Sosialisasi standarisari Olahraga Tradisional terus dilakukan jajaran Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) bersama Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI), dan salahsatu upaya untuk memasyarakatkannya, FORMI bersama Kementrian Pemuda dan Olahraga RI, menggelar lomba Olahraga Tradisional Tingkat Perguruan Tinggi se-Jabodetabek, acara yang digelar di Lapangan Veldrome Rawamangun tersebut, dibuka secara resmi oleh Ketua Umum FORMI Nasional, Haryono Isman.
Ketua Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia, Suherman S.Sos disela acara tersebut pada wartawan menjelaskan, bahwa lomba olahraga Tradisional antar Perguruan Tinggi kali ini akan melombakan 4 jenis permainan tradisional yang sudah dilakukan standarisasi nasional, diantaranya cabang Dagongan, Egrang, Hadang (Gobaksodor) serta Terompang Panjang.
Diakuinya beberapa daerah sudah melakukan lomba mulai dari tingkat SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi, bahkan di Mall Lippo Karawaci juga telah menggelar lomba 4 cabang olahraga tersebut untuk tingkat SD, dan kita berharap akan lebih banyak lagi iven yang digelar, sehingga kedepan olahraga Tradisional juga akan masuk dalam Olahraga Prestasi, harapnya.
Sementara Ketua Umum FORMI Nasional, Haryono Isman, menegaskan, bahwa Olahraga Tradisional merupakan pendorong bagi majunya olahraga Prestasi, kita prihatin olahraga Prestasi saat ini Indonesia selalu terpuruk, hal tersebut disebabkan kurangnya perhatian Pemerintah akan olahraga Masyarakat atau olahraga Tradisional, oleh sebab itu kami minta Kementrian Pemuda dan olahraga tidak menganaktirikan olahraga Tradisional, namun menempatkan Olahraga Tradisional sejajar dengan olahraga Prestasi.
Dan Lomba Olahraga Tradisional Tingkat Perguruan Tinggi ini, juga sebagai upaya meningkatkan peran mahasiswa untuk turut bersama-sama mensosialisasikan olahraga tradisional, agar olahraga tradisional bukan saja sebagai ajang olahraga, tetapi juga mampu menunjukkan prestasi ditingkat nasional bahkan tingkat dunia, melalui Olimpiade Olahraga Tradisional (TAFISA 2016), dan kita akan menunjukkan bahwa Indonesia memiliki banyak olahraga Tradisional yang juga bisa di kembangkan ke tingkat Internasional sebagai olahraga tradisional dunia, ungkapnya tegas.
Ketua Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia, Suherman S.Sos disela acara tersebut pada wartawan menjelaskan, bahwa lomba olahraga Tradisional antar Perguruan Tinggi kali ini akan melombakan 4 jenis permainan tradisional yang sudah dilakukan standarisasi nasional, diantaranya cabang Dagongan, Egrang, Hadang (Gobaksodor) serta Terompang Panjang.
Diakuinya beberapa daerah sudah melakukan lomba mulai dari tingkat SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi, bahkan di Mall Lippo Karawaci juga telah menggelar lomba 4 cabang olahraga tersebut untuk tingkat SD, dan kita berharap akan lebih banyak lagi iven yang digelar, sehingga kedepan olahraga Tradisional juga akan masuk dalam Olahraga Prestasi, harapnya.
Sementara Ketua Umum FORMI Nasional, Haryono Isman, menegaskan, bahwa Olahraga Tradisional merupakan pendorong bagi majunya olahraga Prestasi, kita prihatin olahraga Prestasi saat ini Indonesia selalu terpuruk, hal tersebut disebabkan kurangnya perhatian Pemerintah akan olahraga Masyarakat atau olahraga Tradisional, oleh sebab itu kami minta Kementrian Pemuda dan olahraga tidak menganaktirikan olahraga Tradisional, namun menempatkan Olahraga Tradisional sejajar dengan olahraga Prestasi.
Dan Lomba Olahraga Tradisional Tingkat Perguruan Tinggi ini, juga sebagai upaya meningkatkan peran mahasiswa untuk turut bersama-sama mensosialisasikan olahraga tradisional, agar olahraga tradisional bukan saja sebagai ajang olahraga, tetapi juga mampu menunjukkan prestasi ditingkat nasional bahkan tingkat dunia, melalui Olimpiade Olahraga Tradisional (TAFISA 2016), dan kita akan menunjukkan bahwa Indonesia memiliki banyak olahraga Tradisional yang juga bisa di kembangkan ke tingkat Internasional sebagai olahraga tradisional dunia, ungkapnya tegas.
0 komentar:
Posting Komentar