Pada pukul 11.00 pagi, bebarapa tamu yang ingin bersilaturahmi ke Wakil Gubernur DKI PRijanto sudah memenuhi rumah dinas, di Jl Denpasar Blok C7/48, Kuningan, Jakarta Selatan, dan pada waktu tersebut, Dengan memakai batik abu-abu, Prijanto dan istrinya, Widyastuti Prijanto yang mengenakan kebaya coklat turun dari mobil dan dengan ramah menyambut para tamu undangan yang sudah hadir untuk memberikan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri. Setelah itu, para tamu juga dipersilakan menikmati makanan seperti soto bangkong, lontong kikil, dimsum, bakso, dan minuman segar lainnya.
Dalam kesempatan itu, Prijanto menyampaikan salam Lebaran kepada seluruh warga Jakarta. “Saya berharap kita semua bisa bertemu lagi di bulan puasa tahun depan dan bisa merayakan Idul Fitri 1432 H di tahun 2011,” kata Prijanto.
Selain itu, dia berharap puasa yang telah dijalani selama satu bulan penuh tentunya menjadikan umat Islam sebagai pribadi yang lebih sabar dan dapat mengekang melakukan hal-hal yang tidak baik sehingga dapat saling bertenggang rasa dengan sesama. “Hal itu sesuai dengah isi khotbah ketika saya shalat Ied di Masjid Istiqlal. Khotbahnya tentang kesabaran, jangan mudah terprovokasi sehingga melakukan kekerasan. Tetapi kita harus saling memaafkan,” ujarnya.
Sebab dengan memaafkan, kehidupan bermasyarakat dapat berjalan tenang dan saling menghormati. Kondisi ini akan membuat pembangunan di Jakarta berjalan lancar, karena bisa berpikir dengan jernih apa yang bisa dilakukan untuk memajukan kota Jakarta. Prijanto mengatakan, pada hari kedua Lebaran, dia bersama keluarga besar akan keliling untuk bersilaturahmi ke keluarga terdekat dan para sahabat.
Dalam kesempatan itu, Prijanto menyampaikan salam Lebaran kepada seluruh warga Jakarta. “Saya berharap kita semua bisa bertemu lagi di bulan puasa tahun depan dan bisa merayakan Idul Fitri 1432 H di tahun 2011,” kata Prijanto.
Selain itu, dia berharap puasa yang telah dijalani selama satu bulan penuh tentunya menjadikan umat Islam sebagai pribadi yang lebih sabar dan dapat mengekang melakukan hal-hal yang tidak baik sehingga dapat saling bertenggang rasa dengan sesama. “Hal itu sesuai dengah isi khotbah ketika saya shalat Ied di Masjid Istiqlal. Khotbahnya tentang kesabaran, jangan mudah terprovokasi sehingga melakukan kekerasan. Tetapi kita harus saling memaafkan,” ujarnya.
Sebab dengan memaafkan, kehidupan bermasyarakat dapat berjalan tenang dan saling menghormati. Kondisi ini akan membuat pembangunan di Jakarta berjalan lancar, karena bisa berpikir dengan jernih apa yang bisa dilakukan untuk memajukan kota Jakarta. Prijanto mengatakan, pada hari kedua Lebaran, dia bersama keluarga besar akan keliling untuk bersilaturahmi ke keluarga terdekat dan para sahabat.
0 komentar:
Posting Komentar