Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supendi, SE pada Rabu (25/2) di markas komando (Mako) Koarmabar, Jakarta Pusat. Memimpin upacara serahterima Pucuk pimpinan Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) , Saat ini Koarmabar dipimpin oleh Laksamana Muda TNI Achmad Taufiq Qurrachman.
Laksamana Muda TNI A. Taufiq R. menggantikan Panglima Koarmabar sebelumnya yang dijabat oleh Laksamana Muda TNI Widodo, yang sekarang menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal).
"Pembangunan pangkalan-pangkalan TNI AL yang baru di kawasan barat Indonesia menjadi sangat penting dalam menunjang kinerja Koarmabar," kata Ade, Rabu (25/2).
Koarmabar menurutnya harus mendukung Indonesia sebagai poros maritim dunia dan disegani oleh dunia internasional. Ade pun yakin Taufiq akan memimpin Koarmabar dengan baik.
"Saya yakin dan percaya bahwa Taufiq akan melanjutkan tugas dan tanggung jawab Koarmabar yang selama ini sudah dibangun oleh saudara Widodo," kata Ade.
Terkait alutsista, Ade mengungkapkan akan menambah 3 kapal selam TNI AL yang akan selesai dibangun pada tahun 2024. TNI AL juga akan tetap memusatkan Komando Armada.
"Untuk timur kita letakkan di Sorong, tengah ada di Sulawesi, dan Barat tetap ada di Jakarta, namun akan ada establish pangkalan yang baru di beberapa lokasi," kata Ade.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti, yang ikut menghadiri serah terima jabatanKoarmabar, mengucapkan selamat kepada Panglima Koarmabar Taufiq. Ia pun memilik harapan besar pada Taufiq.
"Saya harap Panglima Koarmabar yang baru terus melanjutkan kerja dengan KKP, terutama dalam menindak berbagai kapal asing yang melakukan ilegal fishing ataupun melintasi perairan Indonesia tanpa izin," ujar Susi.
Susi memberi contoh bahwa baru-baru ini ada kapal Quan Yu 80 dari Grup Haiva yang melintas di perairan teluk Jakarta tanpa izin harus ditindak tegas. "Kita harus tegas menegakkan kedaulatan Indonesia dari kapal-kapal asing yang mengambil kekayaan laut Indonesia," kata Susi.
Peran dan fungsi Koarmabar
Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) merupakan salah satu komando utama operasi dan pembinaan di jajaran TNI AL yang mempunyai tugas dan tanggung jawab menjaga keamanan kawasan perairan laut dengan luas 2 juta kilometer (km) persegi dan wilayah pantai sepanjang 1,3 juta km persegi. Cakupan operasi Koarmabar yakni membentang dari perairan Sabang ke selatan hingga Pantai Selatan Jawa, ke timur dari Selat Malaka hingga Laut Natuna, dan sebagian Laut Jawa.
Wilayah cakupan operasi Koarmabar terbilang sangat strategis dan penting bagi Indonesia karena posisi geografisnya yang terletak di antara benua Asia dan Australia, serta Samudera Hindia dan Samudera Pasifik yang sangat padat dan dipenuhi perlintasan kapal baik niaga maupun kapal perang. Koarmabar memiliki tugas menyelenggarakan operasi intelijen maritim untuk mendukung pelaksanaan operasi laut, menyelenggarakan operasi tempur laut dalam rangka operasi militer untuk perang, maupun operasi gabungan atau mandiri, serta operasi militer selain perang yang berupa operasi patroli laut di wilayah Indonesia bagian barat seesuai kebijakan Panglima TNI.
Koarmabar juga memiliki peran sebagai komando utama pembinaan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan dan kekuatan komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT). Pembinaan yang dilakukan juga mencakup kemampuan peperangan laut, membina kesiapan operasional untuk melaksanakan operasi militer perang maupun non-perang dalam penegakkan kedaulatan dan hukum di laut. Juga mengembangkan potensi maritim menjadi pertahanan dan keamanan negara.
Profil Laksamana Muda TNI Achmad Taufiq Qurrachman
Laksamana Muda TNI A. Taufiq R. lahir di Sukabumi, pada 18 Oktober 1961, ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) pada tahun 1985. Berbagai pendidikan militer yang ia tempuh selama di AAL, yakni kursus Rudal Exocet (1986), Kursus Perwira Remaja (1986), Operational Training FPB-57 (1988), Diklapa I Senjata Bawah Air (SBA) Angkatan 4 (1991), Diklapa II Koum Angkatan-6 (1993), Dikreg Seskoal Angkatan ke-35 (1998), Susgati Binlat Opsgab TNI (2002), dan Sesko TNI Angkatan ke-36 (2009).
Berbagai jabatan strategis pernah ia pegang, yaitu Palaksa KRI Patiunus-384 (1985), Komandan KRI Pulau Rani 701 (1986), Komandan KRI Badik 623 (2000), Kepala Jurusan Pelaut Departemen Profesi AAL (2002), Komandan KRI Karel Satsuit Tubun 356 & Komandan Satrol Koarmatim (2004), Komandan Satuan Kapal Eskorta Koarmatim (2005), Komandan Kolat Koarmatim (2010), Komandan Gugus Tempur Laut Koarmabar (2011), Wakil Gubernur AAL & Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Barat (2013), Gubernur AAL & Koorsahli Kasal (2014).
Laksamana Muda TNI A. Taufiq R. menggantikan Panglima Koarmabar sebelumnya yang dijabat oleh Laksamana Muda TNI Widodo, yang sekarang menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal).
"Pembangunan pangkalan-pangkalan TNI AL yang baru di kawasan barat Indonesia menjadi sangat penting dalam menunjang kinerja Koarmabar," kata Ade, Rabu (25/2).
Koarmabar menurutnya harus mendukung Indonesia sebagai poros maritim dunia dan disegani oleh dunia internasional. Ade pun yakin Taufiq akan memimpin Koarmabar dengan baik.
"Saya yakin dan percaya bahwa Taufiq akan melanjutkan tugas dan tanggung jawab Koarmabar yang selama ini sudah dibangun oleh saudara Widodo," kata Ade.
Terkait alutsista, Ade mengungkapkan akan menambah 3 kapal selam TNI AL yang akan selesai dibangun pada tahun 2024. TNI AL juga akan tetap memusatkan Komando Armada.
"Untuk timur kita letakkan di Sorong, tengah ada di Sulawesi, dan Barat tetap ada di Jakarta, namun akan ada establish pangkalan yang baru di beberapa lokasi," kata Ade.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti, yang ikut menghadiri serah terima jabatanKoarmabar, mengucapkan selamat kepada Panglima Koarmabar Taufiq. Ia pun memilik harapan besar pada Taufiq.
"Saya harap Panglima Koarmabar yang baru terus melanjutkan kerja dengan KKP, terutama dalam menindak berbagai kapal asing yang melakukan ilegal fishing ataupun melintasi perairan Indonesia tanpa izin," ujar Susi.
Susi memberi contoh bahwa baru-baru ini ada kapal Quan Yu 80 dari Grup Haiva yang melintas di perairan teluk Jakarta tanpa izin harus ditindak tegas. "Kita harus tegas menegakkan kedaulatan Indonesia dari kapal-kapal asing yang mengambil kekayaan laut Indonesia," kata Susi.
Peran dan fungsi Koarmabar
Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) merupakan salah satu komando utama operasi dan pembinaan di jajaran TNI AL yang mempunyai tugas dan tanggung jawab menjaga keamanan kawasan perairan laut dengan luas 2 juta kilometer (km) persegi dan wilayah pantai sepanjang 1,3 juta km persegi. Cakupan operasi Koarmabar yakni membentang dari perairan Sabang ke selatan hingga Pantai Selatan Jawa, ke timur dari Selat Malaka hingga Laut Natuna, dan sebagian Laut Jawa.
Wilayah cakupan operasi Koarmabar terbilang sangat strategis dan penting bagi Indonesia karena posisi geografisnya yang terletak di antara benua Asia dan Australia, serta Samudera Hindia dan Samudera Pasifik yang sangat padat dan dipenuhi perlintasan kapal baik niaga maupun kapal perang. Koarmabar memiliki tugas menyelenggarakan operasi intelijen maritim untuk mendukung pelaksanaan operasi laut, menyelenggarakan operasi tempur laut dalam rangka operasi militer untuk perang, maupun operasi gabungan atau mandiri, serta operasi militer selain perang yang berupa operasi patroli laut di wilayah Indonesia bagian barat seesuai kebijakan Panglima TNI.
Koarmabar juga memiliki peran sebagai komando utama pembinaan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan dan kekuatan komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT). Pembinaan yang dilakukan juga mencakup kemampuan peperangan laut, membina kesiapan operasional untuk melaksanakan operasi militer perang maupun non-perang dalam penegakkan kedaulatan dan hukum di laut. Juga mengembangkan potensi maritim menjadi pertahanan dan keamanan negara.
Profil Laksamana Muda TNI Achmad Taufiq Qurrachman
Laksamana Muda TNI A. Taufiq R. lahir di Sukabumi, pada 18 Oktober 1961, ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) pada tahun 1985. Berbagai pendidikan militer yang ia tempuh selama di AAL, yakni kursus Rudal Exocet (1986), Kursus Perwira Remaja (1986), Operational Training FPB-57 (1988), Diklapa I Senjata Bawah Air (SBA) Angkatan 4 (1991), Diklapa II Koum Angkatan-6 (1993), Dikreg Seskoal Angkatan ke-35 (1998), Susgati Binlat Opsgab TNI (2002), dan Sesko TNI Angkatan ke-36 (2009).
Berbagai jabatan strategis pernah ia pegang, yaitu Palaksa KRI Patiunus-384 (1985), Komandan KRI Pulau Rani 701 (1986), Komandan KRI Badik 623 (2000), Kepala Jurusan Pelaut Departemen Profesi AAL (2002), Komandan KRI Karel Satsuit Tubun 356 & Komandan Satrol Koarmatim (2004), Komandan Satuan Kapal Eskorta Koarmatim (2005), Komandan Kolat Koarmatim (2010), Komandan Gugus Tempur Laut Koarmabar (2011), Wakil Gubernur AAL & Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Barat (2013), Gubernur AAL & Koorsahli Kasal (2014).
0 komentar:
Posting Komentar