Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan kedua pasangan Capres dan Cawapres untuk kedua kalinya dalam acara buka puasa bersama, di Istana Negara, Minggu (20/7/2014), oleh Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Makmur Keliat, dinilai memiliki tujuan untuk menciptakan suasana sejuk, aman, dan damai di masyarakat menjelang penetapan hasil pemilu Presiden oleh KPU, pada 22 Juli mendatang.
Lebih jauh, kata Makmur, acara buka puasa tersebut juga merupakan momentum politik yang sangat penting dan bagian dari proses komunikasi politik.
Makmur mengatakan dalam komunikasi politik, pertemuan itu menyampaikan pesan kepada publik bahwa perkembangan politik menjelang pengumunan pilpres terkendali dan manageable.
Di sini, katanya, SBY ingin memastikan transisi kepemimpinan berjalan mulus agar pelaku bisnis baik domestik maupun pihak asing tetap menanamkan investasinya di masa menjelang penetapan hasil Pilpres ini.
"Ia ingin menyampaikan pesan positif kepada pasar yakni para pelaku bisnis, baik domestik maupun asing, agar melihat pertemuan tersebut sebagai suatu sinyal adanya kepastian politik dalam transisi kepempimpinan nasional," ujarnya.
Selain itu, kata Makmur pertemuan itu dinilainya memiliki dampak meminimalkan kemungkinan kerumunan parade politik muncul jelang penetapan KPU.
Meski demikian, Makmur mencatat sebaiknya pertemuan itu dibangun dengan agenda transparansi yang jelas dengan adanya pernyataan publik setelah pertemuan itu.
"Dan pernyataan harus memuat 3 hal pokok. Yakni kesediaan dari kedua pasangan untuk mendukung independensi institusi KPU, kesediaan untuk mengelola masalah-masalah yang tersisa, serta komitmen bersama untuk mempererat keutuhan bangsa sekaligus memperjuangkan dan memprioritaskan kepentingan nasional," katanya
0 komentar:
Posting Komentar