Dalam memperingati Hari Jadi Palang Merah Indonesia yang ke 68 Tahun, PMI Provinsi DKI Jakarta memberikan penghargaan pada Pendonor Daerah Sukarela ke 50 dan 75 kali, kalau beberapa hari lalu Ketua PMI DKI menyerahkan penghargaan pada Pendonor Sukarela ke 50, pada Jumat 5 Oktober 2013, pemberian penghargaan Pendonor ke 75 kali, diserahkan oleh Gubernur DKI Jakarta, dan bagi pendonor Sukarela ke 100 kali, akan diserahkan oleh Presiden RI di Istana Presiden.
Ketua PMI Provinsi DKI Jakarta, Rini Sutiyoso disela acara tersebut menegaskan, bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan donor darah sukarela, syaratnya adalah usia minimal 17 tahun dan dalam keadaan sehat, PMI DKI terus memberikan apresiasi pada mereka yang telah melakukan donor darah, dan kita juga terus melakukan sosialisasi bahwa remaja usia 17 tahun, sudah boleh melakukan donor darah, sehingga diharapkan jumlah stok darah bisa ditingkatkan.
Diakuinya saat ini stok darah di PMI DKI Jakarta masih cukup, setiap hari kita menerima seribu kantong, jadi kalau darah bisa bertahan 4 hari, maka stok darah mencapai 4000 kantong, dan stok ini juga kita distribusikan bagi masyarakat diluar DKI Jakarta, ini semua untuk kemanusiaan, tegasnya.
Lebih jauh Rini Sutiyoso menjelaskan bahwa PMI DKI Jakarta juga telah memperoleh Sertifikat ISO 9001 – 2008 tentang mutu, jadi PMI DKI Jakarta terus mempertahankan mutu darah, sehingga dalam pengelolaan dan pemrosesan darah dari pendonor dilakukan sesuai standar internasional, hal tersebut dilakukan agar masyarakat memperoleh bantuan darah dengan kualitas yang baik dan aman dipergunakan bagi pasien yang membutuhkan, tegas Rini Sutiyoso.
Sementara ditempat yang sama pendonor 75 kali, Usup seusai menerima penghargaan pada wartawan mengungkapkan rasa syukur, kalau dirinya dapat memberikan darah pada mereka yang membutuhkan ini semua untuk kemanusiaan,paparnya.
Sebagaimana janji Pemda DKI Jakarta untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi penerima penghargaan pendonor sukarela ke 75 kali, Usup juga berharap hal tersebut tidak sekedar lisan saja, namun dapat dituangkan sebagaimana program Gubernur Jokowi, jadi saya harap ada kartu khusus seperti Kartu Jakarta Sehat (KJS) sehingga saat berobat dapat menunjukkan identitas penerima jaminan kesehatan yang jelas, dan nantinya tidak dipermasalahkan oleh pihak Rumah Sakit, harapnya.
Ketua PMI Provinsi DKI Jakarta, Rini Sutiyoso disela acara tersebut menegaskan, bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan donor darah sukarela, syaratnya adalah usia minimal 17 tahun dan dalam keadaan sehat, PMI DKI terus memberikan apresiasi pada mereka yang telah melakukan donor darah, dan kita juga terus melakukan sosialisasi bahwa remaja usia 17 tahun, sudah boleh melakukan donor darah, sehingga diharapkan jumlah stok darah bisa ditingkatkan.
Diakuinya saat ini stok darah di PMI DKI Jakarta masih cukup, setiap hari kita menerima seribu kantong, jadi kalau darah bisa bertahan 4 hari, maka stok darah mencapai 4000 kantong, dan stok ini juga kita distribusikan bagi masyarakat diluar DKI Jakarta, ini semua untuk kemanusiaan, tegasnya.
Lebih jauh Rini Sutiyoso menjelaskan bahwa PMI DKI Jakarta juga telah memperoleh Sertifikat ISO 9001 – 2008 tentang mutu, jadi PMI DKI Jakarta terus mempertahankan mutu darah, sehingga dalam pengelolaan dan pemrosesan darah dari pendonor dilakukan sesuai standar internasional, hal tersebut dilakukan agar masyarakat memperoleh bantuan darah dengan kualitas yang baik dan aman dipergunakan bagi pasien yang membutuhkan, tegas Rini Sutiyoso.
Sementara ditempat yang sama pendonor 75 kali, Usup seusai menerima penghargaan pada wartawan mengungkapkan rasa syukur, kalau dirinya dapat memberikan darah pada mereka yang membutuhkan ini semua untuk kemanusiaan,paparnya.
Sebagaimana janji Pemda DKI Jakarta untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi penerima penghargaan pendonor sukarela ke 75 kali, Usup juga berharap hal tersebut tidak sekedar lisan saja, namun dapat dituangkan sebagaimana program Gubernur Jokowi, jadi saya harap ada kartu khusus seperti Kartu Jakarta Sehat (KJS) sehingga saat berobat dapat menunjukkan identitas penerima jaminan kesehatan yang jelas, dan nantinya tidak dipermasalahkan oleh pihak Rumah Sakit, harapnya.
0 komentar:
Posting Komentar