Nusron Wahid : Impor Beras Sengsarakan Petani




Dalam kegiatan yang dikemas dengan tema ”Jaring Aspirasi Masyarakat (Jaring Asmara)” yang digelar di Aula GP Ansor, jalan Salemba Jakarta Pusat, yang dihadiri oleh Ahmad Muqowwam (Ketua Komisi IV DPR RI), Prof Maksum (Ketua PBNU/Guru Besar Pertanian UGM), dan Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid, seluruh jajaran PG Ansor secara tegas menolak Impor Beras. acara tersebut juga dihadiri  Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor bersama-sama dengan petani, akademisi, dan legislator.

Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid menegaskan, bahwa Impor Beras dan Bea Masuk Nol Rupiah merupakan bentuk ketidak adilan, karena impor beras nol bea masuk, jelas-jelas akan menjatuhkan harga gabah pentani, Kebijakan tersebut, dinilai  telah nyata-nyata semakin menyulitkan petani. Dari persepektif teori ekonomi manapun kebijakan tersebut menghancurkan harga jual gabah petani. Dan kebijakan tersebut dinilai menjadi indikator pemerintah tidak memiliki kreativitas mencari solusi menghadapi krisis pangan saat ini.

Seharusnya dana untuk impor beras 1,3 juta ton beras tersebut, bisa digunakan untuk menyerap gabah para petani, karena saat ini petani padi sudah mulai masuk panen raya, dan panen akan terus berlanjut, namaun kalau impor beras terus dibuka, maka gabag/padi petani tidak akan terserap oleh Bulog, dan PG ANSOR meminta pada Bulog untuk menyerap gabah petani dengan dengan harga yang layak dan sesuai, guna meningkatkan pendapatan, taraf hidup, dan kesejahteraan petani, tegas Nusron Wahid.

Lebih jauh  Nusron menilai, bahwa kebijakan impor beras untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan adalah kebijakan yang tidak kreatif, instan, dan terkesan tidak perlu mikir. Padahal, lanjutnya, yang dibutuhkan adalah kebijakan yang fundamental dan berdimensi jangka panjang yang mampu menjamin ketahanan dan kedaulatan pangan.

Untuk itu, Ansor mendorong pemerintah memberikan bantuan yang signifikan kepada petani agar dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian, terutama komoditas pangan, tegasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA