Rasa haru mengiringi kepergian Prof. Mohammad Nuh serta dalam menyambut Menkominfo yang baru, DR Tifatul Sembiring, karena keberadaan M Nuh di Kominfo memang baru 2,5 tahun, namun demikian tugas berat untuk menata pendidikan di Indonesia pada Departemen Pendidikan Nasional telah menantinya, dan dalam sambutannya Menkominfo Tufatus Sembiring mengaku siap meneruskan program yang sudah dicanangkan Menkominfo sebelumnya.
Dalam pisah sambut, M Nuh mengaku bahwa pergantian jabatan adalah hal yang biasa saja, untuk memperbaiki sel-sel, sehingga didalam sistem pemerintahan juga menjadi lebih baik lagi, dan pergantian sel adalah tanda-tanda kehidupan, selamat datang pak Tifatul di Keluarga Besar Depkominfo, tegasnya.
Sementara dalam sambutannya, dengan penuh canda, yang diiringi dengan pantun, Tifatul Sembiring mengaku, bahwa di bawah kepemimpinan M Nuh, bangsa Indonesia akhirnya bisa merasakan kemajuan teknologi, "Terima kasih kepada Pak Nuh yang telah berbakti kepada negara selama ini. Selamat juga karena telah dipercaya untuk jabatan dan tanggung jawab yang lebih besar sebagai Menteri Pendidikan Nasional. Di bawah kepemimpinan beliau, kini ICT di Indonesia sudah pada track-nya. Kita sama-sama bisa merasakan kemajuan teknologi," papar Ketua Komisi 1, DPRRI yang saat ini juga masih aktif di Senayan ini.
Menurut Tifatul, di bawah kepemimpinan Nuh juga departemen Kominfo telah mampu menyumbang GDP (gross domestic product) sebesar 15 persen, "Banyak tantangan ICT yang membutuhkan kerja keras dan strategi jitu. Tantangan terbesar adalah digital divide yang masih tinggi, infrastruktur yang masih lemah, megaproyek Palapa Ring yang masih tertunda, proyek USO yang masih 46 persen, dan jaringan seluler yang masih menjangkau 69 persen wilayah Indonesia,". Bagi Tifatul, tugas-tugas seperti itu merupakan amanah yang perlu ditanggung bersama untuk kemajuan ICT secara menyeluruh, paparnya.