain, oleh sebab itu upaya pemberian hak anak tersebut wajib diberikan orang tua pada anaknya.
0 komentar:
Posting Komentar