Bertempat di Aula Lemhannas RI,pada Kamis tgl 22 November, Gubernur Lemhannas, Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA. Secara resmi membuka Program Pendidikan Singkat Angkatan ke XVII, kegiata tersebut diikuti oleh 79 peserta, yaitu 12 peserta dari TNI AD; 9 peserta dari TNI AL; 10 peserta dari TNI AU; 5 peserta dari POLRI; 7 peserta dari Kementerian/Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK); 1 peserta dari Bank Indonesia; 2 peserta dari BPK RI; 12 peserta dari perguruan tinggi; 2 peserta dari pemerintah provinsi; 1 peserta dari DPD; 5 peserta dari partai politik; dan 13 peserta dari ormas.
Menurut Kepala Biro Humas Settama Lemhannas RI, Brigjen TNI Irwan Kusnadi, S.Sos. M.Sc, bahwa PPSA ini merupakan wujud dari Visi Lemhannas RI yaitu terwujudnya pimpinan tingkat nasional yang tangguh, komprehensif, integral, dan holistik berlandaskan Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta sesanti Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam mewujudkan visinya tersebut, Lemhannas RI melaksanakan salah satu program pendidikan yaitu Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA). Pendidikan ini bertujuan menyiapkan dan memantapkan calon pemimpin tingkat nasional yang memiliki keunggulan komparatif dan menguasai keunggulan kompetitif, serta memiliki kemampuan strategis dalam mengantisipasi dan mengatasi krisis dalam negeri, ancaman regional maupun internasional secara utuh, menyeluruh, dan terpadu berdasarkan konstitusi, wawasan nusantara, dan ketahanan nasional dalam rangka penyelenggaraan pembangunan nasional.
Sementara Tema pendidikan PPSA XVII adalah “Penanggulangan Terorisme dalam rangka Ketahanan Nasional” dan tema seminar PPSA adalah “Mencegah dan Menindak Terorisme dalam rangka Ketahanan Nasional”.
Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) ditempuh dalam 22 minggu menggunakan dua sistem, pendidikan di luar kampus (e-learning & teleconference) selama 12 minggu, Sistem pendidikan di dalam kampus (ceramah dan diskusi) selama 10 minggu, Kegiatan yang diikuti oleh setiap peserta diantaranya Kuliah Umum, Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN), Studi Strategis Luar Negeri (SSLN), Penulisan dan Penyajian Taskap serta Seminar dan Pengkajian, papar Irwan Kusnadi.
0 komentar:
Posting Komentar