KASAL Kukuhkan Brigjen TNI Buyung Lalana Sebagai Komandan Korp Marinir

Bertempat dilapangan Bumi Marinir Cilandak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, SE secara resmi mengukuhkakn Brigjen TNI (Mar) Buyung Lalana sebagai Komandan Korps Marinir menggantina Mayor Jenderal TNI Ahmad Faridz Washington. Hadir dalam acara serah terima jabatan tersebut, sejumlah mantan Komandan Korps Marinir dan Warga Kehormatan Korps Marinir. Selain itu,  Gubernur Banten Rano Karno dan Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo juga tampak di deretan bangku tamu undangan. Tak hanya itu, sertijab ini juga dihadiri oleh Korps Marinir dari beberapa negara, di antaranya Jepang dan Amerika Serikat.

Di dalam upacara Sertijab tersebut melibatkan 3.852 personel Marinir dengan latar belakang berbagai macam dan jenis material tempur yang dimiliki Korps Marinir. Material tempur yang menjadi latar belakang pasukan antara lain, empat unit BMP-3F, 10 unit PT-76 M, dua unit LVT-A1, dua unit BVP-2, dua unit Howitzer 122, dua unit Howitzer 155, dua unit Meriam 57, dua unit Unimog, dua unit Reo, dua unit Sea Rider, dua unit Roket Multi Laras 70 Grad. Upacara sertijab dimeriahkan dengan Demonstrasi beladiri militer, ‘cavalery movement’, terjun payung, tim panahan Marinir serta defile pasukan dan kendaraan tempur Korps Marinir.


Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi menegaskan pergantian jabatan itu merupakan perwujudan dinamika organisasi, sehingga diharapkan tercipta suasana baru dan ide cemerlang serta pemikiran baru dalam menjalankan tugas sebab Marinir merupakan satuan strategis dalam menghadapi tantangan keamanan dari laut menuju daratan.

Prajurit Marinir harus bisa mengatasi atau menangkis isu maupun serangan terorisme, imigran gelap, dan peredaran narkoba yang saat ini menjadi isu regional. Marinir perlu melakukan penanggulangan teror baik di laut maupun darat.

“Perkembangan potensi konflik dan ancaman global semakin nyata. Jabatan Korps Marinir merupakan jabatan strategis bagi TNI AL maupun TNI secara keseluruhan. Karena terdapat tanggung jawab pembentukan moral prajurit,” demikian disampaikan KSAL dalam pidato sambutannya.

Oleh karena itu, Marinir juga akan dilengkapi persenjataan canggih. Alat utama sistem senjata (alutsista) yang canggih akan membantu Marinir dalam menjawab tantangan tersebut. “Di tahun 2014 Marinir dilengkapi 54 unit tank BMP 3F dan 15 kendaraan amfibi LVT-A1 dan PT-76M. Dan di  tahun 2015 ini, Marinir akan ditambah roket multi laras,” tambah KSAL.

Penambahan alutsista super canggih diperlukan untuk menjawab tantangan sekaligus mewujudkan program poros maritim yang digagas pemerintah dan untuk menjaga keutuhan maritim Indonesia.

Marinir harus berperan aktif dalam mengawal poros maritim. Oleh karena itu perlu komandan yang mampu menjawab tantangan global sekaligus menyelaraskan program poros maritim. 


Hal yang sama juga diungkapkan Brigadir Jenderal Buyung Lalana, seusai upacara Sertijab, dalam Jumpa PERS mengungkapkan, bahwa dirinya  siap melaksanakan tugas sebagai Komandan Korps Marinir yang baru. "Selanjutnya saya siap melaksanakan tanggung jawab dan tugas di Korps Marinir, dan akan meneruskan tugas yang sudah dibuat Mayor Jenderal TNI Ahmad Faridz Washington" tegas Brigjen Buyung Lalana.


Sementara profil  Brigjen TNI Buyung Lalana, adalah Putra Terbaik Bangsa, kelahiran Bandung 8 Juli 1958,beliau  merupakan Alumni Akademi Angkatan Laut 28 tahun 1983 yang juga Alumni  LEMHANAS 2010. Penugasan Jenderal Marinir yang mempunyai kepedulian terhadap pelestarian Terumbu Karang juga pernah bertugas sebagai misi Satgas Keris Timor Timur tahun 1984, Satgas Sapu Jagat Timor Timur tahun 1986, Satgas Cakra KTT Asean di Piliphina tahun 1987, Latsitrada Nusantara 88 Kalimantan Barat, Satgas Kosektor I Ambon tahun 2001, Satgas Muara dan Perairan II Nangroe Aceh Darussalam tahun 2004 dan Satgas Delegasi RI On Counter Of Terrorism tahun 2011.

Buyung juga pernah ditugaskan di berbagai misi penting. Bahkan telah mengoleksi beberapa bintang penghargaan TNI AL beberapa diantaranya memiliki tanda jasa Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Jasena Nararya, Satya Lencana Seroja, dan Satya Lencana Dharma Samudera.

Selanjutnya adalah, Satya Lencana Kesetiaan VIII, Satya Lencana Kesetiaan XVI, Satya Lencana Kesetiaan XXIV, Satya Lencana Dwija Sistha, Satya Lencana  Kebaktian Sosial, Satya Lencana Kesetiaan Wira Nusa, Satya Lencana Wira Dharma (Perbatasan), dan Satya Lencana Dharma Nusa.  (Nurul)


Readmore »

Silaturahmi dan Dialog FKUB DKI dengan Umat Katolik Keuskupan Agung Jakarta

Kekerasan yang mengatasnamakan agama masih juga sering ditemukan di beberapa daerah di Jakarta, padahal sebenarnya kekerasan tersebut bukan suatu bagian dari ajaran agama, sehingga kekerasan yang terjadi adalah kekerasan seseorang atau oknum yang mengatasnamakan agama, dan untuk mengulas hal tersebut, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta menggelar Silaturahmi dan Dialog dengan Umat Katolik Keuskupan Agung Jakarta, dengan mengambil temat di Aula Gereja Katolik Santo Yakobus Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Menurut Pembicara dari Keuskupan Agung Jakarta, Romo Samuel, bahwa sebagaimana yang kita kritisi bersama, sebenarnya kekerasan selama ini bukan kekerasan atas nama agama, tetapi  yang ada, adalah kekerasan oknum yang beragama, dan oknum tersebutlah yang harus mempertanggungjawabkan kekerasan tersebut, jadi jangan disamakan antara kekerasan dengan agama, agar kita semua tau kalau semua agama di Indonesia itu baik, dan tidak pernah mengajarkan kekerasan seperti itu. Jadi jangan salah tafsir, oleh sebab itu saya berharap ada pendidikan khusus baik di sekolah, keluarga maupun di masyarakat.

Disamping itu saat ini yang dibutuhkan adalah peningkatan ekonomi masyarakat, menuju keluarga sejahtera, dan juga harus diperjelas apa peran Pemerintah, Peran DPR, peran Kepolisian dan peran masyarakat itu sendiri untuk menekan adanya kekerasan di masyarakat, semua harus bersinergi membangun bangsa dan Negara.

Adanya siaran di media telavisi maupun pemberitaan di beberapa media yang menampilkan kekerasan juga harus di hindari, demikian juga peran Pemerintah seperti Kementrian Kominfo, Lembaga Penyiaran maupun DPRRI juga harus dapat duduk bersama, supaya diatur yang baik, di tataran bawah seluruh tokoh agama, pimpinan umat dan FKUB juga akan terus mensosialisasikan dan akan mengajak untuk berkomunikasi dengan yang lain, memang dengan kemajuan teknologi dan informasi saat ini turut mempengaruhi adanya kekerasan, padahal masyarakat Indonesia memiliki budaya yang santun, memiliki tatakrama dan adat budaya ketimuran, yang saling menghargai serta gotong royong, oleh sebab itu jika ada persoalan perlu ada solusi dengan duduk bersama, sehingga bangsa ini semakin hari semakin baik, dan bangsa ini adalah bangsa yang besar, Indonesia harus bangkit kembali menjadi bangsa yang maju dan makmur, pinta Romo Samuel.


Pembicara Dialog yang juga Ketua FKUB Provinsi DKI Jakarta, DR.KH Ahmad Syafi’i Mufid disela acara tersebut pada wartawan juga menegaskan, bahwa intinya di dunia ini tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan, tetapi ada orang atau kelompok kecil yang mencatut agama untuk pembenaran kekerasan yang mereka lakukan.

Menurut KH Syafii, bahwa kekerasan yang seringkali timbul, tumbuh karena banyak hal, seperti adanya ketidak adilan dan ketidaksejahteraan, dan hal tersebut dicarikan dalil didalam agama, kemudian orang melakukan perlawanan ketidak adilan dengan menggunakan agama, seperti aksi Demo, masalah tanah, bahkan masalah politik maupun persoalan yang tidak jelas, kemudian menggunakan agama atau mengatasnamakan suku dan golongan tertentu, yang lebih memprihatinkan kekerasan yang ditayangkan maupun yang disiarkan media cetak maupun elektronik, adalah kekerasan yang mengatasnamakan agama, oleh sebab itu FKUB akan terus membangun dialog, agar kita bisa bersama-sama membangun kedamian dan kerukunan yang sejati, paparnya.


Ditempat yang sama, Romo Antonius Suyadi juga menekankan, bahwa melalui dialog ini kita ingin memberikan semangat untuk pembaruan dalam hidup, bahwa nilai-nilai kemanusiaan itu mengatasi dari nilai-nilai dasar kepercayaan, karena keyakinan setiap orang itu ingin memuliakan setiap orang, apapun yang diyakininya, bahkan orang yang tidak percaya Allah-pun, pada Tuhan Allah tetap harus kita muliakan, karena mereka sebagai pribadi manusia, oleh sebab itu pandangan perbedaan bagi setiap pribadi-pribadi orang seyogyanya jangan kemudian mengatasnamakan agama atau mengatasnamakan ajaran agama, untuk membenarkan dirinya, sehingga meniadakan orang lain yang beda pandangan, dalam kehidupan ini, oleh karena itu dengan semangat dan jiwa yang melatarbelakangi setiap pribadi umat beragama, juga harus melihat pribadi yang lain itu adalah tanda kehadiran Allah ke dunia ini, sehingga boleh berbeda pandangan, tetapi semangat kebersamaan harus tetap disatukan, karena melihat orang lainpun itu juga makhluk dari Allah sendiri, jadi

tidak boleh kekerasan dimunculkan karena membela Agama atau membela Allah, karena Allah tidak perlu dibela karena Allah itu Maha Besar dan Maha Kuasa, demikian juga Agama tidak perlu dibela, karena Agama itu memuliakan manusia, membela manusia untuk menemukan jatidirinya, menemukan nilai hidupnya, menghantarkan manusia untuk mencari siapa itu penciptanya bagi dia, kita tidak perlu menyamakan semua orang  dalam iman dalam kehidupan, dalam kebribadian, dan insan ini menjadi tanda kehadiran yang Maha Pencipta bagi kita semua, jadi tidak perlu kawatir satu sama yang lain akan saling mempengaruhi, karena satu dengan yang lain akan saling menghormati, kalau merasa kita sama-sama makluk Tuhan dalam kehidupan sendiri.

Sementara Forum Kerukunan Umat Beragama sebagai kehadiran perwakilan umat beragama, hendaknya dalam membangun kerukunan yang sudah baik ini, nantinya bisa membawa kembali ketempatnya masing-masing dengan tetap membangun semangat kebersamaan dan kerukunan persaudaraan sejati yang kita bangun bersama, dan bisa menjadi lilin-lilin kecil serta cahaya-cahaya perdamaian ditempatnya masing-masing, sehingga terbangun kerukunan yang sesuai dengan Pancasila khususnya sila ke tiga, “Persatuan Indonesia”, yang dijiwai dengan 4 sila lainnya, ungkap Romo Suyadi. (Sostenes).
Readmore »

Dies Natalis Ke 54, UPDM (B) Berikan Gelar Guru Bangsa Pada Prof. Dr Susilo Bambang Yudhoyono

Disela acara Dies Natalis Ke 54 dan Wisuda Sarjana dan Pasca Sarjana Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) yang di Gelar di JHCC Jakarta, Presiden RI ke 6, Prof. Dr Susilo Bambang Yudhoyono memperoleh Gelar Kehormatan sebagai Guru Bangsa serta diangkat sebagai Warga Kehormatan Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama), hadir juga dalam Dies Natalis dan Wisuda tersebut, Ibu Ani Yudhoyono, Duta Besar negara sahabat, Anggota DPRRI Ibas Baskoro serta Mantan Mentri Kabinet Presiden SBY.

Dalam Orasi Ilmiah seusai menerima Gelar Kehormatan tersebut, SBY menegaskan, pengukuhan warga kehormatan Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) serta sebagai Guru Bangsa ini adalah wujud kerjasama yang baik saat menjabat Presiden, dengan bersama-sama mengatasi permasalahan bangsa dan bersama mencari solusi demi kebaikan bangsa serta memajukan bangsa yang lebih baik, pemberian kehormatan sebagai Guru Bangsa ini juga diharapkan dapat menjadi motivasi untuk senantiasa berkontribusi dalam memajukan kehidupan bangsa.

Menurut SBY pihaknya perlu menjawab 5 pertanyaan, yaitu pertama mengapa ekonomi itu Penting  bagi Rakyat?, kedua mengapa Ekonomi Indonesia harus tumbuh terus  ?, ketiga Apa manfaat MEA bagi Indonesia, dan apa tantangannya  ?, keempat bagaimana membuat MEA “Sukses” dan apa yang harus dilakukan Indonesia ? pertanyaan kelima apa peran perguruan tinggi  ?

Sebagai mantan Persiden yang sudah mengembang amanah 10 tahun serta memimpin ekonomi, SBY menegaskan, sebagai orang yang dibesarkan dari keluarga kurang mampu disalahsatu desa di Pacitan, masalah utama adalah bagaimana bisa mencukupi Sandang, Pangan dan Papan  ?, serta memperoleh akses pendidikan dan kesehatan yang layak, untuk mencukupi kebutuhan dasar tersebut seseorang harus memiliki penghasilan dari pekerjaannya.dan saat ini masyarakat kita menginginkan taraf kehidupan, taraf pendidikan, dan taraf kesehatan yang layak bahkan baik, namun kalau pengharapan tersebut tidak didapatkan maka rakyat akan merasa tidak diperhatikan dan tidak memperoleh keadilan, namun jika keinginanya  yang diharapkan tercapai, maka mereka menilai bahwa dirinya memiliki harga diri, mendapatkan keadilan dan tidak disia-siakan oleh negaranya.

Perlunya ekonomi tumbuh agar lapangan kerja terbuka dan pengangguran berkurang, dan penghasilan seseorang meningkat adalah konsep dasar ekonomi, pembangunan harus mengedepankan keinginan rakyat, jangan rakyat tertekan dan menderita karena pengeluaran Negara besar, menurut SBY Subsidi untuk rakyat sepanjang bantuan itu sangat esensial, tepat sasaran dan jumlahnya tepat serta tidak mengganggu ekonomi fiskal adalah Sah adanya, subsidi itu adil dan bermoral, agar taraf hidup rakyat semakin baik.

Sementara mengapa ekonomi Indonesia harus tumbuh, jawabnya adalah kalau ekonomi tumbuh maka pengangguran dapat dikurangi dan penghasilan masyarakat meningkat, demikian juga penerimaan Negara baik dari sektor pajak maupun non pajak juga meningkat, maka Negara bisa membiayai pembangunan serta dengan ekonomi terjaga dan berkesinambungan maka ekonomi Negara akan semakin kuat, dan semakin berketahanan serta tidak mudah jatuh jika ada krisis. Pertumbuhan harus adil dan berkesinambungan. Intinya pertumbuhan ekonomi harus bisa dirasakan rakyat dan benar-benar bisa meningkatkan taraf hidupnya.

Dan Manfaat Masyarakat Ekonomi Asean bagi Indonesia, adalah untuk menjawab tantangan Negara agar mampu berdikari di negeri sendiri, karena Ekspor dan Impor adalah hal biasa untuk memenuhi kebutuhan negaranya, karena perekonomian dunia saling tergantung maka perlu adanya kerjasama antara Negara Asean yang diharapan dapat membawa keuntungan semua Negara, karena dengan MEA maka pertumbuhan ekonomi Negara-negara Asean akan meningkat dan  Negara dapat memenuhi kebutuhannya.jika Indonesia bisa berperan dengan baik, maka  Indonesia akan dapat memasarkan barang dan jasa semakin baik, serta dapat membeli kebutuhan dari Negara lain yang lebih murah, efisien dan prosedurnya mudah.  Namun tantangannya Indonesia harus benar-benar siap berkompetisi serta harus didukung infrastuktur, iklim investasi yang baik, stabilitas Politik,  kepastian hukum dan memiliki regulasi yang semakin baik. Serta birokrasi yang kapabel.

Saat ini kita tidak boleh saling menyalahkan, tidak perlu mengeluh, MEA 8 bulan lagi adan datang, suka tidak suka, siap tidak siap, kita tetap harus bisa menyiapkan diri, dan agar MEA sukses maka kita harus bisa menjadi kawasan yang benar-benar terintegrasi dengan perekonomian global, kita harus tau bidang apa saja yang harus di kerjasamakan, peningkatan infrastuktur, meningkatkan SDM di kawasan, perlindungan sektor yang belum siap.

Dan peran Perguruan Tinggi di Indonesia termasuk Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) adalah memberikan kontribusi agar Indonesia berada pada posisi yang unggul, dengan penyiapan SDM sesuai kualifikasi dan sesuai permintaan pasar kerja, Perguruan Tinggi harus bisa menjadi pusat dan penggerak ekonomi dan aplikasi teknologi, perguruan tinggi juga harus bisa mendorong kewirausahaan mahasiswa untuk merintis usaha baru, tegas SBY.

Sementara Rektor Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) Prof. Dr H Sunarto dalam kesempatan tersebut juga menegaskan, bahwa pemberian Bintang Warga Kehormatan Yayasan Prof. Dr Mustopo (Beragama) serta penganugerahan Guru Bangsa karena Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono sebelum maupun saat mengemban amanah sebagai Presiden merupakan pemimpin bangsa yang tangguh, memiliki jiwa kenegarawanan, menjadi suri tauladan bagi penerus bangsa, dan telah mengemban tugas Negara dengan baik, dan setelah kembali ke masyarakat mampu menempatkan diri sebagai guru bangsa, memiliki keilmuan dan pengalaman yang luas dan kearifan yang nyata dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan bangsa juga memiliki orotitas orang lain untuk memperoleh kecerahan, memiliki kesantunan berperilaku, membangun kerukunan dan harmoni kehidupan bangsa, dan membangun hubungan antar bangsa yang harmonis. Dan SBY telah menjadi figure pimpinan dan tempat banyak pihak baik dalam  maupun luar negeri untuk meminta nasehat maupun berbagi penga

laman dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa, dan banyak hal yang patut ditiru akan komitmennya dalam tugas dan pengabdiannya baik dalam ucapan, sikap maupun tindakannya. Bahkan selalu sabar dalam mengemban tugas meskipun terkadang menghadapi hujatan dan kritik di alam keterbukaan dan kebebasan yang luas di Indonesia, mengutamakan kepentingan bangsa diatas kepentingan sendiri maupun golongan, dalam mengelola berbagai persoalan dan krisis di Indonesia. Inilah fakta yang membuat Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono layak memperoleh Gelar sebagai Guru Bangsa, tegas Prof H Sunarto.

Sementara menyinggung masalah Dies Natalis dan Wisuda Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama), Prof Sunarto menegaskan, bahwa jumlah wisudawan kali ini berjumlah 941 Wisudawan, diantaranya Wisudawan Program Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) berjumlah 178 Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial 138 Sarjana, Fakultas Ekonomi 93 Sarjana, Fakultas Ilmu Komunikasi 449 Wisudawan serta Program Pasca Sarjana berjumlah 83 Magister (S2), seluruh Wisudawan hendaknya senantiasa menjaga nama baik Almamater Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) serta mengedepankan moralitas dalam pengabdian di masyarakat, pintanya.

Readmore »

Gannas Jakarta Timur Siap Perangi Penyalahgunaan Narkoba

Bertempat di Lapangan Blok A Perumahan Pulogebang Permai, Kepala BNN Kota Jakarta Timur secara resmi mengukuhkan kepengurusan Gerakan Anti Narkotika Nasional (GANNAS), Kota Jakarta Timur, hadir juga dalam acara tersebut Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana dan jajaran pejabat Walikota serta jajarannya, Ketua Umum Gannas I Nyoman A Wardana, pengurus FOKAN Kota Jakarta Timur yang dipimpin langsung oleh Ketua FOKAN Kota Jakarta Timur, H Husni Thamrin.

Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana dalam pesannya meminta pada seluruh jajaran pengurus GANNAS Kota Jakarta Timur yang baru saja dikukuhkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya peredaran narkoba, atau bahkan produksi narkoba, karena banyak Bandar maupun produsen narkoba tinggal di perumahan mewah seperti ini.

Diakuinya seluruh jajaran Pemerintah Kota Jakarta Timur sudah 7 minggu menggelar ronda rutin meningkatkan kewaspadaan dini tawuran di Jakarta Timur, dan pada awal ronda tawuran dan kejahatan ditemukan 17 anak, dalam kondisi mabuk, ini jelas tidak boleh didiamkan apalagi mereka tidak memiliki identitas atau KTP, oleh sebab itu Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur mengajak seluruh Ormas untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan kemungkinan adanya kejahatan di Jakarta Timur, dengan meningkatkan pemantauan di lingkungan kita masing-masing, pinta Bambang Musyawardana.

Sementara Kepala BNN Kota Jakarta Timur Supardi SH, MH juga menekankan  bahwa lomba Kampung Bersih Narkoba sebagai upaya menekan penyalahgunaan narkoba seperti menekan orang untuk coba-coba, wilayah Jakarta Timur selalu tampil menjadi juara, kalau tahun 2013 lomba Kampung Bersih  narkoba dimenangkan Kelurahan Cibubur, maka tahun 2014 lalu juara Kampung Bersih Narkoba adalah Kelurahan Cipinang Besar Selatan dan Kelurahan Jati, ini membuktikan peranserta masyarakat dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelar Nartika (P4GN) sudah baik dan harus terus ditingkatkan.

Disamping itu sebagaimana program BNN bersama beberapa Kementrian ditahun 2015 ini sudah dicanangkan Tahun Rehabilitasi bagi 100.000  Pengguna Narkoba, untuk Provinsi DKI Jakarta diberi  amanah untuk merehabilitasi 4.400 orang dan Jakarta Timur ditargetkan merehabilitasi 1.000 penyalahguna narkoba, dan hingga saat ini baru 120 orang, oleh sebab itu BNN Kota Jakarta Timur mengajak pada Gannas dan seluruh masyarakat untuk menghantarkan keluarganya atau tetangganya yang masih menggunakan narkoba untuk lapor diri ke BNN Kota Jakarta Timur untuk segera dilakukan rehabilitasi secara gratis, karena pengguna narkoba adalah korban yang harus diselamatkan dan harus diberi kasih sayang, penyalahguna narkoba atau pemakai narkoba tidak boleh disembunyikan karena mereka bukan aib tetapi harus diselamatkan, pinta Supardi SH, MH.

Hal yang sama juga diungkapkan Ketua FOKAN Kota Jakarta Timur, H Husni Thamrin, pihaknya berharap pengurus GANNAS yang baru ini dapat bekerjasama dengan FOKAN untuk melaksanakan program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelar Nartika, apalagi dalam pelantikan pengurus GANNAS yang baru ini juga dihadiri jajaran BNN Kota Jakarta Timur,  Kepolisian Resort Jakarta Timur, Kodim 0505 Jakarta Timur serta dihadiri Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana didampingi jajaran Pemkot Jakarta Timur, ini menunjukkan adanya keseriusan untuk bersama-sama memerangi bahaya narkoba dan menyelamatkan anak-anak bangsa.

Saat dimintai tanggapan akan Program Rehabilitasi gratis bagi penyalahguna narkoba, H Husni Thamrin berharap BNN dapat melibatkan FOKAN maupun Ormas yang peduli Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelar Nartika untuk bersama-sama menyelamatkan penyalahguna narkoba, karena 2 Puskesmas yang ditunjuk seperi Puskesmas Senen dan Puskesmas Duren Sawit maupun RSUD Duren Sawit saat FOKAN Jaktim mengajukan seseorang untuk direhabilitasi, pada kenyataanya kedua Puskesmas tersebut menyodorkan biaya rehabilitasi yang tidak sedikit dan tidak gratis, ini menunjukkan kurangnya koordinasi antara BNN dengan Kementrian Kesehatan serta Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, oleh sebab itu perlu adanya koordinasi agar tidak tumpang tindih, karena FOKAN terus mensosialisasikan Rehabilitasi Gratis, papar H Thamrin.

Yudi Surya Permana Ketua DPW GANNAS Provinsi DKI Jakarta juga mengaku kepengurusan DPD Kota Jakarta Timur ini akan dapat bekerja dengan baik, sebagaimana program yang sudah di susun, adalah penyuluhan pada generasi muda, sehingga kedepan generasi muda dapat terhindar dari bahaya narkoba dan psikotopika. Saya berharap dapat meningkatkan pembinaan dan kontrol serta koordinasi dengan BNN dan Kepolisian untuk bersama-sama mendukung program rehabilitasi pengguna narkoba, tegasnya.
Readmore »

27 Anjungan Daerah Akan Meriahkan HUT TMII ke 40 Tahun

Seni Budaya merupakan salahsatu olah jiwa dan raga yang akan mampu menyatukan perbedaan, karena dalam berseni tidak membeda-bedakan suku, ras maupun agama, bahkan Presiden Jokowi saat masih menjadi Walikota dan Gubernur DKI Jakarta, sangat peduli dengan pelestarian dan pengembangan Seni Budaya tradisional, bahkan Presiden Jokowi juga telah mencanangkan Program Revolusi Mental, dan salahsatunya adalah mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan serta memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia, melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinekaan. Hal tersebut sesuai dengan visi dan misi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dalam upaya menjadikan TMII sebagai wahana pengenalan, pendidikan, pengembangan dan pelestarian budaya bangsa guna memperkokoh jati diri Bangsa Indonesia.

Dalam acara jumpa PERS menyambut HUT TMII ke 40 tahun yang  diperingati mulai 5 April 2015 hingga 20 April 2015, Direktur Operasi TMII Ade F Meliala mengungkapkan, bahwa seluruh manajemen TMII akan terus berinovasi dalam menciptakan karya-karya, guna melestarikan budaya bangsa agar tak lapuk digerus jaman. Dan hingga saat ini sudah 40 tahun,  Taman Mini Indonesia Indah,  telah turutserta memperkokoh jati diri Bangsa Indonesia, di tengah derasnya arus budaya asing yang masuk ke Indonesia.

Dalam Perayaan HUT TMII tahun ini, panitia sudah menyusun program hiburan bersama 27 Anjungan Provinsi di Indonesia, untuk menampilkan aneka seni budaya tradisi dari berbagai daerah di Indonesia, sementara pada puncah HUT TMII akan mengangkat nuansa Jawa Barat sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan budaya dan keunikan.

Pada 16 April 2015 Pekan HUT TMII dibuka dengan acara megah yang akan dilaksanakan di gedung Sasono Langen Budoyo dan dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, sedangkan keesokan harinya tanggal 17 April 2015 digelar Upacara Bendera di Plasa Tugu Api Pancasila yang diikuti oleh pimpinan dan seluruh karyawan TMII sekaligus pemberian penghargaan kepada karyawan berprestasi tahun ini.

Semarak pekan HUT TMII terus berlanjut dengan Parade Busana Daerah Tingkat Nasional ke-7 di Sasono Langen Budoyo pada tanggal 18 April 2015. Selain itu, sebagai ungkapan rasa syukur pada hari Minggu, 19 April 2015 digelar acara Selamatan HUT Ke-40 Taman Mini "Indonesia Indah" di Pendopo Sasono Utomo. Pada hari yang sama pengunjung juga dapat menyaksikan Pawai Budaya Nusantara yang akan diikuti oleh 34 propinsi dan Gelar Tari Massal "Ratouh Jaroe" yang melibatkan lebih dari 2.000 penari, 40 tim Tabod dari Propinsi Bengkulu, Grup Kulintang, Angklung yang akan dilaksanakan di Plasa Tugu Api Pancasila.

Seperti perayaan HUT sebelumnya, sebagai bukti cinta TMII kepada masyarakat tepat Tanggal 20 April 2015, tiket masuk digratiskan bagi seluruh pengunjung mulai pukul 6.00 hingga 16.00 WIB untuk semua unit di dalam TMII dengan membeli satu tiket masuk akan mendapat dua tiket masuk (Buy one get one free). Puncak kemeriahan HUT TMII ke-40 akan dilaksanakan di Teater Bhineka Tunggal Ika. Malam puncak HUT TMII dikemas dalam bentuk pergelaran spektakuler yang mempersembahkan Maha Karya Indonesia "Ciung Wanara" dari tim kesenian propinsi Jawa Barat dan didukung potensi Diklat Binaan TMII. Acara tersebut akan ditutup dengan pesta kembang api.

Dan Program acara musik "Inbox" SCTV juga ikut menyemarakan pesta ulang tahun TMII ke-40, yang mengajak masyarakat untuk mencintai karya-karya musik anak dalam negeri dan mengenal ragam budaya Indonesia. Pameran Flora & Fauna yang digelar di areal Teater Bhineka Tunggal Ika selama satu pekan akan menyuguhkan kekayaan hayati Indonesia kepada pengunjung.

Dengan rangkaian acara perayaan HUT ke-40 Taman Mini "Indonesia Indah" diharapkan seluruh masyarakat khususnya para pengunjung dapat semakin mencintai dan melestarikan kebudayaan bangsa guna memperkokoh jati diri bangsa indonesia . Dan akan mendapatkan penguatan fungsi Taman Mini Indonesia Indah oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Sementara itu Marketing Manager Diono juga selaku Ketua Umum HUT TMII Ke 40 mengatakan, bahwa terkait HUT  TMII ke 40 atau 5 windu dan TMII merupakan penciptaan ruang budaya seperti perlindungan, pendidikan, pengembangan dalam rangka pelestarian budaya ini.

“Melalui TMII kita lestarikan budaya guna memperkokoh jati diri budaya bangsa Indonesia dan penetapan ini masih akan dikaji oleh Kementerian Pembangunan Manusia Dan Budaya, dimana TMII  merupakan wahana memperkokoh jati diri bangsa,”kata Diono.

Readmore »

Walikota Bambang Musyawardhana Minta Distribusi gas LPG 3 Kg Harus Tepat Sasaran

Tingginya permintaan gas LPG 3 Kg karena adanya kenaikan harga gas LPG 12 Kg membuat harga di pasaran gas 3 Kg terus naik, meskipun pemerintah sudah menentukan harga tertinggi di tingkat eceran, namun masih saja ada pengecer yang mencari untung diatas aturan yang ada, belum lagi ada upaya pihak-pihak yang nakal, dengan mengoplos gas LPG 3 Kg untuk dimasukkan ke tabung gas LPG  12 Kg untuk meraup untung yang banyak, oleh sebab itu Walikota Jaktim Bambang Musyawardhana, meminta pada pihak pertamina maupun kepada Hiswana Migas DKI Jakarta untuk melakukan kontrol terhadap penyaluran gas LPG 3 kg dengan baik dan benar.

Belum lagi banyaknya dunia usaha yang menggunakan bahan bakar gas, juga pihak tertentu mencari keuntungan dengan memasukkan elpiji subsidi ke dunia usaha, Pertamina dan Hiswan harus meningkatkan pengawasan agar distribusi gas LPG  3 kg tidak salah sasaran, sekali lagi saya monon agar seluruh distributor maupu pengecer gas LPG 3 kg menjual tepat sasaran, saya juga minta Sudin Perindustrian dan Energi Kota Jakarta Timur dapat melakukan monitor dan razia, tegasnya.

Diakuinya jumlah penduduk Jakarta timur sekitar 3 juta jiwa, dan jika seperempatnya menggunakan elpiji 3 kg, maka pangsa pasar mencapai 750 ribu, ini sangat potensial, sebagaimana yang sudah diatur dalam Pergub Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2015 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) tingkat pangkalan, harga gas LPG 3 Kg dari Rp.12.750 (Pergub Nomor 102 tahun 2010) menjadi Rp. 16.000,-

Dengan ditetapkannya harga baru gas LPG 3 Kg tersebut, Walikota meminta kepada Hiswana Migas DKI Jakarta untuk mengendalikan para pemilik agen dan pangkalan LPG agar tidak menjual gas LPG 3 Kg melebihi harga yang telah ditetapkan dalam Pergub Provinsi DKI Jakarta Nomor 4 tahun 2015. Walikota, berharap, stok atau cadangan gas LPG 3 Kg di wilayah Jakarta Timur agar selalu dijaga, jangan sampai ada gejolak kelangkaan gas khususnya wilayah Jakarta Timur.

Sementara ditempat yang sama, Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Kota Administrasi Jakarta Timur, Tuti Kurniati, mengatakan, sosialisasi Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 4 tahun 2015 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) Gas LPG 3 Kg ditingkat Pangkalan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pengusaha agen gas  yang ada di Jakarta Timur.

“Kita telah mengundang sebanyak 250 pengusaha agen gas yang ada di Jakarta Timur, diantaranya pengusaha agen Gas LPG 3 Kg sebanyak 60 orang, pemilik pangkalan Gas LPG 3 Kg sebanyak 90 orang, SKPD terkait dan para Camat sebanyak 85 orang, dan para pengurus Hiswana Migas DPC DKI Jakarta sebanyak 15 orang,” paparnya.

Tuti mengatakan, pada acara sosialiasasi Pergub Nomor 4 tahun 2015 ini, Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur menghadirkan beberapa narasumber untuk mengisi acara diantaranya Manager Gas Domestik Region III PT. Pertamina, Ketua Hiswana Migas DPC DKI Jakarta, dan Kepala Kantor PTSP Kota Administrasi Jakarta Timur.

“Materi yang diberikan antara lain Pergub Nomor 4 tahun 2015 tentang HET Gas LPG 3 Kg di wilayah DKI Jakarta, monitoring totalisator DO dan laporan bulanan Gas 3Kg, penyaluran Gas LPG 3 Kg di wilayah Jakarta Timur, antisipasi kelangkaan Gas LPG 3 Kg, sosialisasi tentang perizinan pengusaha agen gas LPG 3 Kg, serta pertanggungjawaban  media jika ada berita kelangkaan Gas LPG 3 Kg serta mencari sumber yang tepat,” tukasnya.


Readmore »

Kasal Resmikan Penggunaan Masjid Nurul Bahri, Kelapa Gading

Bertempat di Komplek TNI AL Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, pada Rabu sore (8/4/2015). Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., meresmikan penggunan Masjid Nurul Bahri, Peresmian penggunaan Masjid tersebut ditandai dengan pengguntingan pita, penekanan tombol pembuka selubung papan nama Masjid Nurul Bahri, serta penandatanganan berita acara serah terima penggunaan Masjid tersebut oleh Waaslog Kasal Laksma TNI Ir. Bambang Nariyono, M.M., kepada Komandan Lantamal lll Jakarta Laksma TNI Aguk Dwi Wahyu W.U, yang kemudian ditandatangani pula oleh Kasal yang juga mantan Kasum TNI ini.

Masjid Nurul Bahri berdiri di lahan seluas 9.600 meter persegi dengan bangunan seluas 6.100 meter persegi, memiliki satu kuba besar di bangunan utama dan dua kuba kecil di bangunan tempat wudzu, dilengkapi dengan dua menara tinggi sebagai tempat pengeras suara, taman kecil tapi indah, serta lahan parkir mobil dan sepeda motor yang cukup luas.

Pembangunan masjid tersebut dimulai pada 25 April 2014 dan peresmian penyelesaian bangunan telah dilaksanakan oleh Kasal sebelumnya, Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio pada 16 Desember 2014.

Kasal dalam amanatnya meminta para prajurit TNI AL untuk mengutamakan ketakwaan dan pembinaan rohani sehingga dapat menjalankan tugas kenegaraannya dengan baik.

Menurut Kasal, Masjid Nurul Bahri ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat untuk mendirikan sholat lima waktu secara berjamaah dan menjadi pusat kegiatan keagamaan serta pembinaan akhlakul karimah warga perumahan, sekaligus sarana untuk mempererat Ukhuwah Islamiyah di antara sesama umat Muslim di lingkungan Kelapa Gading dan sekitarnya. Selain itu masjid ini juga dapat dijadikan sebagai sarana dan tempat untuk meningkatkan pengetahuan Agama Islam melalui kajian-kajian dan kegiatan keagamaan lainnya. Dengan dibangunnya masjid di komplek ini, semoga akan mempertebal derajat keimanan khususnya bagi warga komplek perumahan dinas TNI Angkatan Laut Kelapa Gading dan masyarakat sekitar pada umumnya.

“Pembinaan rohani merupakan satu hal yang harus senantiasa dipelihara dan ditingkatkan melalui pendekatan keagamaan secara seimbang, terus menerus dan konsisten. Melalui hal tersebut diharapkan kita dapat terhindar dari hal-hal yang dilarang menurut agama maupun sesuai aturan pemerintah dan norma yang berlaku di masyarakat”, tegas Kasal.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan tausyiah oleh Dr. Amir Syah Tambunan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang dilanjutkan dengan Sholat Magrib berjamaah dipimpin Kasubdisbintal Diswatpersal Kolonel Laut (KH) Drs. Ian Heriyawan.


Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir, S.E., M.Sc. mengatakan pembangunan masjid terbesar di Komplek TNI AL tersebut dapat terselesaikan karena peran swadaya Persatuan Purnawirawan TNI AL (PPAL) serta berbagai pihak yang mendukung proses pembangunan masjid tersebut.

"Masjid ini nantinya juga dapat menjadi tempat kegiatan masyarakat baik di sekitar komplek maupun di luar komplek, tapi akan ditekankan pada pembinaan mentalitas para prajurit," lanjut Pati yang hobi menyanyi ini.

Lebih lanjut Kadispenal mengatakan, keberadaan masjid di Komplek TNI AL juga dapat meningkatkan daya juang prajurit untuk menjalankan tugasnya dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan Indonesia, termasuk dalam menjalankan pengawasan terhadap illegal fishing yang menjadi salah satu fokus pemerintah saat ini.

"TNI AL pada hakikatnya memiliki 3 fungsi utama, yakni military, diplomasi, dan polisional, dalam posisi ketiga inilah prajurit TNI AL turut mengambil peran dalam mencegah dan memberantas illegal Fishing, namun tetap tidak melupakan tugas utama kita untuk menjaga kedaulatan negara," tambah Pati berbintang satu ini.

Hadir pada acara tersebut mantan Kasal Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio, Wakasal Laksdya TNI Widodo, para Pejabat Utama Mabesal, para Panglima Komando Utama (Pangkotama) TNI Angkatan Laut wilayah barat, para Pengurus Pusat Jalasenastri, serta perwakilan warga setempat.


Readmore »

Seminar Kewirausahaan UBK, Bangun Semangat Entrepreneurshif

Negara akan kuat jika jumlah wirausahawan mencapai 2,5% dari jumlah penduduknya, hal tersebut menjadi tantangan Pemerintah Indonesia untuk terus mencetak wirausahawan, dan Pemerintah harus mampu mendorong masyarakatnya untuk berwirausaha, dengan mempermudah perijinan, memberikan akses usaha serta membantu permodalan, khususnya bagi usaha kecil dan menengah, dan melalui Seminar Wirausaha ini merupakan awal untuk membekali kita semua dalam membangun usaha, hal tersebut diungkapkan Muhammad Kurniawan, Ketua Panitia Seminar Wirausaha UBK dalam laporannya.

Lebih jauh Muhammad Kurniawan menegaskan, bahwa beberapa pembicara akan mengulas tentang peluang dan tantangan Wirausaha dengan tema “Kuliah Sambil Berusaha, Kenapa Tidak ?”, sementara para pembicara yang akan mengisi seminar ini diantaranya Nicolas Hira CEO SeputarUKM.com, Kevin Wu Direktur Prima Akacemi Interpreneur School, Susyanto Multivision Training Sukses Multifator dan Kolim Direktur PT Prima Alam Internasional.


Frenky Holit mewakili Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UBK, saat membuka Seminar Kewirausahaan menegaskan, bahwa pihaknya menyambut baik kegiatan Seminar Kewirausahaan ini, karena Entrepreneurshif adalah tulang punggung suatu bangsa, dan  Indonesia membutuhkan banyak wirausaha muda, saat ini jumlah wirausahawan di Indonesia masih dibawah 2% dari jumlah penduduk Indonesia, bahkan Negara tetangga seperti Malaysia, Jepang, Singapura dan Negara Asean lainnya sudah diatas 4%, oleh sebab itu Kampus ini harus memiliki komitmen untuk membangun wirausahawan,  menciptakan peluang usaha dan membangun jaringan bisnis, paparnya.

Nicolas Hira, CEO SeputarUKM.com dalam paparannya banyak mengulas tentang peluang wirausaha, mulai dari menciptakan produk, memproduksi barang dan jasa, memasarkan hingga membangun jaringan usaha yang baik, dengan wurausaha maka kita dapat membantu orang lain.

Dengan pelatihan Kewirausahaan ini diharapkan memberikan manfaat bagi mahasiswa, apalagi akhir tahun 2015, Indonesia sudah masuk pada pasar bebas Asean (MEA), dimana pasar 10 negara Asean akan menjadi satu, kita harus melihat hal tersebut sebagai peluang dan ini menjadi tantangan kita semua untuk bisa meraih kesuksesan.


Untuk meraih peluang tersebut, para Mahasiswa harus berani memulainya dari sekarang, karena untuk membuka usaha bisa dimulai dengan dana yang tidak terlalu besar, bahkan tanpa modalpun bisa membuat usaha, kami ingin menekankan sebuah sikap yang harus dimiliki seorang Entreprenerushif sejati, untuk menjadi wurausaha yang sukses, tujuannya bukan sekedar memiliki uang banyak, atau menjadi Boos, tetapi juga harus tau tujuan sejati sebagai seorang Wirausaha, bagaimana kita bisa bermanfaat bagi orang banyak, dan bisa menjadi berkat bagi orang lain, ungkap Nicolas Hira.

Hal yang sama juga diungkapkan Kevin Wu, Direktur Prima Academy Intrepreneur School, bahwa Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), dan nantinya persaingan tenaga kerja akan semakin ketat, apalagi SDM negara lain, seperti Filipina dengan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik dari tenaga kerja Indonesia, namun mereka mau digaji dibawah upah minimum di Indonesia, oleh sebab itu melalui Wirausaha kita menangkap hal tersebut sebagai peluang, karena bagaimana kita bisa menjadi Pengusaha dan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain, dan kita bisa memasarkannya hingga ke 10 negara tanpa ada halangan, karena perijinan akan dipermudah.

Melalui Seminar Kewirausahaan ini kita mendorong para Mahasiswa UBK untuk meraih peluang tersebut, kita ingin membangkitkan semangat berwirausaha dengan membangun usaha sedini mungkin, juga menyiapkan secara mental untuk melihat peluang yang ada serta alternative untuk memulai usaha, apalagi para pembicara akan memaparkan informasi-informasi yang memungkinkan untuk memulainya, serta membedah study kasus yang mungkin timbul, saya yakin Universitas Bung Karno akan bisa menjadi pelopor sebagai Universitas juga menyiapkan para mahasiswanya menjadi seorang wirausahawan, tegas Kevin Wu.

Readmore »

Ka Kwarcab Jaktim Kukuhkan Pengurus Ranting dan Mabiran Pulogadung

Bertempat di Aula SMKN 26 Pembangunan Jakarta Timur, Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Administrasi Jakarta Timur, Kak Ibnu Hadjar secara resmi mengukuhkan kepengurusan Kwartir Ranting (Kwaran) Gerakan Pramuka Kecamatan Pulogadung serta Majelis Pembimbing Ranting (Mabiran) Gerakan Pramuka Kecamatan Pulogadung, turut dalam pelantikan tersebut, Camat Pulogadung selaku Kamabiran serta Kapolsek Pulogadung dan Danramil Pulogadung yang juga dikukuhkan sebagai anggota Mabiran Kecamatan Pulogadung.

Dalam sambutannya, Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Administrasi Jakarta Timur, Kak Ibnu Hadjar meminta, pada seluruh pengurus Kwaran Gerakan Pramuka Kecamatan Pulogadung serta pengurus Mabiran Kecamatan Pulogadung untuk bekerja lebih baik dan bertekad memajukan Gerakan Pramuka di Kecamatan Pulogadung.

Sebagaimana janji yang tertuang dalam Tri Satya, Satyaku Ku Dharmakan, Dharma Ku Kubaktikan, hendaklah bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, marilah kita bekerja dengan konsep 4 AS, yaitu Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas dan kerja Iklas.  Dan kita meyakini tugas di Kepramukaan ini merupakan amanah, pinta Kakwarcab yang juga Askesmas Pemkot Jaktim.

Sementara disela acara tersebut, Ketua Kwartir Ranting Kecamatan Pulogadung, Drs. H Samidi, MSi, yang juga Kasie SD Sudin Pendidikan Zona 1 Kota Administrasi Jakarta Timur seusai dikukuhkan pada wartawan menegaskan, bahwa pihaknya akan segera melakukan  konsolidasi untuk menyempurnakan gugus depan, karena meskipun Pramuka sudah menjadi kegiatan Eksrtrakurikuler wajib di semua sekolah, namun di beberapa sekolah khususnya sekolah swasta masih banyak yang belum memiliki Gugus Depan (Gudep), bahkan ada yang belum memasukkan kegiatan kepramukaan di sekolah, oleh sebab itu dalam waktu dekat Kwaran akan meminta pada seluruh sekolah di Kecamatan Pulogadung untuk membentuk Gugus Depan dan melengkapi administrasi guna menyempurnakan data kepramukaan di Kwaran Pulogadung.

Disamping itu sebagaimana program kerja dan kegiatan kepramukaan di Kecamatan Pulogadung, maka dibutuhkan peranserta dunia usaha, untuk bersama-sama membangun generasi bangsa melalui kegiatan Kepramukaan, dan seluruh jajaran pengurus Kwaran dan Mabiran Gerakan Pramuka Pulogadung akan mengajak dunia usaha melalui CSRnya untuk mendukung kegiatan kepramukaan, pinta Kak Samidi.

Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Majelis Ranting Gerakan Pramuka Pulogadung, yang juga Camat Kecamatan Pulogadung,Kak Haryadi, juga mengaku siap mengembang tugas melanjutkan program kepengurusan sebelumnya, dan hari ini merupakan langkah awal untuk memotivasi seluruh pengurus Ranting dan Majelis Pembimbing Ranting Gerakan Pramuka Pulogadung untuk melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat, melalui kegiatan Ekstrakurikuter Pramuka, sesuai dengan harapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam rangkat meningkatkan kederdasan intelektual serta kecerdasan emosional dan spiritual anak didik, selalu Kamabiran kami memberikan apresiasi pada jajaran pengurus Kwartir Cabang Kota Jakarta Timur, dan dukungan serta bimbingan diharapkan untuk bersama-sama memajukan Kepramukaan di Kecamatan Pulogadung ini, semoga Kwaran Gerakan Pramuka Pulogadung bisa tampil lebih baik dan lebih maju dari Kwaran lainnya, ungkap Kak Haryadi, M.Si.



 
Readmore »

Honor Guru Harus Memenuhi KHL sesuai UMR di daerah

Komisi X DPR yang membidangi masalah pendidikan berkomitmen untuk mensejahterakan para guru terutama guru honorer yang kesejahteraannya selama ini tidak diperhatikan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah (Pemda).

Oleh karena itu, Komisi X DPR akan mewajibkan seluruh Pemda mengatur ketentuan gaji para guru honorer minimal sama dengan Upah Minimum Kerja (UMK) di masing-masing daerah.

"Komisi X DPR sudah mengagendakan waktu untuk Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan para guru honor. Kita memandang agar gaji guru honor diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) sistem pendidikan daerah agar mendapatkan honor minimal sama dengan UMK," kata Anggota Komisi X DPR, Dadang Rusdiana di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Menurutnya, saat ini memang belum diatur upah bagi guru honorer sehingga masih banyak guru-guru di daerah yang mendapat gaji dibawah UMR dengan menerima 300 ribu perbulan, bahkan tidak sama sekali mendapatkan upah.

Padahal, lanjutnya, guru adalah faktor utama dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar mampu bersaing dengan bangsa lain.

"Tentu kesejahteraan guru akan menjadi perhatian kita. Maka gaji guru honorer ini harus diatur," ujarnya.

Dalam Perda tersebut, nantinya juga akan mengatur tunjangan bagi guru honorer yang wajib dipenuhi oleh Pemda setempat.

"Tunjangan Pemda kepada guru honor merupakan tambahan atas kesejahteraan yang sudah diberikan sekolah atau penyelenggara pendidikan," jelas Politisi Partai Hanura ini.

Wakil Ketua Komisi III DPD RI yang membidangi masalah pendidikan, Fahira Fahmi Idris juga mengatakan, kondisi guru honorer seperti saat ini harus segera diakhiri karena peradaban sebuah bangsa itu diukur sejauh mana bangsa tersebut memperlakukan para pengajar dan pendidik.

"Bagi saya solusi sederhana, pemerintah harus segera membuat peraturan yang salah satu klausulnya memperbaiki besaran gaji guru honerer tiap bulannya," kata Fahira.

Menurutnya, masalah nasib guru honorer ini sudah menjadi persoalan yang seolah tidak bisa selesaikan.

"Bayangkan, rata-rata guru honorer di Indonesia digaji Rp300 ribu sampai Rp500 ribu per bulan. Bahkan, percaya tidak percaya masih ada guru honorer yang gaji Rp150 ribu per bulan," sesalnya.
Bahkan di PRovinsi DKI Jakarta dengan anggaran pendidikan yang begitu besar, namun Pemda hanya memberikan honor pada para guru SD Rp.700.000,-, tujuh ratus ribu rupiah, padahal kita tau Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di Jakarta sekitar 3 juta, ini jauh dari harapan hidup layak, padahal mereka bekerja dan mengajar sama dengan guru tetap yang gaji dan tunjangannya mencapai 10 juta, ini jelas tidak adil, tegasnya.
Readmore »

KASAL Laksamana TNI Ade Supandi. Warga Kehormatan ke-35 Marinir

Bertempat  di Lapangan Apel Kesatrian Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, pada Kamis (2/4). Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi diangkat menjadi warga kehormatan Korps Marinir TNI Angkatan Laut, KSAL Laksamana TNI Ade Supandi diangkat sebagai warga kehormatan Ke-35 Korps Marinir TNI AL.

Pengangkatan ditandai dengan pemasangan baret Marinir dan penyematan Brevet Kehormatan Trimedia serta Brevet Anti Teror Aspek Laut kepada Ade. Penyematan baret dipimpin langsung Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen TNI (Mar) A Faridz Wasingthon.

Prosesi pembaretan diawali dengan masuknya empat Tank BMP-3F membentuk formasi di depan mimbar yang membawa personel Denjaka dan Taifib. Selanjutnya tiga orang penerjun free fall pembawa baret dan brevet mendarat di lapangan upacara, Dankormar TNI AL menyerahkan dan memasangkan baret marinir dan menyematkan brevet kehormatan serta brevet Antiteror Aspek Laut.

Acara penyematan diwarnai demo ketangkasan prajurit dalam materi komando, terjun akurasi serta ditutup dengan terjun flag jump dan terjun ’Canopy Relative Work (CRW). Kemudian, diakhiri dengan defile pasukan dan material tempur Korps Marinir.

Sejumlah nama besar telah diangkat sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir TNI AL, antara lain, mantan Wapres Try Sutrisno, Sultan Brunei Darussalam Hasanah Bolkiah, mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Menhan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, dan mantan Kapolri Jenderal (Purn) Timur Pradopo serta Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.


Dalam amanatnya mengatakan, " Saya menyadari sepenuhnya bahwa, penganugerahan sebagai warga kehormatan ini hakekatnya merupakan, wujud kepercayaan dari korps dan seluruh prajurit marinir kepada diri saya pribadi, maupun sebagai pemimpin TNI Angkatan Laut," ujar  KSAL.

Oleh karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Komandan Korps Marinir dan seluruh prajurit yang telah menempatkan saya sebagai bagian dari keluarga besar Korps Marinir TNI Angkatan Laut.

"Kehormatan dan kepercayaan yang telah diberikan ini, tentunya mengandung konsekwensi tanggung jawab moral bagi saya, untuk itu saya berjanji pada diri saya sendiri untuk senantiasa menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik Korps Marinir," imbuhnya.

Sebagai pemimpin tertinggi TNI AL, sudah barang tentu saya punya tanggung jawab yang besar untuk berdiri di depan, memimpin para prajurit Marinir, punggawa-punggawa laut pengawal nusantara, dalam rangka membangun kekuatan dan membina kemampuan Korps Marinir, sehingga semakin profesional dan handal, sebagai ujung tombak kekuatan TNI AL, dalam menjaga serta menegakkan kedaulatan demi kejayaan Bangsa Indonesia.

"Sebagai KASAL, sekaligus sebagai warga kehormatan Korps Marinir, saya bertekad untuk, senantiasa meningkatkan kemampuan dan membangun kekuatan TNI AL, sehingga memiliki armada laut yang tangguh, Alutsista Marinir yang handal, dan prajurit marinir yang profesional, sehingga dapat menjadi kekuatan handal dan mampu menggetarkan lawan," tegasnya.


Readmore »

 

SEL SURYA

SEL SURYA