Hingga kini banjir masih merendam beberapa wilayah di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh dan Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Ribuan warga masih mengungsi. Banjir di Kabupaten Aceh Tamiang terjadi sejak Jumat (19/12), pukul 24.00 WIB, menggenangi 8 kecamatan yaitu Kecamatan Tamiang Hulu, Tenggulun, Karang Baru, Mayakpait, Kejuruan Muda, Bendahara, Rantau, dan Serui. Banjir menyebabkan 2.370 rumah terendam dan sekitar 7.000 KK terdampak banjir sehingga mengungsi ke balai-balai pengajian dan tenda pengungsi. Tinggi banjir 40 – 150 cm.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tamiang sudah melakukan evakuasi, pendataan, dan mendirikan 11 tenda pengungsian. BPBD bersama Dinas Sosial mendirikan dapur umum. Dinas Kesehatan memberikan pelayanan kesehatan. Tidak ada korban. Kebutuhan mendesak adalah bantuan permakanan, selimut, dan pakaian.
Menurut Kepala Pusat data Informasi dan Humas BNPB Dr Sutopo Purwo Nugroho, bahwa banjir akibat luapan Sungai Citarum sejak Kamis (18/12) hingga saat ini sudah mulai surut dibandingkan sebelumnya. Namun beberapa wilayah masih terendam banjir. Sekitar 5.000 rumah terendam banjir setinggi 100-200 cm. Sebanyak 1.932 KK atau 6.642 jiwa masing mengungsi. Pengungsi berasal dari Kecamatan Baleendah (523 KK/2.033 jiwa), Dayeuhkolot (660 KK/2.002 jiwa), Bojongsoang (367 KK/1.287 jiwa), Kutawaringin (29 KK/108 jiwa), dan Ketapang (194 KK/555 jiwa), dan Cicalengka (159 KK/657 jiwa).
BPBD Provinsi Jawa Barat, BPBD Kabupaten Bandung bersama TNI, Polri, Tagana, PMI, Basarnas, SKPD, NGO dan masyarakat melakukan penanganan darurat. Bantuan logistik telah disalurkan kepada pengungsi. Kebutuhan mendesak adalah permakanan, selimut, pakaian, obat-obatan, susu anak, dan lainnya. Masyarakat di daerah tersebut sudah terbiasa dengan banjir akibat luapan Sungai Citarum. Hampir setiap tahun masyarakat terendam banjir.
0 komentar:
Posting Komentar