23 Negara Ikuti Rapat Kerja International Muslim Women Union 2015

IMWU sebagai organisasi internasional non-pemerintah yang bersifat sukarela dan aktivitasnya pun nirlaba. Organisasi ini berjalan atas dasar musyawarah, kerja sama dan tukar menukar informasi dengan berbagai yayasan untuk membangkitkan peran wanita dan menumbuhkan kemampuan mereka sampai batas yang tidak terhingga.

Dan pada Rapat Kerja IMWU yang digelar di Areal Yayasan As-Syafi’iyah Jakarta, baik di Pesantren Putra, Putri, Pesantren Khusus dan Kampus Universitas As-Syafi’iyah tersebut, diikuti oleh peserta dari 23 negara antara lain Sudan, Pakistan, Palestina, Iran, Prancis, Malaysia, Nigeria, Somalia, Rusia, Mesir, Afrika Selatan, Tunisia, Maroko, Suriah, Yaman, Uganda, Sri Lanka, Yordania, Australia, Mauritania, Kashmir, Albania, Rumania dan Thailand.

Disela acara tersebut, Ketua International Muslim Women Union (IMWU) kawasan Asia Tenggara, Prof. Dr. Hj Tuty Alawiyah didampingi Sekretaris Jenderal IMWU asal Sudan, Kausar Firdaus menjelaskan, bahwa Rapat Kerja ini merupakan kegiatan yang paling krusial, bagi sebuah organisasi untuk dapat mencapai tujuannya, dengan penyusunan program kerja, evaluasi kerja, rapat organisasi serta penyatuan kembali visi agar gerek organisasi dan pengurusnya terarah, produktif, terukur dan organisasi bisa lebih baik.

Apalagi saat ini permasalahan wanita pada umumnya, dan muslimah pada khususnya semakin kompleks mulai dari keterbelakangan pendidikan dan pengetahuan, kesenjangan sosial dan ketidakberdayaan ekonomi, keterbelakangan teknologi, kekerasan dalam rumah tangga hingga kejahatan seksual dan kriminalitas.

"Ajaran Islam meletakkan posisi yang proporsional antara pria dan wanita dan wanita bukanlah warga kelas dua yang harus dibelakangkan. Wanita tidak lebih rendah daripada laki-laki, itulah esensi dari ajaran Islam," tegas Prof. Dr. Hj Tuty Alawiyah AS.

 Tokoh Muslimah Indonesia, yang juga Rektor UIA ini juga mengajak para peserta pertemuan Muslimah dunia untuk berfokus lagi pada persoalan hak-hak perempuan, keadilan, dan kesetaraan gender. "Kita mesti meningkatkan jalinan komunikasi, silaturahim, dan menggiatkan share ide, terutama mengenai keadilan dan kesetaraan gender. Khususnya para pengurus IMWU, mengevaluasi cermat lagi, program-program yang telah dan sedang berjalan," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Sekjen IMWU, Firdaus Kausar, dalam sambutannya menyampaikan, umat Islam sedunia sangat penting untuk segera menyatukan tekad. Tokoh Muslimah asal Sudan itu juga menekankan, betapa mengkhawatirkan konflik  antar muslim di penjuru dunia. "Agar ditingkatkan solidaritas umat Islam, untuk menjawab tantangan zaman. Apalagi, tidak sedikit fakta, kaum Muslim baku bunuh sesama Muslim. Ini antara lain yang wajib kita atasi," kata Kausar Firdaus. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA