Perolehan suara pasangan calon presiden Prabowo-Hatta meraih 47,28 persen versi hitung cepat (quick count) RRI. Adapun, pasangan Jokowi-JK mendapat 52,72 persen.
Suara yang masuk baru 95,35 persen. Karena di atas 90 persen, suara diprediksi akan stabil hingga suara yang masuk 100 persen.
Dari 33 provinsi, Prabowo-Hatta menang di sembilan provinsi, termasuk Jawa Barat dan Banten. Sedangkan, Jokowi-JK unggul di 24 provinsi, termasuk di Jawa Tengah, Jawa Tengah dan Bali, yang merupakan basis PDIP.
Seperti diketahui, penghitungan cepat RRI merupakan yang terakurat dan paling presesi di Pileg 9 April lalu. Direktur Utama RRI Rosalita Niken Widiastuti mengatakan, hasil di pileg lalu, margin of error dari hitung cepat RRI dibanding KPU adalah 0,41 persen.
"Ternyata angka ini lebih kecil dibanding perkiraan kami sebesar 1 persen. Target kami pada pemilihan presiden nanti, angkanya bisa lebih kecil lagi atau minimal sama dengan Pileg,” ujarnya belum lama ini.
Metode yang digunakan RRI adalah metode kuantitatif dengan multy stage random sampling. Dengan sistem ini, RRI menentukan 2 ribu TPS amatan yang dipilih dengan pertimbangan paling merepresentasikan suara pemilih.
Kali ini, RRI akan menerjunkan 2 ribu timnya ke 2 ribu TPS amatan tersebut dengan satu orang bertugas di satu TPS. Komposisi timnya adalah 60 persen merupakan karyawan RRI dan 40 persen relawan dari kalangan pelajar, mahasiswa, maupun pendengar setia RRI.
Suara yang masuk baru 95,35 persen. Karena di atas 90 persen, suara diprediksi akan stabil hingga suara yang masuk 100 persen.
Dari 33 provinsi, Prabowo-Hatta menang di sembilan provinsi, termasuk Jawa Barat dan Banten. Sedangkan, Jokowi-JK unggul di 24 provinsi, termasuk di Jawa Tengah, Jawa Tengah dan Bali, yang merupakan basis PDIP.
Seperti diketahui, penghitungan cepat RRI merupakan yang terakurat dan paling presesi di Pileg 9 April lalu. Direktur Utama RRI Rosalita Niken Widiastuti mengatakan, hasil di pileg lalu, margin of error dari hitung cepat RRI dibanding KPU adalah 0,41 persen.
"Ternyata angka ini lebih kecil dibanding perkiraan kami sebesar 1 persen. Target kami pada pemilihan presiden nanti, angkanya bisa lebih kecil lagi atau minimal sama dengan Pileg,” ujarnya belum lama ini.
Metode yang digunakan RRI adalah metode kuantitatif dengan multy stage random sampling. Dengan sistem ini, RRI menentukan 2 ribu TPS amatan yang dipilih dengan pertimbangan paling merepresentasikan suara pemilih.
Kali ini, RRI akan menerjunkan 2 ribu timnya ke 2 ribu TPS amatan tersebut dengan satu orang bertugas di satu TPS. Komposisi timnya adalah 60 persen merupakan karyawan RRI dan 40 persen relawan dari kalangan pelajar, mahasiswa, maupun pendengar setia RRI.
0 komentar:
Posting Komentar