Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejak 30 september lalu telah menaikkan status Gunung Berapi Anak Krakatau menjadi Status Siaga, namun menurut Pakar Gunung Berapi, Surono, bahwa kondisi Gunung Anak Kratau masih aman dikunjungi pada radius 2 kilo meter, dan letupan material yang dikeluarkan tidak akan berdampak menjadi Tsunami, bahkan letupan yang dikeluarkan cukup indah dan menarik, dan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Surono juga menambahkan bahwa Gunung Anak Krakatau adalah gunung berapi yang sedang tumbuh dan berkembang bagai anak yang sedang lucu-lucunya, kandungan Magma didalamnya tidak seperti induknya Gunung Krakatau, material yang dikeluarkan akan membuat tubuh/gunung menjadi lebih besar, semakin Runcing seperti Kubus, sehingga Gunung Anak Krakatau tidak berbahaya, serta gempa yang ditimbulkan meskipun sering namun tidak besar dan tidak berpotensi tsunami, sehingga masyarakat yang tinggal di Banteng, Lampung maupun Jakarta tidak perlu kawatir, dengan aktifnya Gunung Anak Krakatau saat ini, bahkan sebaliknya masyarakat bisa menyaksikan keindahan Gunung Anak Krakatau tersebut, tegas Surono.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, DR Sutopo Purwo Nugroho, juga menambahkan, bahwa Gunung Anak Krakatau sebagai Gunung Berapi yang berstatus aktif merupakan salahsatu dari 127 Gunung Berapi di Indonesia yang cukup dikenal diseluruh dunia, saat ini letupan material pijar seperti kembang api tersebut dalam sehari bisa meletup hingga 2000 kali, apabila kita saksikan pada malam hari akan tampak indah dan cantik, oleh sebab itu Pemerintah Provinsi Banten atau Lampung dapat menjual keindahan alam Gunung Anak Krakatau, sebagai wisata alam, dan BNPB merekomendasikan, wisatawan aman pada radius 2 km.
0 komentar:
Posting Komentar