Djonggi M Simorangkir, SH, MH Rayakan Hari Jadi Dihari Istimewa


Selama ini yang memanfaatkan hari istimewa untuk kegiatan istimewa adalah para Selebritis, tetapi tanggal istimewa 11-11-11 ternyata juga menjadi hari Istimewa bagi  pengacara kondang Djonggi M Simorangkir, SH, MH, dan bertempat di salahsatu hotel dibilangan Jakarta Pusat, Djonggi M Simorangkir, SH, MH menggelar hari jadinya yang ke 54 tahun.

Pada para wartawan yang turut  hadir dalam  perayaan jari jadi tersebut Djonggi M Simorangkir, SH, MH mengaku Tanggal 11-11-11 adalah  hoki baginya, dari pantauan di acara tersebut, sepertinya memang menjadi hari yang sempurna bagi yang ingin merayakan ataupun melaksanakan acara, hal tersebut terbukti banyaknya rekan dan handaitaulan yang turut mengucapkan hari jadi pengacara yang banyak membela masyarakat kecil dan memiliki istri Ida Rumindang boru Rajaguguk, SH, MA

Bagi Djonggi M Simorangkir, SH, MH angka 11-11-11 punya makna lain. Karena, pada tanggal 11-11-1957 pria yang sedang mengambil program doktor di Universitas Jayabaya ini lahir, tepatnya 54 tahun lalu. Tepat pada hari yang berbahagia ini Djonggi Manahan Simorangkir, SH, MH merayakan ulang tahunnya didampingi istri tercinta DR Ida Rumindang Radjagukguk, SH, MH dan ketiga anaknya, Theo PT Simorangkir, SH, Glenn Felix HP Simorangkir, SH, serta Kevin Partonggolan Simorangkir.

Acara yang dilangsungkan pada malam hari, di sebuah restoran di salahsatu Hotel di Jakarta ini, dimulai dengan acara kebaktian oleh gereja HKBP Menteng. Pada ulang tahun Djonggi Simorangkir ke 54 ini Sammy Simorangkir, Sari Simorangkir, juga Hakim Tobing ikut menyumbangkan suara emasnya.

Sepakterjang di dunia lowyer, Djonggi Simorangkir, 54 tahun, adalah pengacara yang selalu sesuai ucapan dengan tindakan. Sebagai pengacara Djonggi dikenal garang, tanpa rasa takut menghadapi siapa pun. Namun, dibalik kegarangannya, Djonggi juga selalu membela yang tertindas, termasuk menagani kasus sidang Provinsi Tapanuli (Protap). Dia tampil dengan tanpa dibayar membela orang-orang yang dipenjarakan karena menuntut dirikannya Protap.

“Saya siap membela dengan sepenuh hati, tanpa dibayar kalau membela korban demo Protap,” ujarnya Ketua DPP Ikatan Advokasi Indonesia (IKADIN) Bidang Hak Asasi Manusia (HAM) periode 2007-2012, ini. Djonggi dipercaya bersama rekanya Rahmat Irawan SH, memimpin Bidan HAM.

Sebagai seorang advokasi, dia berteman dengan siapa saja. Satu musuh menurut dia terlalu banyak, seribu teman masih terlalu sedikit. Maka, tak mengherankan, dia berteman dengan berbagai kalangan.  Menjadi pengacara sudah menjadi cita-cita Djonggi sejak kecil. Baginya jika ingin menaklukkan dunia tentu harus mengerti hukum. “Memahami hukum tentu harus sekolah hukum.” Maka anak ke tujuh dari sebelas bersaudara ini begitu lulus sekolah lanjutan tingkat atas, langsung kuliah di Universitas Sumatera Utara (USU) jurusan hukum dan tamat tahun 1984. Masa itu USU sebagai ikon sarjana hukum Indonesia.

Djonggi dilahirkan dari keluarga yang berkecukupan. Maklum orangtuanya pengusaha di Paranginan, Humbang-Hasundutan. Tapi hal itu tidak membuatnya sombong, bahkan semakin membuatnya terpacu untuk bekerja lebih maju. “Saya bersyukur bisa seperti sekarang ini,” katanya

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA