Setelah menemui tokoh nasional, yang juga putra mantan presiden RI kedua, Tommy Soeharto, beberapa tokoh Muda dari Indonesia Timur seusai buka puasa bersama, menjelaskan pada para wartawan, bahwa pihaknya sengaja bersilaturahmi dengan Mas Tommy untuk menyampaikan aspirasinya agar Mas Tommy mau maju sebagai Calon Presiden pada Pemilu/Pilpres 2014 mendatang.
Koordinator Tokoh Muda Indonesia Timur, Wali Y.SR pada wartawan mengaku, saat pemilihan Ketua Umum DPP Partai Golkar di Pekanbaru beberapa waktu lalu, bahwa kalau memang Tommy Suharto melakukan korupsi, maka jangan diterima sebagai calon ketua umum Partai Golkar, namun dengan kuasa Allah SWT ternyata Tommy Suharto tidak terbukti korupsi, sehingga dirinya diterima sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar. Oleh sebab itu kami dari tokoh - tokoh Muda Indonesia timur, meminta Tommy Suharto untuk mau tampil sebagai Calon Presiden RI mendatang.
Saat disinggung akan partai yang akan mengusungnya, Wali Y.SR mengaku masih melakukan lobi dengan beberapa pimpinan partai politik yang ada, namun demikian pihaknya juga tengah merencanakan untuk mendeklarasikan partai baru, yang siap bertanding pada Pemilu 2014 mendatang, karena kita ingin Mas Tommy bisa melanjutkan Pembangunan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, sebagaimana pak Harto dulu membangun Indonesia tercinta ini, dan saya yakim masyarakat Indonesia saat ini juga merindukan sosok Pemimpin bangsa seperti Bapak Pembangunan yaitu Bapak Soeharto, ungkap Wali Y.SR.
saat ditanya masalah memanasnya hubungan politik Indonesia dengan Malaysia, Wali Y.SR berharap Presiden SBY dapat dengan Tegas dalam menanggapi hal tersebut, Wali meminta agar Presiden SBY untuk memerintahkan kepada para Menteri terkait, untuk mengambil langkah-langkah tegas, khususnya dalam masalah perbatasan, jangan sampai masalah ini berlarut-larut, sehingga terjadi lagi benturan-benturan antara petugas keamanan RI dan Malaysia.
menurut Direktur Hutama Jakarta ini, sebenarnya masyarakat Malaysia juga Brunai adalah saudara kita juga, karena mereka masih satu rumpun, satu kakek satu nenek, jadi kita harus bisa menyelesaikan dengan damai, dan bukan dengan perang, karena perang bukan solusi yang baik. Jadi lebih baik perdamaian, asal pak SBY bisa tegas sesuai tindakan yang bijaksana.
Kalau perang terjadi maka kita akan di tertawakan Masyarakat Eropa, kita kan serumpun serta satu bahasa, masak saling serang ?, kalau kita perang maka teroris juga akan menyusup, dan akan menghancurkan sesama warga kita, jadi Indonesia - Malaysia dan Brunai harus bersatu, bagaimana suku melayu ini bisa bersatu.
Pengusaha Nasional ini juga mengaku sedih, karena tindakan Pemerintah RI lamban, padahal ada Menteri Luar Negeri, ada Menteri Hukum dan HAM, ada Menteri Perdagangan, ada Menteri Tenaga Kerja, yang kesemuanya akan dapat berdampak serius, bagi perekonomian kita, kalau hubungan Indonesia dan Malaysia memburuk, maka hubungan kerjasama dibidang ekonomi dan perdagangan juga akan memburuk, ini tidak boleh dibiarkan, oleh sebab itu masalah ini harus bisa diselesaikan secepatnya dengan cara damai, pintanya.
Wali Y SR juga sedikit heran, kenapa hubungan RI - Malaysia saat ini tidak seperti waktu jaman kepemimpinan Presiden Soeharto, karena jaman pak Harto hubungan baik dibidang politik, hokum, ketenaga kerjaan, ekonomi dan perdagangan berjalan mulus, namun era setelah pak Harto hubungan RI - Malaysia tidak pernah mulus, bahkan kadang simpang siur, seperti tidak ada plaining kerja. Saya melihat program Presiden SBY sudah cukup bagus, cuma para menterinya progran kerjanya banyak yang tidak jelas dan tidak memiliki plaining yang jelas, sebagai seorang menteri seharusnya juga dapat tegas sesuai tugas pokok dan fungsi kementrian masing-masing, sekali lagi kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia, saya menghimbau agar tidak memaksakan diri untuk megambil jalan perang untuk menyelesaikan masalah dengan Malaysia, namun harus dengan cara damai dan diplomasi yang baik, pinta Wali Y SR.
0 komentar:
Posting Komentar