Arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan di wilayah Jakarta Timur dialihkan dan ditutup pada Minggu (22 Feb), Pengalihan dan penutupan jalan Pemuda tersebut, terkait pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau ‘Car Freeday’ yang digelar sejak pukul 06.00 hingga pukul 11.00 WIB. Hadir dalam acara tersebut, Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana bersama seluruh Pejabat jajaran Pemerintah Kota Jakarta Timur.
Berbagai produk unggulan masyarakat termasuk kuliner dan produk kreatif warga Jakarta Timur terjejer disepanjang jalan Pemuda mulai dari perempatan jalan Bekasi Timur hingga Arion Mall, bahkan Perpustakaan keliling juga memperoleh perhatian warga Jakarta yang istirahat sehabis berolah raga.
Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana disela acara tersebut mengaku bersyukur dengan kebijakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, demikian juga berbagai kesenian tradisional dapat tampil di panggung hiburan, untuk menghibur masyarakat yang beristirahat sehabis berolah raga, dengan sajian musik Gambang Kromong Betawi serta Angklung bukti bahwa warga Jakarta Timur telah bersama-sama melestarikan budaya daerah, “daripada kita menampilkan orgen atau Band lebih baik kita tampilkan musik tradisi seperit ini”, tegas Walikota mantan Kepala BPBD DKI ini,
Hal senada juga diungkapkan Kasudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur, Dra. Tuti Kurniati, M.Si, bahwa dalam kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor ini, pihaknya juga turut berpartisipasi mendorong para wirausahawan untuk menjajakan produknya di Far Freeday ini, industry kecil memang harus difasilitasi agar dapat lebih meningkat.
Diakuinya seluruh kebutuhan listrik dalam kegiatan Car Freeday juga dibantu petugas Sudin Perindustrian dan Energi, untuk menyediakan listrik kegiatan basar maupun panggung hiburan, kita juga mendukung Perpustakaan Daerah serta Sudin lain, karena kegiatan ini merupakan kegaitan bersama.
Dengan disediakannya panggung hiburan rakyat, Tuti Kurniati yang juga memiliki jiwa seni yang dulu menekuni jurusan sastra Indonesia IKIP Jakarta (UNJ), dan pernah bergabung di Teater Pagi Sore tersebut, mengapresiasi para seniman tradisi yang tampil cukup bagus, sarana apresiasi seni ini seharusnya juga diisi oleh siswa-siswi di Jakarta Timur, untuk tampil di tengah masyarakat, harapnya. (
Berbagai produk unggulan masyarakat termasuk kuliner dan produk kreatif warga Jakarta Timur terjejer disepanjang jalan Pemuda mulai dari perempatan jalan Bekasi Timur hingga Arion Mall, bahkan Perpustakaan keliling juga memperoleh perhatian warga Jakarta yang istirahat sehabis berolah raga.
Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana disela acara tersebut mengaku bersyukur dengan kebijakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, demikian juga berbagai kesenian tradisional dapat tampil di panggung hiburan, untuk menghibur masyarakat yang beristirahat sehabis berolah raga, dengan sajian musik Gambang Kromong Betawi serta Angklung bukti bahwa warga Jakarta Timur telah bersama-sama melestarikan budaya daerah, “daripada kita menampilkan orgen atau Band lebih baik kita tampilkan musik tradisi seperit ini”, tegas Walikota mantan Kepala BPBD DKI ini,
Hal senada juga diungkapkan Kasudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur, Dra. Tuti Kurniati, M.Si, bahwa dalam kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor ini, pihaknya juga turut berpartisipasi mendorong para wirausahawan untuk menjajakan produknya di Far Freeday ini, industry kecil memang harus difasilitasi agar dapat lebih meningkat.
Diakuinya seluruh kebutuhan listrik dalam kegiatan Car Freeday juga dibantu petugas Sudin Perindustrian dan Energi, untuk menyediakan listrik kegiatan basar maupun panggung hiburan, kita juga mendukung Perpustakaan Daerah serta Sudin lain, karena kegiatan ini merupakan kegaitan bersama.
Dengan disediakannya panggung hiburan rakyat, Tuti Kurniati yang juga memiliki jiwa seni yang dulu menekuni jurusan sastra Indonesia IKIP Jakarta (UNJ), dan pernah bergabung di Teater Pagi Sore tersebut, mengapresiasi para seniman tradisi yang tampil cukup bagus, sarana apresiasi seni ini seharusnya juga diisi oleh siswa-siswi di Jakarta Timur, untuk tampil di tengah masyarakat, harapnya. (
0 komentar:
Posting Komentar