Bertempat di Kampus Pesona IKPN Tanah Kusir Bintaro,
jajaran Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti menggelar acara Dies Natalis ke 43,
berbagai kesenian tradisinal mulai dari Kesenian Daerah Aceh, Kesenian Betawi,
Jawa hingga Kesenian Maluku memeriahkan hari jadi STP Trisakti tersebut. Hadir
juga Ketua Yayasan Trisakti Julius Yudha Halim dan Perwakilan dari Kementrian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatir serta perwakilan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
RI.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Trisakti Julius Yudha
Halim mengaku sangat mendukung upaya yang dilakukan STP Trisakti dalam
meningkatkan kualitas akademik, dengan adanya peningkatan kualitas dosen untuk
memberikan beasiswa para Dosen menyelesaikan S2 dan S3, serta adanya upaya yang
akan merenovasi Gedung Kampus STP Trisakti.
Usia 43 tahun ibarat orang dengan usia produktif, dan STP
Trisakti telah melahirkan para ahli dibidang kepariwisataan, dan sebagai
Perguruan Tinggi Swasta dibidang Pariwisata tertua di Jakarta, hendaknya
seluruh jajaran STP Trisakti tidak terlena, namun justru terus tertantang untuk
meningkatkan kualitas alumni.
Menyinggung akan adanya sengketa Yayasan Trisakti dengan
Rektor Universitas Trisakti, Yudha Halim mengaku sedih dengan penegakan hukum yang ada di Indonesia, karena pihaknya
sudah lima kali memenangkan proses peradilan serta putusan PK, tetapi 5 putusan
tersebut tidak diindahkan dan dilaksanakan oleh pihak berwewenang, kita sudah
protes keras, tetapi tidak ada tanggapan, paparnya.
Sementara Ketua STP Trisakti Djoko Sudibyo menjelaskan,
bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan lulusan yang berkualitas, oleh sebab
itu program kerjasama dengan beberepa Universitas ternama di beberapa Negara seperti
di Singapura, Belanda, Malaysia, Taiwan dan Negara lain terus ditingkatkan,
demikian juga pemberian beasiswa pada siswa terbaik jumlahnya juga akan
ditingkatkan, oleh sebab itu pihaknya juga mengundang beberapa Perusahaan dan
Pemerintah Daerah untuk dapat memberikan beasiswa khusus bagi Mahasiswa
berprestasi.
Selaku pimpinan STP Trisakti, pihaknya juga bangga dengan
para mahasiswa penerima beasiswa luar negeri yang memiliki prestasi
membanggakan, demikian juga para alumni yang telah bekerja di beberapa Negara tetangga,
juga memiliki prestasi yang baik, sehingga kepercayaan dunia usaha pada STP
Trisakti juga terus meningkat¸ oleh sebab itu untuk lebih meningkatkan kualitas
lulusan, STP Trisakti sebentar lagi akan memiliki Program Doktor dibidang studi
Pariwisata.
Beberapa kajian dibidang Kepariwisataan akan terus
ditingkatkan guna meningkatkan peranserta STP Trisakti pada peningkatan
Pariwisata secara Nasioal maupun di Daerah-daerah, oleh sebab itu dukungan semua
pihak sangat dibutuhkan, tegas Djoko Sudibyo.
Dalam waktu yang bersamaan, dalam acara puncak Dies
Natalis ke 43 tersebut, ST Pariwisata Trisakti juga memberikan penghargaan
kepada Dosen serta Karyawan,yang memiliki masa pengabdian, 15, 25 dan 30 tahun,
hal tersebut sebagai ungkapan terimakasih ST Pariwisata Trisakti pada mereka
yang telah mengabdikan diri dalam pengembangan akademik, dan dengan penghargaan
ini,diharapkan akan memicu semangat dan kualitas kerja, yang lebih baiklagi,
pintanya.
Seminar Nasional
Pariwisata
Memperingati Dies Natalis KE-43 Sekolah Tinggi Pariwisata
(STP) Trisakti,mahasiswa Program Pascasarjana juga menyelenggarakan dialog
pariwisata guna berkontribusi dalam pengembangan pariwisata Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut Ketua STP Trisakti Djoko Sudibyo mengatakan kegiatan
dialog dan seminar pariwisata ini dilakukan secara rutin, sebagai wujud peran
serta kampus dan mahasiswa program pascasarjana dalam pengembangan pariwisata
Indonesia.
Bagi Mahasiswa Pascasarjana STP Trisakti, khususnya penerima beasiswa unggulan tingkat S2 selaku penyelenggara, kegiatan ini bermanfaat sebagai pendukung perkuliahan konsentrasi MICE (Meeting, Incentives, Conference, Exhibition). "Kegiatan ini penting mengingat Indonesia yang kaya akan objek wisata namun minim dengan kegiatan ilmiah yang membahas pendukung pariwisata,"katanya.
Bagi Mahasiswa Pascasarjana STP Trisakti, khususnya penerima beasiswa unggulan tingkat S2 selaku penyelenggara, kegiatan ini bermanfaat sebagai pendukung perkuliahan konsentrasi MICE (Meeting, Incentives, Conference, Exhibition). "Kegiatan ini penting mengingat Indonesia yang kaya akan objek wisata namun minim dengan kegiatan ilmiah yang membahas pendukung pariwisata,"katanya.
Dengan dialog menampilkan sejumlah nara sumber yang ahli
pada bidangnya, juga diharapkan mampu mengembangkan pariwisata serta menumbuhkan
dan memperkuat sinergi antara sektor pariwisata dengan pendukungnya.
Sejumlah narasumber antara lain Presiden Jember Fashion
Carnival (JFC), Dynand Fariz dengan tim JFC, ia berbagi pengalaman kegiatan JFC
yang diakui dunia sebagai event peringkat ke empat dunia,Ivan Raja dari Dinas
Pariwisata DKI Jakara, pakar manajemen pemasaran GatotL. Budiono,dan Sodiran
dari Polda Metro Jaya yang membahas secara panel mengenai tips dan trik
persiapan, pelaksanaan, dan peraturan dalam penyelenggaraan even.(Rul)
0 komentar:
Posting Komentar