Mahasiswa dan Alumni STIE ADHY NIAGA Somasi Menristek dan Dikti

Pernyataan Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi yang akan menutup Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adhy Niaga Bekasi, dengan dugaan Ijasah Palsu, telah membuat resah Mahasiswa STIE ADHY NIAGA maupun Alumni, oleh sebab itu BEM STIE ADHY NIAGA sebagai wakil dari Mahasiswa, bersama Alumni STIE ADHY NIAGA akan melakukan Somasi ke Mentristek dan Dikti. Dan pada Senin 25 Mei, Mahasiswa dan Alumni menggelar Aksi Demo Damai di depan kampus STIE ADHY NIAGA Bekasi.

Dalam Orasi Demo Damai para Mahasiswa maupun Alumni menilai apa yang dilaukan oleh Menristek di Kampus STIE ADHY NIAGA adalah upaya untuk “Pencitraan”, karena beradar Kabar Presiden Jokowi akan meresafle Kabinet Kerja,  kedatangannya dengan membawa rombongan Media Televisi dan Cetak, serta hanya berbekal selembar Foto Copy Ijasah atas nama Merry tanpa ada pemberitahuan, memasuki Kampus tanpa Assalamualaikum, dengan marah-marah, bentak sana bentak sini, serta mengatakan di depan Media Akan Menutup STIE Adhy Niaga, adalah Perbuatan Zolim untuk membangun Pencitraan belaka.

Zainudin, Korlap Aksi Demo Damai yang juga Ketua BEM STIE Adhy Niaga pada wartawan menjelaskan, dengan pernyataan Menristek dan Dikti tersebut telah meresahkan seluruh Mahasiswa, karena Proses Perkuliahan menjadi berhenti, Mahasiwa maupun Dosen tidak bisa melakukan aktifitasnya, ini jelas-jelas perbuatan yang tidak sesuai dengan Program Presiden Jokowi yang terus menanamkan Pendidikan Berkarakter dan Berbudaya.

Kalau Kementrian Ristek dan Dikti mensinyalir ada ijasah palsu atas nama Merry, silahkan yang bersangkutan di Proses secara hukum, apalagi data yang dimiliki hanyalah Foto Copy, dan belum dilakukan proses hukum untuk mengungkap dugaan ijasah palsu tersebut, jadi semuanya itu belum akurat, jadi pernyataan akan menutup lembaga pendidikan tinggi STIE Adhy Niaga itu jelas-lepas pernyataan yang keliru dan tidak memiliki norma hukum, dan Mahasiwa akan meminta pada Menristen dan Dikti untuk meminta maaf pada STIE Adhy Niaga serta di Publikasikan di Media Cetak dan Elektronik, pintanya.

Zainudin juga menegaskan, bahwa seluruh mahasiswa kuliah 4 tahun, dan tidak benar kalau ada yang kuliah 2 tahun atau 3 tahun sudah memperoleh Ijasah Sarjana S1,kami disini kuliah mengikuti aturan sebagai mahasiswa, dan sebagaimana yang sudah kami pertanyakan, bahwa Merry memang mahasiswa STIE Adhy Niaga, tetapi Merry secara akademik belum menyelesaikan seluruh SKS, maupun administrasi belum menyelesaikannya, dan Merry belum di proses sarjananya, saat staf Adhy Niaga menanyakan nomor registrasi ijasah Merry pada foto copy tersebut, pihak kementrian tidak mau menunjukkan, kalau ada ijasah palsu mana tunjukkan, disini ada kode tersendiri, ini tidak fair dan dari dikti sendiri tidak mau jujur, ini bentuk kezoliman pada institusi pendidikan tinggi Adhy Niaga, tegasnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Muhammad Jufri, Koordinator Alumni STIE Adhy Niaga, pernyataan Menristen dan Dikti, M Nasir yang akan menutup STIE Adhy Niaga dengan dugaan ijasah palsu merupakan tindakan kriminalisasi pada Alumni, kamu alumni STIE Adhy Niaga meresa resah, teraniaya, terzolimi, bukan masalah adanya ijasah palsu, tetapi kalau ada indikasi silahkan proses secara hukum, ini negara hukum, buktikan dulu kebenarannya jangan hanya berasumsi, ini dunia pendidikan tetapi kehadirannya ke Adhy Niaga menurut laporan para mahasiswa pada Alumni, apa yang dilakukan M Nasir sudah membuat Perkuliahan tidak nyaman, seharusnya ada mekanisme, kita diajarkan Revolusi Mental, tetapi caranya ternyata tidak demikian, padahal kita orang timur harus memiliki etika, namun kehadiran maupun pernyataan M Nasir telah membuat resah para Mahasiswa dan Alumni STIE Adhy Niaga, apalagi hal tersebut masih dugaan, ini jelas berdampak serius pada para Alumni, karena selama ini kami alumni Kuliah sesuai tugas akademik menyelesaikan SKS hingga 4 tahun,

Para alumni sudah bekerja, baik di Pemerintahan maupun Swasta, kalau nantinya ijasah kami ditolak saat mencari kerja, atau tidak diakui di Pemerintahan maupun Dunia Usaha, bagaimana nasib alumni dan keluarganya, ini jelas merugikan kami sebagai Alumni STIE Adhy Niaga, padalah Ijasah yang dikeluarkan STIE Adhy Niaga juga dari Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan atau Dirjen Dikti, kami para Alumni STIE Adhy Niaga menyayangkan pernyataan Menristek Dikti M Nasir, karema tidak menunjukkan atau membuktikan kebenaran ijasah palsu yang dimaksud,

Menristek Dikti tidak mencontohkan perilaku yang baik  pada mahasiswa, justru sebaliknya, membuat mental-mental psikologis mahasiswa menjadi down, dengan tuduhan yang tidak-tidak, diberikan oleh M Nasir, oleh sebab itu Kami para Alumni dan Mahasiswa akan melakukan Somasi ke Menteri Ristek dan Dikti M Nasir, agar mencabut pernyataan yang sudah dikeluarkan, dan Menristek Dikti harus mengembalikan nama baik STIE Adhy Niaga, dan harus meminta maaf kepada STIE Adhy Niaga secepatnya, kita akan mendatangi Kantor Kementrian hingga M Nasir benar-benar meminta maaf dan mengklarifikasi ucapannya melalui Media Cetak dan Elektronik, sekali lagi saya tegaskan Menristek Dikti M Nasir harus mengembalikan nama baik kampus STIE Adhy Niaga, ungkap M Jufri.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA