Saharuddin Arsyad Ketua PPM DKI 2012 - 2014


Bertempat di Aula Kodam Jaya, Ketua Umum Pemuda Panca Marga H Lulung A Lunggana secara resmi melantik kepengurusan PPM DKI Periode 2012 – 2014, dan Saharuddin Arsyad yang terpilih secara aklamasi dalam Muda VIII PPM DKI sebagai Ketua PPM DKI menggantikan H Lulung yang kini menjadi Ketua Umum Pemuda Panca Marga.

Sebagai  Ketua Markas Daerah PPM DKI 2012-2016, Saharuddin mengaku akan terus melakukan konsolidasi mulai dari Tingkat Ranting sampai Markas Cabang, guna mensukseskan program-program kerja yang telah digariskan dalam AD/ART Hasil Munas PPM di Medan 2011.  Disamping itu bagaimana kedepan PPM DKI dapat turutserta berpartisipasi atas program-program pemerintah daerah, dalam membangun ibukota Jakarta.

Pada Wartawan, Bung Udin anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan HM Arsyad ( Daeng Manassa ) dan Hj Syahriah binti Abdul Rhman binti H Abdul Rahman ( Daeng Patappu ) lahir di Riau 17 Oktober 1974. Cucu dari Daeng Patappu anggota Veteran RI NPV 4001562 ini mengaku akan terus melakukan pembinaan kepada Generasi Muda, dalam mencetak kader bangsa yang memiliki jiwa-jiwa kepahlawanan.

Karena PPM adalah putra  Veteran,  oleh sebab itu kita akan terus membangun nilai kejuangan pada seluruh generasi muda, bagaimana kita dapat mencetak kader yang berkualitas, yang cinta tanah air dan setia pada NKRI, beberapa tingkatan harus diikuti oleh peserta Diklat, mulai dari tingkat Pratama, Madya dan Utama, sehingga para Pemimpin Bangsa Kedepan adalah mereka yang benar-benar mengerti akan empat Pilar Kebangsaan, yaitu tetap berkomitmen pada Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, paparnya tegas.



PPM DKI Tolak UU No.20 Tahun 2009
Dalam kesempatan tersebut, Saharuddin Arsyad juga mengaku secara tegas menolak UU No.20 tahun 2009 tentang  Tanda Jasa, yang melarang penerima Bintang Gerilya dimakamkan di TMP Kalibata dan hanya penerima Bintang Maha Putra saja yang boleh dimakamkan di TMP Kalibata.
Menurut, Taman Makam Pahlawan dibuat oleh Para Pejuang dan untuk Pejuang Kemerdekaan, dan bukan untuk para elit di negeri ini, seharusnya para elit dimakamkakn saja di Pemakaman Sandiago Hill, sementara biarlah TMP Kalibata untuk memakamkan para Pejuang Kemerdekaan.  Jumlah  Penerima Bintang Gerilya saat ini tinggal sedikit, seharusnya tidakperlu ada larangan, namanya saja Taman Makam Pahlawan, masak Pahlawan tidak boleh di makamkan disitu, inikan aneh….?, sementara orang yang tidak berjuang, hanya karena prestasi , kemudian memperoleh penghargaan Maha Putra, entah meninggalnya karena apa ?, tiba-tiba dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, ini jelas tidak adil, oleh sebab itu kami dari Pemuda Panca Marga menolak tegas larangan tersebut, ungkapnya tegas

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA