Bertempat di Aula Dwi Warna Lemhannas RI, Gubernur Lemhannas , Prof Budi Susilo Soepandji secara resmi membuka Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) ke 46, kegiatan untuk menyiapkan calon pemimpin bangsa tersebut diikuti 100 orang, baik dari dalam negeri (TNI/Polri, Kementrian, Pejabat Provinsi, Pimpinan Ormas dan LSM) maupun Negara sahabat, hadir juga dalam kesempatan tersebut Menkokesra, Agung Laksono.
Dalam sambutannya, Prof Budi Susilo Soepandji juga nenjelaskan, bahwa PPRA ini sebagai tanggung jawab Lemhannas dalam mewujudkan kepemimpinan nasional yang tangguh, komprehensif, integral, dan holistic berlandaskan Pancasila, UUD 45, dan Negera Kesatuan Republik Indonesia serta Bhineka Tunggal Ika.
Untuk system pembelajaran digelar selama 42 minggu , dengan system pendidikan diluar kampus (e-learning & teleconference) selama 12 minggu, serta kegiatan pendidikan didalam kampus selam 30 minggu, dengan mengikuti kuliah umum, Studi Strategis dalan negeri, Studi Strategis luar negeri, Olah system manajemen nasional, penulisan dan penyajian Taskap serta Seminar dan Penghajian, dan dengan PPRA ini juga diharapkan dapat memantapkan calon pemimpin tingkat nasional, serta memiliki kemampuan strategis dalam mengantisipasi dan mengatasi krisis dalam negeri serta ancaman regional maupun internasional, secara utuh dan menyeluruh.tegasnya.
Sementara seusai prosesi pembukaan PPRA XLVI, Menkokesra Agung Laksono menjawab pertanyaan wartawan menyangkut Gempa Tsunami Jepang menelaskan, bahwa pemulangan tenaga kerja Indonesia terus diakukan, demikian juga pencarian WNI yang belum melaporkan kondisinya dan jumlahnya lebih dari 300 orang, dari laporan yang masuk, mereka yang sudah pulang tidak ditemukan terkena dampak rediasi akibat kebocoran PLTN, dan kita terus berupaya memulangkan mereka yang masih di Jepang.
Sebagai mana mengantisipasi dampak radiasi PLTN, pihaknya akan membahas lebih lanjut, tentang produk Jepang yang masuk ke Indonesia, kita akan membatasi produk impor terutama sayur dan susu. Dan disamping itu banyak juga Relawan Indonesia yang sudah mendaftar untuk menjadi relawan ke Jepang, hal tersebut karena saat gempa terjadi di Indonesia, banyak juga Relawan Jepang membantu masyarakat Indonesia, baik tenaga medis, makanan maupun keuangan, oleh sebab itu Kementrian Menkokesra akan mengatur pemberangkatan relawan tersebut, kita bangga akan rasa solidaritas beberapa Ormas maupun LSM, pemerintah kini tengah membahas bantuan seperti apa yang akan kita berikan, apakah berupa uang, bahan makanan, dan apakah untuk tanggap darurat ataupun pasca rehabilitasi, tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar