Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat pada hari kedua pelaksanaan UN SMP berkesempatan menyambangi SMPN 20 dan SMPN 49 di Kramat Jati, Jakarta Timur, guna meninjau kelancaran hari kedua Ujian Nasional (UN) 2016 tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Dalam kesempatan tersebut Wagub juga menyempatkan diri memberikan wejangan pada siswa sebelum mengikuti Ujian, serta menyampaikan amanat juga memimpin doa untuk kelancaran UN.
"Saya yakin kalian sudah mempersiapkan diri dengan baik. Karena itu, kerjakan dengan baik, jangan terburu-buru dan harus teliti," kata Djarot.
Ia berharap kepada seluruh peserta ujian untuk dapat bersikap jujur dalam menjawab semua soal ujian. Ia juga mendoakan agar para siswa mendapatkan hasil yang baik sehingga nantinya dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, ungkapnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menerapkan UNBK lebih banyak lagi di Sekolah Mengah Pertama (SMP) tahun 2017, tidak tertutup kemungkinan tahun depan akan semakin banyak lagi SMP yang menyelenggarakan UNBK. "Tahun ini sudah bagus. Tahun ini saja SMP negeri yang UNBK sudah ada 13 persen dan SMP swasta sudah delapan persen," kata Djarot seusai meninjau pelaksanaan UNBK di SMPN 49 Jakarta.
Untuk itu Djarot optimistis target 50 persen atau 146 SMP Negeri dari total jumlah SMP negeri di Jakarta dapat menyelenggarakan UNBK. Karena itu, dia meminta semua sekolah segera melakukan persiapan pelaksanaan UNBK sejak awal tahun ajaran baru, pintanya.
Sementara kepala SMP Negeri 49 Jakarta Dra. Sri Sulastri, M.Pd disela pelaksanaan UNBK tersebut pada wartawan menjelaskan, bahwa pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer di SMPN 49 ini dapat berjalan dengan baik dan tidak ada kendala yang berarti, juga atas dukungan orang tua, kami sudah mempersiapkan jauh-jauh hari, bahkan dalam pelaksanaan UNBK, sejumlah komputer atas pinjaman Lap top milik orang tua siswa, sudah dilakukan karantina sebelum digunakan, dan dilakukan pengujian ke server dan sinkronkan ke Puspendik, untuk listrik sudah dilakukan kerjasama dengan pihak PLN,sehingga selama UN berlangsung listrik tidak padam, untuk pelaksanaan dilakukan 2 sesi, dari 347 siswa peserta UNBK, dan dengan UNBK maka kejujuran alan lebih tinggi, ungkapnya.
Kasudin Pendidikan Jakarta Timur Wilayah II, H Ungkadi juga menegaskan bahwa untuk tahun ini Ujian Nasional Berbasis Komputer tingkat SMP baru 6 sekolah, namun dirinya berharap tahun depan seluruh SMP negeri dan Swasta dapat menggelar UN berbasis Komputer, banyak cara untuk pemenuhan sarana UNBK, seperti di SMPN 49 ini, dengan bantuan pinjaman orang tua, atau bisa juga kedepan dengan sistem Silang antara SMP dengan SMA/K yang berdekatan, dimana saat SMA/K melakukan UNBK, maka fasilitas bisa didukung milik SMP, demikian sebaliknya saat UNBK SMP, maka bisa menggunakan Lab Komputer SMA/K, dan bisa juga kerjasama dengan Perguruan Tinggi di Jakarta Timur, semua akan kita evaluasi, tegasnya.
"Saya yakin kalian sudah mempersiapkan diri dengan baik. Karena itu, kerjakan dengan baik, jangan terburu-buru dan harus teliti," kata Djarot.
Ia berharap kepada seluruh peserta ujian untuk dapat bersikap jujur dalam menjawab semua soal ujian. Ia juga mendoakan agar para siswa mendapatkan hasil yang baik sehingga nantinya dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, ungkapnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menerapkan UNBK lebih banyak lagi di Sekolah Mengah Pertama (SMP) tahun 2017, tidak tertutup kemungkinan tahun depan akan semakin banyak lagi SMP yang menyelenggarakan UNBK. "Tahun ini sudah bagus. Tahun ini saja SMP negeri yang UNBK sudah ada 13 persen dan SMP swasta sudah delapan persen," kata Djarot seusai meninjau pelaksanaan UNBK di SMPN 49 Jakarta.
Untuk itu Djarot optimistis target 50 persen atau 146 SMP Negeri dari total jumlah SMP negeri di Jakarta dapat menyelenggarakan UNBK. Karena itu, dia meminta semua sekolah segera melakukan persiapan pelaksanaan UNBK sejak awal tahun ajaran baru, pintanya.
Sementara kepala SMP Negeri 49 Jakarta Dra. Sri Sulastri, M.Pd disela pelaksanaan UNBK tersebut pada wartawan menjelaskan, bahwa pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer di SMPN 49 ini dapat berjalan dengan baik dan tidak ada kendala yang berarti, juga atas dukungan orang tua, kami sudah mempersiapkan jauh-jauh hari, bahkan dalam pelaksanaan UNBK, sejumlah komputer atas pinjaman Lap top milik orang tua siswa, sudah dilakukan karantina sebelum digunakan, dan dilakukan pengujian ke server dan sinkronkan ke Puspendik, untuk listrik sudah dilakukan kerjasama dengan pihak PLN,sehingga selama UN berlangsung listrik tidak padam, untuk pelaksanaan dilakukan 2 sesi, dari 347 siswa peserta UNBK, dan dengan UNBK maka kejujuran alan lebih tinggi, ungkapnya.
Kasudin Pendidikan Jakarta Timur Wilayah II, H Ungkadi juga menegaskan bahwa untuk tahun ini Ujian Nasional Berbasis Komputer tingkat SMP baru 6 sekolah, namun dirinya berharap tahun depan seluruh SMP negeri dan Swasta dapat menggelar UN berbasis Komputer, banyak cara untuk pemenuhan sarana UNBK, seperti di SMPN 49 ini, dengan bantuan pinjaman orang tua, atau bisa juga kedepan dengan sistem Silang antara SMP dengan SMA/K yang berdekatan, dimana saat SMA/K melakukan UNBK, maka fasilitas bisa didukung milik SMP, demikian sebaliknya saat UNBK SMP, maka bisa menggunakan Lab Komputer SMA/K, dan bisa juga kerjasama dengan Perguruan Tinggi di Jakarta Timur, semua akan kita evaluasi, tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar