Festival Internasional Musik Sufi Tingkatkan Kecintaan Musik Islami


Kementerian Agama selenggarakan Festival Internasional Musik Sufi pada 17-21 Juli ini di Taman Ismail Marzuki, dengan menampilkan kesenian dari 6 negara.

Festival bertema berkreasi dengan tradisi seni musik Islami tersebut, baru pertama kali diadakan di Asia Tenggara. Diikuti oleh para senima dari negara Turki, Maroko, Pakistan, Iran, Mesir, dan Indonesia.

"Festival ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang kesenian musik sufi sebagai sarana dakwah yang belum banyak diketahui oleh masyarakat kita. Selain itu juga memberi pemahaman tentang ketinggian moral spriritual, dan kaya makna yang terungkap dalam bait, syair, dan tarian sufi," kata Nasaruddin Umar, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kemenag, hari ini di Jakarta.

Menurut dia, melalui festival tersebut juga bisa memberikan informasi kepada negara-negara peserta dan dunia, tentang seni budaya Islam Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia.

"Kegiatan Ini juga untuk menegaskan pendapat bahwa seni tidak bertentangan dengan Islam. Secara psikologis musik dapat mengantarkan jiwa pendengar untuk berpulang ke alam an-nafs, dimana seluruh jiwa mendapatkan kenikmatan luar biasa yang berasal dari rohani," ungkap Nasaruddin.

Dia menuturkan sufi adalah upaya seseorang mendekatkan diri kepada Allah sedekat-dekatnya dengan cara yang lebih, dibandingkan dengan cara yang umumnya, atau yang dikenal sebagai syariah.

Misalnya dalam gerak-gerik tarian sufi. Ada yang tampil dengan busana serba hitam yang menjelaskan tentang dirinya yang kotor, lalu dibersihkan dengan muncul dalam busana serba putih yang bersih, paparnya

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA