KEMENDES PDTT RESPON KORBAN BANJIR DI MUSI BANYUASIN

Hujan  lebat disertai kilat dan angin terus mengguyur di sebagian wilayah Sumatera Selatan. Daerah yang berpotensi hujan lebat itu adalah Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Banyuasin. Potensi banjir juga mengancam daerah itu jika hujan lebat karena air di empat sungai diperkirakan meluap.

Empat sungai itu ialah Sungai Musi, Sungai Kelingi, Lakitan, dan Sungai Beliti. Keempat sungai berhulu di kawasan pegunungan Bukit Barisan di Kabupaten Musi Rawas. Luapan air di Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Banyuasin akan terus menggenangi kedua wilayah tersebut.

Luapan sungai Musi dan sungai Rawas di kabupaten Musi Banyuasin Sumsel, yang terjadi pertengahan Januari 2016 sempat memporakporandakan unit pemukiman transmigrasi SP 1, SP2 di desa Air Balui dan terparah melanda SP 3 di desa Jud Nganti. Seperti dituturkan salah seorang warga SP3, "dari kompor hingga buku-buku sekolah anak-anak kami hanyut tersapu banjir".

Ketinggian air dari luapan kedua sungai itu bahkan melebihi 2 meter. Banjir tersebut merupakan banjir tahunan periode 4 hingga 5 tahunan.



Kementerian Desa PDTT bersama seluruh jajaran Disnakertrans Kabupaten Musi Banyuasin dan aparat pemda setempat bergerak cepat menangani musibah yang sempat mentelantarkan 890 an KK warga transmigrasi. Melalui Ditjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi telah disalurkan bantuan berupa beras dan non beras, seperti susu, selimut, obat-obatan dan lain-lain selama 3 bulan ke depan. Demikian diungkapkan Ir. Arif Pribad, direktur Pengembangan Sosial Budaya Kemendes PDTT saat menyerahkan bantuan secara simbolik kepada warga terdampak Banjir di desa Air Balui.

Hadirr dalam kesempatan itu Kasubdit Pangan dan Kesehatan serta Kabid Mental, spiritual dan seni budaya dari dari ditjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kemendes PDTT didampingi oleh unsur Disnakertrans propinsi Sumatera selatan dan kabupaten Musi Banyuasin serta camat Sanga desa. Bantuan lain dalam bentuk erbaikan pra saranapra dan sarana pun segera digelontorkan. Ini merupakan simbol kehadiran negara di tengah masyarakat, sebagaimana termaktub dalam salah satu Nawa Kerja kemendes PDTT.

Dalam musibah banjir tersebut tidak ada kurban jiwa. Namun sempat merenggut hasil pertanian siap panen dan merusak lahan sawit warga.Hingga berita ini diturunkan warga terdampak banjir masih mengungsi di penampungan maupun ditampung oleh sanak famili. (Pry)




0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA