Lemhannas Gelar Seminar Kepemimpinan Regional Asean


Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Lemhannas RI, dalam mengembangkan kerjasama dengan Negara lain, khususnya dalam pendidikan serta kajian dunia luar, bertempat di Gedung Tri Gatra Lemhannas beberapa waktu lalu, Lemhannas menggelar Diskusi Panel dengan tema “Model Kepemimpinan ASEAN, Guna Memperkokoh Komunitas ASEAN Dalam Rangka Ketahanan Nasional”, acara tersebut juga diikuti oleh beberapa Negara Regional ASEAN.

Dalam acara jumpa PERS Gubernur Lemhannas, Prof DR Muladi, SH mengaku, bahwa saat ini telah banyak Negara-negara di Asean untuk mengirimkan wakilnya belajar di Lemhannas, sebagai sesama Negara ASEAN, yang juga satu badan satu komunitas, kita ingin bisa menyamakan persamaan untuk bisa dikembangkan bersama, khususnya diera globalisasi saat ini, dan kita juga ingin kegiatan seperti ini dapat terus belanjut untuk pelatinah kepemimpinan bersama di ASEAN.

Seminar yang menampilkan pembicara Deputi Ekonomi Sekjen ASEAN, Pushpanathan Sundram, serta Guru Besar UKM Malaysia Prof. DR Nurdin Hussin dan Dewan Pengarah Lemhannas RI, Prof. DR Dorodjatun Kuntjorojakti tersebut juga sebagai upaya untuk membantu Departemen Luar Negari serta Sekjen ASEAN, dalam mensosialisasikan terbentuknya impementasi ASEAN Cater, apa yang dilakukan Lemhannas ini sebagai bentuk kepedulian, dan hasilnya akan terus dikembangkan sebagai bola salju yang terus bergulir demi meningkatkan kesejahtaraan bersama, serta pentingnya suatu peranan fugnsi sistem kepemimpinan, khususnya kepemimpinan Regional, paparnya.

Lebih jauh Mantan Rektor UNDIP Semarang ini menegaskan, bahwa untuk kepemimpinan ASEAN Regional menurutnya harus memiliki moralitas, akuntabilitas pribadi yang baik, akuntabilitas sosial yang baik, akuntabilitas kelembagaan Negara yang baik serta akuntabilitas global, karena kepemimpinan ASEAN mau tidak mau akan menghadapi regionalisme dan globalisasi, tidak bisa kita menerapkan kepemimpinan nasional untuk parameter kepemipinan global, oleh sebab itu dengan Diskusi Panel ini kita bisa menjajaki hal-hal apa yang bisa kita laksanakan bersama serta menuju dalam bentuk system pendidikan di ASEAN dalam menghadapi kepentingan ASEAN itu sendiri. Tegasnya.

Sementara menanggapi akan adanya permasalahan antar Negara ASEAN itu sendiri, Muladi mengaku bahwa saat ini masalah antar Negara baik-baik saja, dan masalah Indonesia dengan Malaysia hanyalah masalah komunitas tertentu, seperti masalah Budaya maupun TKI, namun demikian hal tersebut sudah diselesaikan, dan apabila ada masalah yang menyangkut dengan hukum, sebaiknya juga diselesaikan dengan hukum, saya rasa pengertian tersebut yang kita harapkan, oleh sebab itu peran duta besar sangat penting, jangan sampai hal kecil dibesar-besarkan, marilah kita selesaikan sesuai prinsip ASEAN BE, demikian melalui kajian ini, kita juga merumuskan penyelesaian dengan sesuai standar ASEAN, tegas Prof Muladi.



0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA