Disela acara Rapat Kerja Nasional Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) yang digelar jajaran Pengurus Pusat BKMT, di
Halaman Kampus Universitas Islam As-Syafi’iyah, Menteri Sosial, Khofifah Indar
Parawansa mengajak pada seluruh jajaran pengurus dan anggota BKMT, untuk dapat
mengawal Program Pemerintah, diantaranya Kartu Kelaurga Sejahtera (KKS), Kartu
Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP),dan kartu Program Keluarga Harapan (PKH). Dimana apabila
ada lansia terlantar maupun anakyatim piatu, hendaknya di damping untuk
secepatnya mendaftar ke Dinas Sosial setempat untuk mendapatkan kartu KKS, KIS
atau KIP, pintanya.
Disamping itu Mensos juga melihat bahwa Prostitusi saat ini makin marak, seperti yang baru terbongkar akhir-akhir ini yang memanfaatkan kecanggihan teknologi. Seperti Translaksi secara online, maupun adanya Nikah Siri secara online. "Sebagai negara yang mayoritas muslim, tentu kita semua tahu kalau prostitusi itu dilarang, dan BKMT sebagai lembaga keagamaan, tentu perannya penting," paparnya.
Setiap institusi agama, kata Khofifah, memiliki tanggung jawab sosial dengan turut membantu mewujudkan revolusi mental. Selain itu, bahaya narkotika dan minuman keras oplosan yang mengancam remaja juga perlu menjadi persoalan yang serius. Ketua PP Muslimat NU itu pun menyebut soerang bocah 16 tahun dari suatu daerah yang harus terbaring sakit sejak November 2013 karena miras oplosan.
Mantan menteri pemberdayaan perempuan era Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) itupun mengingatkan, agar BKMT mampu menjadi ruang untuk mencegah penghacuran sistemik terhadap generasi bangsa.
Sementara Ketua Umum BKMT, Prof Dr. Hj Tutty Alawiyah AS juga menekankan perlunya seluruh Majelis Taklim untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa serta pencegahan penyalahgunaan narkoba, karena Narkoba bisa menghancurkan generasi penerus bangsa.
Lebih jauh Prof Hj Tutty Alawiyah AS juga menegaskan, bahwa BKMT saat kepengurusan sudah terbentuk di 31 Provinsi, 400 Kabupaten/Kota maupun ditingkat desa yaitu Persatuan Majelis Taklim (Permata), sehingga program BKMT dalam melakukan dakwah maupun mensejahterakan Rakyat Indonesia terus meningkat, tegasnya. .
Disamping itu Mensos juga melihat bahwa Prostitusi saat ini makin marak, seperti yang baru terbongkar akhir-akhir ini yang memanfaatkan kecanggihan teknologi. Seperti Translaksi secara online, maupun adanya Nikah Siri secara online. "Sebagai negara yang mayoritas muslim, tentu kita semua tahu kalau prostitusi itu dilarang, dan BKMT sebagai lembaga keagamaan, tentu perannya penting," paparnya.
Setiap institusi agama, kata Khofifah, memiliki tanggung jawab sosial dengan turut membantu mewujudkan revolusi mental. Selain itu, bahaya narkotika dan minuman keras oplosan yang mengancam remaja juga perlu menjadi persoalan yang serius. Ketua PP Muslimat NU itu pun menyebut soerang bocah 16 tahun dari suatu daerah yang harus terbaring sakit sejak November 2013 karena miras oplosan.
Mantan menteri pemberdayaan perempuan era Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) itupun mengingatkan, agar BKMT mampu menjadi ruang untuk mencegah penghacuran sistemik terhadap generasi bangsa.
Sementara Ketua Umum BKMT, Prof Dr. Hj Tutty Alawiyah AS juga menekankan perlunya seluruh Majelis Taklim untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa serta pencegahan penyalahgunaan narkoba, karena Narkoba bisa menghancurkan generasi penerus bangsa.
Lebih jauh Prof Hj Tutty Alawiyah AS juga menegaskan, bahwa BKMT saat kepengurusan sudah terbentuk di 31 Provinsi, 400 Kabupaten/Kota maupun ditingkat desa yaitu Persatuan Majelis Taklim (Permata), sehingga program BKMT dalam melakukan dakwah maupun mensejahterakan Rakyat Indonesia terus meningkat, tegasnya. .
0 komentar:
Posting Komentar