Satu-satunya lembaga pendidikan
tinggi di Jakarta yang turut menggelar penghitungan cepat (Quick Count)
adalah Sekolah Tinggi Ekonomi Keuangan
dan Perbankan Indonesia (STEKPI), menurut Ketua STEKPI Agung Nur Fajar¸ Quick
Count ini merupakan upaya membantu masyarakat untuk mengetahui penghitungan hasil Pilkada DKI
Putaran kedua secara cepat, dan ini juga sebagai bentuk pengabdian masyarakat
sebagaimana kewajiban yang tertuang dalam Tridharma Perguruan Tinggi.
Lebih jauh Agung Nur Fajar
menjelaskan,bahwa penghitungan cepat ini merupakan yang kedua, karena pada
putaran pertama juga sudah dimulai Quick Count, dan yang kedua ini dilakukan
oleh lebih dari 400 mahasiswa STEKPI ini mengambil sampel di 1.244 TPS, yang
tersebar di 5 Wilayah Kota dan 1 Kabupaten Kepulauan Seribu, dan tersebar di 43
Kecamatan serta 263 Kelurahan, sehingga margin kesalahan dalam kisaran 2%,
dengan tingkat keyakinan 95%, metode sampel yang dilakukan adalah dengan metode
multi stage random sampling.
Dari penghitungan cepat STEKPI, Jokowi – Ahok memperoleh suara +/- 55,28% dan pasangan Foke – Nara 44,72%, untuk
suara Golput mencapai 33,7%, kemenangan nomor 3 tersebar di 5 Wilayah Kota,
sementara pasangan nomor 1 unggul di Kabupaten Kepulauan Seribu, sehingga
dengan penghitungan cepat ini mengindikasikan bahwa Jakarta segara memiliki
Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru, tegasnya.
Disamping itu dari hasil survey,
dukungan pada Foke – Nara adalah mayoritas ibu-ibu, sementara pendukung Jokowi
didominasi oleh Remaja dan Pemuda serta Pekerja Golongan Menengah Keatas,
dukugan Foke juga banyak diakui karena kesamaan agama, sementara pendukung
Jokowi adalah kesamaan suku.
Kemenangan Jokowi – Ahok adalah
kecenderungan masyarakat yang menginginkan perubahan pemimpin, dan bosan dengan
gaya kepemimpinan birokratis, masyarakat merasa Jokowi sebagai profil yang
merakyat, jujur dan bersih, papar Agung Nur Fajar.
Sementara ditempat terpisah, Ketua
Umum Forum Komunikasi Masyarakat
Perantauan(Kasmaran), yang juga Direktur Utama Tvlink dan radio GGlink Leles Sudarmanto pada wartawan meminta pada seluruh warga Jakarta untuk
tetap menjaga persatuan dan kesatuan, serta menjaga keamaan ibukota, inilah
Pesta Demokrasi yang hasilnya juga harus diterima semua pihak, proses Pilkada
yang jujur, bebas dan rahasia telah dapat dijadikan sebagai barometer provinsi
lainnya, kita samua wajib menghargai keputusan akhir oleh KPUD DKI.
Diakuinya
Kasmaran bersama para wartawan dari berbagai media
cetak dan Tvlink yang tergabung dalam media link juga ikut mengawal jalannya
putaran kedua pilkada DKI. Baik pada putaran pertama yang lalu, maupun putaran kedua kali
ini, Forum Kasmaran dan juga media Link
turut mengawasi jalannnya pemilu dari masa pencoblosan hingga perhitungan suara
agar tidak terjadi kecurangan. Putaran ke-2 ini Forum Kasmaran beserta Media Link
menurunkan 35 personel yang tersebar di 7 titik wilayah DKI Jakarta., tegas
Leles.
0 komentar:
Posting Komentar