Dies Natalis Ke 54, UPDM (B) Berikan Gelar Guru Bangsa Pada Prof. Dr Susilo Bambang Yudhoyono

Disela acara Dies Natalis Ke 54 dan Wisuda Sarjana dan Pasca Sarjana Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) yang di Gelar di JHCC Jakarta, Presiden RI ke 6, Prof. Dr Susilo Bambang Yudhoyono memperoleh Gelar Kehormatan sebagai Guru Bangsa serta diangkat sebagai Warga Kehormatan Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama), hadir juga dalam Dies Natalis dan Wisuda tersebut, Ibu Ani Yudhoyono, Duta Besar negara sahabat, Anggota DPRRI Ibas Baskoro serta Mantan Mentri Kabinet Presiden SBY.

Dalam Orasi Ilmiah seusai menerima Gelar Kehormatan tersebut, SBY menegaskan, pengukuhan warga kehormatan Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) serta sebagai Guru Bangsa ini adalah wujud kerjasama yang baik saat menjabat Presiden, dengan bersama-sama mengatasi permasalahan bangsa dan bersama mencari solusi demi kebaikan bangsa serta memajukan bangsa yang lebih baik, pemberian kehormatan sebagai Guru Bangsa ini juga diharapkan dapat menjadi motivasi untuk senantiasa berkontribusi dalam memajukan kehidupan bangsa.

Menurut SBY pihaknya perlu menjawab 5 pertanyaan, yaitu pertama mengapa ekonomi itu Penting  bagi Rakyat?, kedua mengapa Ekonomi Indonesia harus tumbuh terus  ?, ketiga Apa manfaat MEA bagi Indonesia, dan apa tantangannya  ?, keempat bagaimana membuat MEA “Sukses” dan apa yang harus dilakukan Indonesia ? pertanyaan kelima apa peran perguruan tinggi  ?

Sebagai mantan Persiden yang sudah mengembang amanah 10 tahun serta memimpin ekonomi, SBY menegaskan, sebagai orang yang dibesarkan dari keluarga kurang mampu disalahsatu desa di Pacitan, masalah utama adalah bagaimana bisa mencukupi Sandang, Pangan dan Papan  ?, serta memperoleh akses pendidikan dan kesehatan yang layak, untuk mencukupi kebutuhan dasar tersebut seseorang harus memiliki penghasilan dari pekerjaannya.dan saat ini masyarakat kita menginginkan taraf kehidupan, taraf pendidikan, dan taraf kesehatan yang layak bahkan baik, namun kalau pengharapan tersebut tidak didapatkan maka rakyat akan merasa tidak diperhatikan dan tidak memperoleh keadilan, namun jika keinginanya  yang diharapkan tercapai, maka mereka menilai bahwa dirinya memiliki harga diri, mendapatkan keadilan dan tidak disia-siakan oleh negaranya.

Perlunya ekonomi tumbuh agar lapangan kerja terbuka dan pengangguran berkurang, dan penghasilan seseorang meningkat adalah konsep dasar ekonomi, pembangunan harus mengedepankan keinginan rakyat, jangan rakyat tertekan dan menderita karena pengeluaran Negara besar, menurut SBY Subsidi untuk rakyat sepanjang bantuan itu sangat esensial, tepat sasaran dan jumlahnya tepat serta tidak mengganggu ekonomi fiskal adalah Sah adanya, subsidi itu adil dan bermoral, agar taraf hidup rakyat semakin baik.

Sementara mengapa ekonomi Indonesia harus tumbuh, jawabnya adalah kalau ekonomi tumbuh maka pengangguran dapat dikurangi dan penghasilan masyarakat meningkat, demikian juga penerimaan Negara baik dari sektor pajak maupun non pajak juga meningkat, maka Negara bisa membiayai pembangunan serta dengan ekonomi terjaga dan berkesinambungan maka ekonomi Negara akan semakin kuat, dan semakin berketahanan serta tidak mudah jatuh jika ada krisis. Pertumbuhan harus adil dan berkesinambungan. Intinya pertumbuhan ekonomi harus bisa dirasakan rakyat dan benar-benar bisa meningkatkan taraf hidupnya.

Dan Manfaat Masyarakat Ekonomi Asean bagi Indonesia, adalah untuk menjawab tantangan Negara agar mampu berdikari di negeri sendiri, karena Ekspor dan Impor adalah hal biasa untuk memenuhi kebutuhan negaranya, karena perekonomian dunia saling tergantung maka perlu adanya kerjasama antara Negara Asean yang diharapan dapat membawa keuntungan semua Negara, karena dengan MEA maka pertumbuhan ekonomi Negara-negara Asean akan meningkat dan  Negara dapat memenuhi kebutuhannya.jika Indonesia bisa berperan dengan baik, maka  Indonesia akan dapat memasarkan barang dan jasa semakin baik, serta dapat membeli kebutuhan dari Negara lain yang lebih murah, efisien dan prosedurnya mudah.  Namun tantangannya Indonesia harus benar-benar siap berkompetisi serta harus didukung infrastuktur, iklim investasi yang baik, stabilitas Politik,  kepastian hukum dan memiliki regulasi yang semakin baik. Serta birokrasi yang kapabel.

Saat ini kita tidak boleh saling menyalahkan, tidak perlu mengeluh, MEA 8 bulan lagi adan datang, suka tidak suka, siap tidak siap, kita tetap harus bisa menyiapkan diri, dan agar MEA sukses maka kita harus bisa menjadi kawasan yang benar-benar terintegrasi dengan perekonomian global, kita harus tau bidang apa saja yang harus di kerjasamakan, peningkatan infrastuktur, meningkatkan SDM di kawasan, perlindungan sektor yang belum siap.

Dan peran Perguruan Tinggi di Indonesia termasuk Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) adalah memberikan kontribusi agar Indonesia berada pada posisi yang unggul, dengan penyiapan SDM sesuai kualifikasi dan sesuai permintaan pasar kerja, Perguruan Tinggi harus bisa menjadi pusat dan penggerak ekonomi dan aplikasi teknologi, perguruan tinggi juga harus bisa mendorong kewirausahaan mahasiswa untuk merintis usaha baru, tegas SBY.

Sementara Rektor Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) Prof. Dr H Sunarto dalam kesempatan tersebut juga menegaskan, bahwa pemberian Bintang Warga Kehormatan Yayasan Prof. Dr Mustopo (Beragama) serta penganugerahan Guru Bangsa karena Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono sebelum maupun saat mengemban amanah sebagai Presiden merupakan pemimpin bangsa yang tangguh, memiliki jiwa kenegarawanan, menjadi suri tauladan bagi penerus bangsa, dan telah mengemban tugas Negara dengan baik, dan setelah kembali ke masyarakat mampu menempatkan diri sebagai guru bangsa, memiliki keilmuan dan pengalaman yang luas dan kearifan yang nyata dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan bangsa juga memiliki orotitas orang lain untuk memperoleh kecerahan, memiliki kesantunan berperilaku, membangun kerukunan dan harmoni kehidupan bangsa, dan membangun hubungan antar bangsa yang harmonis. Dan SBY telah menjadi figure pimpinan dan tempat banyak pihak baik dalam  maupun luar negeri untuk meminta nasehat maupun berbagi penga

laman dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa, dan banyak hal yang patut ditiru akan komitmennya dalam tugas dan pengabdiannya baik dalam ucapan, sikap maupun tindakannya. Bahkan selalu sabar dalam mengemban tugas meskipun terkadang menghadapi hujatan dan kritik di alam keterbukaan dan kebebasan yang luas di Indonesia, mengutamakan kepentingan bangsa diatas kepentingan sendiri maupun golongan, dalam mengelola berbagai persoalan dan krisis di Indonesia. Inilah fakta yang membuat Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono layak memperoleh Gelar sebagai Guru Bangsa, tegas Prof H Sunarto.

Sementara menyinggung masalah Dies Natalis dan Wisuda Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama), Prof Sunarto menegaskan, bahwa jumlah wisudawan kali ini berjumlah 941 Wisudawan, diantaranya Wisudawan Program Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) berjumlah 178 Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial 138 Sarjana, Fakultas Ekonomi 93 Sarjana, Fakultas Ilmu Komunikasi 449 Wisudawan serta Program Pasca Sarjana berjumlah 83 Magister (S2), seluruh Wisudawan hendaknya senantiasa menjaga nama baik Almamater Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) serta mengedepankan moralitas dalam pengabdian di masyarakat, pintanya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA