Setelah melakukan kunjungan ke Universitas Islam Al-Ashar Jakarta, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Indonesia (UI), Ketua Ikatan Sastrawan Islam Dunia, Prof DR. Abdul Qudus Abu Sholih, berkesempatan mengunjungi Kampus Universitas Islam As-Syafi’iyah Jakarta, dalam kesempatan tersebut Prof DR. Abdul Qudus Abu Sholih juga meminta pada DR Hj Tutty Alawiyah AS untuk menjadi anggota Kehormatan pada Ikatan Sastrawan Islam Indonesia yang juga telah dibentuk di Jakarta.
Sebagai pimpinan UIA, yang juga Presiden International Moslem Women Union (IMWU) ini mengaku bahwa pihaknya merasa bersyukur atas kunjungan Prof Abdul Qudus, apalagi beliau mengajak UIA serta BKMT untuk bersama-sama mengembangkan Sastra Islam, karena menurutnya Sastra Islam adalah sangat penting diera sekarang ini, sehingga kedepan bisa membangun umat Islam yang lebih berkualitas, dan kita berharap kedepan akan ada kerjasama lebih lanjut, untuk kepentingan keilmuan bagi masyarakat Indonesia.
Sementara saat dimintai tranggapan akan susunan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, DR Hj Tutty Alawiyah mengaku gembira, karena jumlah menteri dari Perempuan berjumlah 5 orang, ini sudah ada perhatian pada kaum wanita, dan mereka masing-masing memiliki kesetaraan yang sesuai dengan bidangnya, mudah-mudahan mereka mampu berbuat yang terbaik bagi bangsa, hanya saja kenapa banyak pemimpin baru, dan tiba-tiba muncul padahal belum banyak berbuat, padahal saya berharap dengan kondisi bangsa yang masih memprihatinkan ini/miskin,
Seharusnya Tim Ekonomi adalah orang-orang yang ahli, kalau selama ini ada wacana bahwa pemimpin kita Pro Neolib, maka seharusnya bisa dibuktikan, bahwa pemimpin kita adalah Pro Rakyat, janganlan selalu berfikiran global, meskipun kita telah masuk diera globalisasi, para Menteri sepertinya belum tepat sasaran, karena di Kementrian harus diisi orang-orang yang kompeten dibidangnya, dan bukan seperti taplak meja persegi untuk meja bulat, kami tidak tau, apakah ini hasil kompromistis dengan partai politik, tanyanya.
0 komentar:
Posting Komentar